Menjaga Warisan Lewat Pahatan: Kisah Hidup I Nyoman Alim Mustapha Buat Replika Candi Borobudur

Replika Borobudur Tembus Mancanegara.
Sumber :

Banyumas Viva – Tak banyak yang mengetahui bahwa di balik keindahan replika Candi Borobudur yang tersebar hingga ke berbagai penjuru dunia, terdapat sosok seniman yang telah mendedikasikan hidupnya lebih dari lima dekade untuk berkarya: I Nyoman Alim Mustapha.

Seniman perantauan asal Bali ini mulai menekuni seni pahat batu sejak tahun 1967, dan kini dikenal sebagai salah satu maestro pahat ternama di tanah air.

Pada awalnya, Nyoman merantau ke Pulau Jawa saat usianya baru menginjak 15 tahun, dengan tujuan utama untuk menempuh pendidikan.

Namun, takdir membawanya menetap di Muntilan, Magelang sebuah tempat yang kelak memperkenalkannya pada sumber inspirasi terbesarnya: Candi Borobudur.

Kekagumannya terhadap kemegahan candi batu tersebut menumbuhkan tekad kuat untuk mempelajari seni pahatan secara mendalam.

Karya pertamanya berupa patung kepala Buddha setinggi 25 sentimeter ternyata menjadi titik awal yang menentukan. 

Patung itu menarik perhatian seorang kolektor asal Amerika Serikat, yang kemudian memesan seribu patung sekaligus.