Dugaan Kelalaian Pekerja Jadi Penyebab Ambruknya Teras KPT Brebes Tuai Sorotan

Teras KPT Brebes ambruk saat perbaikan
Sumber :
  • Polres Brebes

Teras KPT Brebes ambruk saat perbaikan, tiga pekerja luka. Dugaan kelalaian teknis disorot, polisi dan tim asuransi lakukan pemeriksaan serta evaluasi bangunan

Viva, Banyumas - Peristiwa ambruknya teras Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Brebes, Jawa Tengah, pada Minggu, 21 September 2025, sekitar pukul 11.15 WIB, menimbulkan kepanikan warga. Saat kejadian, kawasan tersebut tengah ramai karena ada perlombaan push bike dan layang-layang yang digelar Pemerintah Kabupaten Brebes.

Bangunan yang runtuh merupakan bagian drop off atau teras depan, bukan gedung utama. Namun, insiden ini menyebabkan tiga pekerja mengalami luka-luka, dua di antaranya harus menjalani perawatan intensif di RSUD Brebes.

Korban bernama Abdullah dan Suswanto, warga Kecamatan Tanjung, menderita luka serius pada wajah, bahkan salah satu di antaranya mengalami patah tulang akibat tertimpa besi dan beton. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pemkab Brebes, Sutaryoni, menjelaskan bahwa insiden terjadi saat para pekerja melakukan perbaikan di area teras.

Menurut keterangan saksi, saat itu terjadi angin kencang yang membuat konstruksi terlepas. Namun, ada dugaan kelalaian teknis yang ikut menjadi penyebab runtuhnya bangunan.

“Dari informasi awal, ada dua pengait yang belum terpasang sempurna. Saat tertiup angin, struktur menjadi goyah hingga akhirnya roboh,” jelas Sutaryoni dikutip dari tvonenews.

Ia menegaskan, evaluasi teknis akan dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan faktor utama penyebab ambruknya bangunan. Pasca kejadian, tim kepolisian dan mobil Inavis Polres Brebes langsung melakukan pemeriksaan di lokasi.

Garis polisi dipasang untuk mengamankan area, sementara tim asuransi dijadwalkan datang guna melakukan pengecekan sebelum proses perbaikan dilakukan. Sutaryoni menambahkan bahwa bangunan tersebut sudah diasuransikan, sehingga tanggung jawab perbaikan bisa segera ditindaklanjuti.

Meski terjadi insiden, aktivitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di KPT Brebes pada Senin (22/9) tetap berlangsung normal. Hanya saja, akses masuk ke gedung utama dialihkan melalui pintu samping sebelah utara, termasuk bagi Bupati dan Wakil Bupati Brebes. Sementara pintu utama ditutup sementara hingga kondisi dinyatakan aman.

Peristiwa ini menjadi perhatian serius karena menyangkut standar keselamatan kerja dan kualitas perbaikan bangunan pemerintahan. Dugaan kelalaian pekerja dan lemahnya pengawasan teknis harus menjadi evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang.

Transparansi hasil investigasi serta langkah perbaikan akan sangat menentukan kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah daerah. Insiden ambruknya teras KPT Brebes diharapkan menjadi pelajaran penting bagi semua pihak.

Penerapan standar keselamatan, pengawasan teknis yang ketat, serta tanggung jawab pekerja dan kontraktor perlu ditingkatkan agar setiap proyek infrastruktur benar-benar aman digunakan masyarakat

Teras KPT Brebes ambruk saat perbaikan, tiga pekerja luka. Dugaan kelalaian teknis disorot, polisi dan tim asuransi lakukan pemeriksaan serta evaluasi bangunan

Viva, Banyumas - Peristiwa ambruknya teras Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Brebes, Jawa Tengah, pada Minggu, 21 September 2025, sekitar pukul 11.15 WIB, menimbulkan kepanikan warga. Saat kejadian, kawasan tersebut tengah ramai karena ada perlombaan push bike dan layang-layang yang digelar Pemerintah Kabupaten Brebes.

Bangunan yang runtuh merupakan bagian drop off atau teras depan, bukan gedung utama. Namun, insiden ini menyebabkan tiga pekerja mengalami luka-luka, dua di antaranya harus menjalani perawatan intensif di RSUD Brebes.

Korban bernama Abdullah dan Suswanto, warga Kecamatan Tanjung, menderita luka serius pada wajah, bahkan salah satu di antaranya mengalami patah tulang akibat tertimpa besi dan beton. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pemkab Brebes, Sutaryoni, menjelaskan bahwa insiden terjadi saat para pekerja melakukan perbaikan di area teras.

Menurut keterangan saksi, saat itu terjadi angin kencang yang membuat konstruksi terlepas. Namun, ada dugaan kelalaian teknis yang ikut menjadi penyebab runtuhnya bangunan.

“Dari informasi awal, ada dua pengait yang belum terpasang sempurna. Saat tertiup angin, struktur menjadi goyah hingga akhirnya roboh,” jelas Sutaryoni dikutip dari tvonenews.

Ia menegaskan, evaluasi teknis akan dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan faktor utama penyebab ambruknya bangunan. Pasca kejadian, tim kepolisian dan mobil Inavis Polres Brebes langsung melakukan pemeriksaan di lokasi.

Garis polisi dipasang untuk mengamankan area, sementara tim asuransi dijadwalkan datang guna melakukan pengecekan sebelum proses perbaikan dilakukan. Sutaryoni menambahkan bahwa bangunan tersebut sudah diasuransikan, sehingga tanggung jawab perbaikan bisa segera ditindaklanjuti.

Meski terjadi insiden, aktivitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di KPT Brebes pada Senin (22/9) tetap berlangsung normal. Hanya saja, akses masuk ke gedung utama dialihkan melalui pintu samping sebelah utara, termasuk bagi Bupati dan Wakil Bupati Brebes. Sementara pintu utama ditutup sementara hingga kondisi dinyatakan aman.

Peristiwa ini menjadi perhatian serius karena menyangkut standar keselamatan kerja dan kualitas perbaikan bangunan pemerintahan. Dugaan kelalaian pekerja dan lemahnya pengawasan teknis harus menjadi evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang.

Transparansi hasil investigasi serta langkah perbaikan akan sangat menentukan kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah daerah. Insiden ambruknya teras KPT Brebes diharapkan menjadi pelajaran penting bagi semua pihak.

Penerapan standar keselamatan, pengawasan teknis yang ketat, serta tanggung jawab pekerja dan kontraktor perlu ditingkatkan agar setiap proyek infrastruktur benar-benar aman digunakan masyarakat