Curhat Haru Wahyudin Moridu ke Istri Viral: Siap Jadi Sopir Usai Dipecat PDIP

Wahyudin Moridu curhat haru ke istri
Sumber :
  • Tiktok @wahyumoridu

Dipecat PDIP, Wahyudin Moridu curhat siap hidup dari nol meski harus jadi sopir. Sang istri beri dukungan penuh, sementara partai menyiapkan proses PAW

Viva, Banyumas - Karier politik anggota DPRD Gorontalo, Wahyudin Moridu, resmi berakhir setelah Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP menjatuhkan surat pemecatan. Namun, di balik keputusan politik tersebut, publik justru tersentuh dengan curhat haru Wahyudin kepada istrinya, Mega Nusi.

Dalam sebuah rekaman yang diunggah Mega melalui akun Facebook, Wahyudin mengaku siap memulai hidup dari nol. Ia menyatakan rela kembali bekerja sebagai sopir atau bahkan membuka usaha kecil demi tetap bertahan bersama keluarga.

“Apapun yang terjadi kita ada selalu untuk ngana ?,” tulis Mega menyertai unggahan Facebook itu. Wahyudin juga menuturkan bahwa dirinya sempat terlena dengan dunia politik hingga merasa “kufur nikmat” dan melupakan masa lalu penuh perjuangan bersama keluarga.

Pengakuan ini membuat publik terenyuh, sekaligus menyoroti sisi manusiawi seorang pejabat yang tengah terpuruk. Di sisi lain, kasus Wahyudin masih menjadi perhatian serius DPRD Gorontalo. Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD, Fikram Salilama, mengonfirmasi bahwa Wahyudin sudah dimintai klarifikasi.

Dalam pemeriksaan, Wahyudin mengaku tidak sadar saat melontarkan pernyataan kontroversial tentang “merampok uang negara agar negara semakin miskin.” Ia berdalih berada dalam kondisi mabuk ketika ucapannya terekam dalam video.

Video tersebut sebelumnya viral karena memperlihatkan Wahyudin melakukan perjalanan ke Makassar bersama seorang wanita yang disebut sebagai hubungan gelap (hugél). Ia juga mengakui perjalanan itu menggunakan uang negara.

Dari sisi partai, langkah tegas sudah diambil. Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat, menegaskan bahwa proses pemecatan Wahyudin sudah berjalan sejak kasus mencuat.

Sementara Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, memastikan surat resmi pemecatan telah diterbitkan. DPP juga menyiapkan mekanisme Pergantian Antarwaktu (PAW) untuk mengisi kursi DPRD yang ditinggalkan Wahyudin. Pemecatan ini menandai akhir perjalanan politik Wahyudin di bawah bendera PDIP.

Namun, dukungan penuh dari sang istri menjadi penopang penting bagi dirinya untuk bangkit kembali. Bagi banyak pihak, kisah ini menjadi cerminan bahwa kejatuhan politikus tak selalu berarti akhir segalanya, melainkan bisa menjadi titik balik untuk memperbaiki diri.

Kini publik menanti, apakah Wahyudin benar-benar akan memulai kembali hidupnya sebagai sopir atau berwirausaha kecil. Yang jelas, curhatnya bersama istri memperlihatkan bahwa di balik sorotan politik dan kontroversi, ada sisi keluarga yang tetap setia mendukung di masa sulit

Dipecat PDIP, Wahyudin Moridu curhat siap hidup dari nol meski harus jadi sopir. Sang istri beri dukungan penuh, sementara partai menyiapkan proses PAW

Viva, Banyumas - Karier politik anggota DPRD Gorontalo, Wahyudin Moridu, resmi berakhir setelah Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP menjatuhkan surat pemecatan. Namun, di balik keputusan politik tersebut, publik justru tersentuh dengan curhat haru Wahyudin kepada istrinya, Mega Nusi.

Dalam sebuah rekaman yang diunggah Mega melalui akun Facebook, Wahyudin mengaku siap memulai hidup dari nol. Ia menyatakan rela kembali bekerja sebagai sopir atau bahkan membuka usaha kecil demi tetap bertahan bersama keluarga.

“Apapun yang terjadi kita ada selalu untuk ngana ?,” tulis Mega menyertai unggahan Facebook itu. Wahyudin juga menuturkan bahwa dirinya sempat terlena dengan dunia politik hingga merasa “kufur nikmat” dan melupakan masa lalu penuh perjuangan bersama keluarga.

Pengakuan ini membuat publik terenyuh, sekaligus menyoroti sisi manusiawi seorang pejabat yang tengah terpuruk. Di sisi lain, kasus Wahyudin masih menjadi perhatian serius DPRD Gorontalo. Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD, Fikram Salilama, mengonfirmasi bahwa Wahyudin sudah dimintai klarifikasi.

Dalam pemeriksaan, Wahyudin mengaku tidak sadar saat melontarkan pernyataan kontroversial tentang “merampok uang negara agar negara semakin miskin.” Ia berdalih berada dalam kondisi mabuk ketika ucapannya terekam dalam video.

Video tersebut sebelumnya viral karena memperlihatkan Wahyudin melakukan perjalanan ke Makassar bersama seorang wanita yang disebut sebagai hubungan gelap (hugél). Ia juga mengakui perjalanan itu menggunakan uang negara.

Dari sisi partai, langkah tegas sudah diambil. Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat, menegaskan bahwa proses pemecatan Wahyudin sudah berjalan sejak kasus mencuat.

Sementara Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, memastikan surat resmi pemecatan telah diterbitkan. DPP juga menyiapkan mekanisme Pergantian Antarwaktu (PAW) untuk mengisi kursi DPRD yang ditinggalkan Wahyudin. Pemecatan ini menandai akhir perjalanan politik Wahyudin di bawah bendera PDIP.

Namun, dukungan penuh dari sang istri menjadi penopang penting bagi dirinya untuk bangkit kembali. Bagi banyak pihak, kisah ini menjadi cerminan bahwa kejatuhan politikus tak selalu berarti akhir segalanya, melainkan bisa menjadi titik balik untuk memperbaiki diri.

Kini publik menanti, apakah Wahyudin benar-benar akan memulai kembali hidupnya sebagai sopir atau berwirausaha kecil. Yang jelas, curhatnya bersama istri memperlihatkan bahwa di balik sorotan politik dan kontroversi, ada sisi keluarga yang tetap setia mendukung di masa sulit