Dari Zakat untuk Rakyat: Kemenag Purbalingga Fasilitasi Warga Balik Jakarta Gratis, Full Layanan!
- Dok. Dinkominfo Purbalingga
VIVA, Banyumas – Sebanyak 150 warga Kabupaten Purbalingga diberangkatkan ke Jakarta secara gratis melalui program bertajuk Balik Ngode Jakarta Gratis yang digelar pada Senin, 7 April 2025.
Inisiatif ini menjadi program perdana yang digagas oleh Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Purbalingga, sebagai wujud nyata pelayanan publik yang mendekatkan instansi pemerintah kepada masyarakat.
Program ini disambut antusias oleh warga. Tidak hanya berasal dari Purbalingga, bahkan ada pendaftar dari luar kabupaten.
“Animo masyarakat luar biasa, lebih dari 240 orang mendaftar, bahkan ada yang dari luar Kabupaten Purbalingga. Tapi karena kuota tahun ini terbatas, kami hanya bisa memberangkatkan 150 orang,” ungkap Kepala Kankemenag Purbalingga, H. Zahid Khasani dalam sambutannya saat pelepasan.
Pelepasan peserta berlangsung di halaman kantor Kankemenag Purbalingga, dihadiri sejumlah pejabat daerah seperti Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Purbalingga, Suroto, Kasatlantas Polres Purbalingga, serta Kepala Baznas.
Para peserta diberangkatkan menggunakan tiga armada bus pariwisata ber-AC yang telah dinyatakan laik jalan oleh pihak berwenang.
Menurut Zahid, program ini merupakan implementasi dari delapan program prioritas Kementerian Agama RI.
Salah satu fokusnya adalah memberikan pelayanan atas kebutuhan primer masyarakat, terutama mereka yang telah merantau ke kota besar dan hendak kembali bekerja pasca Lebaran.
Dalam konteks ini, kepulangan warga Purbalingga ke Jakarta difasilitasi secara gratis dan aman.
Menariknya, program ini tidak hanya menyediakan transportasi gratis. Para peserta juga mendapatkan fasilitas pemeriksaan kesehatan, snack ringan, serta satu kali makan sebelum pemberangkatan.
Sumber pendanaan berasal dari zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang dihimpun melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kankemenag, Baznas Purbalingga, serta donasi pribadi dari Kepala Kankemenag sendiri.
Titik akhir perjalanan ditetapkan di Terminal Induk Pulo Gebang, Jakarta Timur, salah satu terminal terbesar dan terintegrasi di Ibu Kota.
Hal ini menunjukkan komitmen penyelenggara dalam memberikan pelayanan yang terstruktur dan nyaman hingga peserta tiba di tujuan.
Program Balik Ngode Jakarta Gratis ini mendapatkan sambutan positif dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga.
Asisten 1 Sekda Purbalingga, Suroto, yang mewakili Bupati, menyampaikan dukungan terhadap program yang dinilainya sangat menyentuh aspek kemanusiaan.
“Ini langkah awal yang baik. Dengan respons masyarakat yang sangat tinggi, kami dari Pemda akan mempertimbangkan untuk ikut berperan aktif di tahun mendatang,” ujarnya saat memberi sambutan.
Pernyataan Suroto tersebut membuka peluang kolaborasi yang lebih besar antara Kementerian Agama dan Pemda di masa mendatang, terutama dalam memberikan pelayanan publik yang langsung menyasar kebutuhan masyarakat lapisan bawah.
Dengan keberhasilan program perdana ini, banyak pihak berharap agar inisiatif semacam ini bisa menjadi agenda tahunan.
Tidak hanya sebagai bentuk kepedulian, tetapi juga sebagai upaya memperkuat sinergi antarinstansi dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Dukungan dari Baznas, partisipasi aktif UPZ, dan keterlibatan berbagai pihak menunjukkan bahwa kolaborasi untuk kemaslahatan umat bisa diwujudkan dalam bentuk program nyata dan berdampak langsung.
Ke depan, semoga program ini bisa diperluas, baik dari segi jumlah peserta maupun cakupan wilayah
VIVA, Banyumas – Sebanyak 150 warga Kabupaten Purbalingga diberangkatkan ke Jakarta secara gratis melalui program bertajuk Balik Ngode Jakarta Gratis yang digelar pada Senin, 7 April 2025.
Inisiatif ini menjadi program perdana yang digagas oleh Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Purbalingga, sebagai wujud nyata pelayanan publik yang mendekatkan instansi pemerintah kepada masyarakat.
Program ini disambut antusias oleh warga. Tidak hanya berasal dari Purbalingga, bahkan ada pendaftar dari luar kabupaten.
“Animo masyarakat luar biasa, lebih dari 240 orang mendaftar, bahkan ada yang dari luar Kabupaten Purbalingga. Tapi karena kuota tahun ini terbatas, kami hanya bisa memberangkatkan 150 orang,” ungkap Kepala Kankemenag Purbalingga, H. Zahid Khasani dalam sambutannya saat pelepasan.
Pelepasan peserta berlangsung di halaman kantor Kankemenag Purbalingga, dihadiri sejumlah pejabat daerah seperti Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Purbalingga, Suroto, Kasatlantas Polres Purbalingga, serta Kepala Baznas.
Para peserta diberangkatkan menggunakan tiga armada bus pariwisata ber-AC yang telah dinyatakan laik jalan oleh pihak berwenang.
Menurut Zahid, program ini merupakan implementasi dari delapan program prioritas Kementerian Agama RI.
Salah satu fokusnya adalah memberikan pelayanan atas kebutuhan primer masyarakat, terutama mereka yang telah merantau ke kota besar dan hendak kembali bekerja pasca Lebaran.
Dalam konteks ini, kepulangan warga Purbalingga ke Jakarta difasilitasi secara gratis dan aman.
Menariknya, program ini tidak hanya menyediakan transportasi gratis. Para peserta juga mendapatkan fasilitas pemeriksaan kesehatan, snack ringan, serta satu kali makan sebelum pemberangkatan.
Sumber pendanaan berasal dari zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang dihimpun melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kankemenag, Baznas Purbalingga, serta donasi pribadi dari Kepala Kankemenag sendiri.
Titik akhir perjalanan ditetapkan di Terminal Induk Pulo Gebang, Jakarta Timur, salah satu terminal terbesar dan terintegrasi di Ibu Kota.
Hal ini menunjukkan komitmen penyelenggara dalam memberikan pelayanan yang terstruktur dan nyaman hingga peserta tiba di tujuan.
Program Balik Ngode Jakarta Gratis ini mendapatkan sambutan positif dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga.
Asisten 1 Sekda Purbalingga, Suroto, yang mewakili Bupati, menyampaikan dukungan terhadap program yang dinilainya sangat menyentuh aspek kemanusiaan.
“Ini langkah awal yang baik. Dengan respons masyarakat yang sangat tinggi, kami dari Pemda akan mempertimbangkan untuk ikut berperan aktif di tahun mendatang,” ujarnya saat memberi sambutan.
Pernyataan Suroto tersebut membuka peluang kolaborasi yang lebih besar antara Kementerian Agama dan Pemda di masa mendatang, terutama dalam memberikan pelayanan publik yang langsung menyasar kebutuhan masyarakat lapisan bawah.
Dengan keberhasilan program perdana ini, banyak pihak berharap agar inisiatif semacam ini bisa menjadi agenda tahunan.
Tidak hanya sebagai bentuk kepedulian, tetapi juga sebagai upaya memperkuat sinergi antarinstansi dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Dukungan dari Baznas, partisipasi aktif UPZ, dan keterlibatan berbagai pihak menunjukkan bahwa kolaborasi untuk kemaslahatan umat bisa diwujudkan dalam bentuk program nyata dan berdampak langsung.
Ke depan, semoga program ini bisa diperluas, baik dari segi jumlah peserta maupun cakupan wilayah