Tragedi di Resto Wonosobo: Anggota TNI Serda RS Tewas Saat Meleraikan Keributan Usai Ditusuk
- pexel @lukas
Serda RS, anggota Kodim 0707/Wonosobo, tewas akibat luka tusuk saat melerai keributan di Resto Shaka. Pelaku kabur, penyelidikan gabungan TNI–Polri terus dilakukan
Viva, Banyumas - Sebuah insiden tragis terjadi di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Seorang prajurit TNI, Serda RS, anggota Kodim 0707/Wonosobo, meninggal dunia setelah mengalami luka tusuk ketika berusaha melerai keributan di sebuah restoran pada Sabtu (13/9) malam.
Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro, Kolonel Andy Soelistyo, di Semarang, Minggu (14/9), menjelaskan bahwa korban datang ke Resto Shaka di Desa Jolontoro untuk makan malam setelah melaksanakan tugas pemantauan. Menjelang tengah malam, ia mendengar suara keributan di salah satu ruangan restoran.
“Korban melihat seorang pengunjung sedang bersitegang dengan petugas restoran. Ia kemudian mendekat dan mencoba melerai, mengarahkan pengunjung tersebut menuju area parkir agar suasana lebih tenang,” ujar Andy dikutip dari Viva.
Namun, situasi berubah drastis. Pengunjung yang diketahui berinisial I justru menuju mobilnya dan mengambil senjata tajam. Tanpa diduga, pelaku menyerang Serda RS dari belakang, melukai bagian wajah dan tubuh korban.
Setelah melakukan aksinya, pelaku segera melarikan diri menggunakan mobil. Petugas restoran dan sejumlah pengunjung langsung memberikan pertolongan pertama kepada Serda RS dan membawanya ke rumah sakit terdekat.
Sayangnya, nyawa korban tidak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu dini hari akibat luka serius yang dideritanya. Kodam IV/Diponegoro menyampaikan belasungkawa mendalam atas gugurnya prajurit tersebut. Kolonel Andy menegaskan bahwa TNI melalui Polisi Militer bekerja sama dengan Polres Wonosobo untuk mengusut tuntas kasus ini.
“Kami akan mendukung penuh langkah aparat kepolisian demi menangkap pelaku dan memastikan keadilan ditegakkan,” katanya. Insiden ini menjadi pengingat penting akan risiko yang dihadapi aparat ketika berusaha menjaga keamanan masyarakat.
Serda RS dikenal sebagai sosok disiplin dan berdedikasi tinggi dalam melaksanakan tugas. Rekan-rekan sejawat menyebut ia kerap menjadi teladan dalam keberanian dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Publik di Wonosobo juga menyampaikan rasa duka dan apresiasi atas keberanian korban. Mereka berharap pelaku segera ditangkap agar kejadian serupa tidak terulang. Kasus ini menegaskan pentingnya penegakan hukum yang tegas terhadap tindak kekerasan, sekaligus perlunya kesadaran masyarakat untuk mengedepankan penyelesaian masalah secara damai
Serda RS, anggota Kodim 0707/Wonosobo, tewas akibat luka tusuk saat melerai keributan di Resto Shaka. Pelaku kabur, penyelidikan gabungan TNI–Polri terus dilakukan
Viva, Banyumas - Sebuah insiden tragis terjadi di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Seorang prajurit TNI, Serda RS, anggota Kodim 0707/Wonosobo, meninggal dunia setelah mengalami luka tusuk ketika berusaha melerai keributan di sebuah restoran pada Sabtu (13/9) malam.
Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro, Kolonel Andy Soelistyo, di Semarang, Minggu (14/9), menjelaskan bahwa korban datang ke Resto Shaka di Desa Jolontoro untuk makan malam setelah melaksanakan tugas pemantauan. Menjelang tengah malam, ia mendengar suara keributan di salah satu ruangan restoran.
“Korban melihat seorang pengunjung sedang bersitegang dengan petugas restoran. Ia kemudian mendekat dan mencoba melerai, mengarahkan pengunjung tersebut menuju area parkir agar suasana lebih tenang,” ujar Andy dikutip dari Viva.
Namun, situasi berubah drastis. Pengunjung yang diketahui berinisial I justru menuju mobilnya dan mengambil senjata tajam. Tanpa diduga, pelaku menyerang Serda RS dari belakang, melukai bagian wajah dan tubuh korban.
Setelah melakukan aksinya, pelaku segera melarikan diri menggunakan mobil. Petugas restoran dan sejumlah pengunjung langsung memberikan pertolongan pertama kepada Serda RS dan membawanya ke rumah sakit terdekat.
Sayangnya, nyawa korban tidak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu dini hari akibat luka serius yang dideritanya. Kodam IV/Diponegoro menyampaikan belasungkawa mendalam atas gugurnya prajurit tersebut. Kolonel Andy menegaskan bahwa TNI melalui Polisi Militer bekerja sama dengan Polres Wonosobo untuk mengusut tuntas kasus ini.
“Kami akan mendukung penuh langkah aparat kepolisian demi menangkap pelaku dan memastikan keadilan ditegakkan,” katanya. Insiden ini menjadi pengingat penting akan risiko yang dihadapi aparat ketika berusaha menjaga keamanan masyarakat.
Serda RS dikenal sebagai sosok disiplin dan berdedikasi tinggi dalam melaksanakan tugas. Rekan-rekan sejawat menyebut ia kerap menjadi teladan dalam keberanian dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Publik di Wonosobo juga menyampaikan rasa duka dan apresiasi atas keberanian korban. Mereka berharap pelaku segera ditangkap agar kejadian serupa tidak terulang. Kasus ini menegaskan pentingnya penegakan hukum yang tegas terhadap tindak kekerasan, sekaligus perlunya kesadaran masyarakat untuk mengedepankan penyelesaian masalah secara damai