Seorang Remaja Meninggal Terseret Arus Saat Berenang di Sungai Lolong Pekalongan
- Tangkapan layar/Instagram @batanghelp
Viva, Banyumas – Peristiwa kecelakaan air terjadi di Sungai Lolong, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan.
Kejadian menjadi duka pada Jumat (12/9/2025).
Seorang pelajar berusia 12 tahun berinsial MLHM dilaporkan meninggal dunia usai terseret arus saat mandi bersama teman-temannya.
Kejadian bermula setelah korban yang merupakan warga Rowokembu Wonopringgo, bersama beberapa rekannya selesai mengikuti latihan hadroh di Desa Lolong.
Mereka kemudian memutuskan mandi di sungai sekitar pukul 14.00 WIB.
Saat melompat ke tengah sungai, korban tidak mampu melawan derasnya arus hingga terseret.
Salah satu saksi yang juga teman korban sempat berusaha menolong, namun tidak berhasil.
Beberapa warga yang tengah memancing kemudian ikut membantu hingga akhirnya korban berhasil dievakuasi.
Korban sempat dibawa ke RSUD Kajen, namun nyawanya tidak tertolong.
Dari hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Pihak keluarga menerima peristiwa ini sebagai musibah dan memilih untuk tidak dilakukan autopsi, sehingga jenazah langsung dimakamkan
Viva, Banyumas – Peristiwa kecelakaan air terjadi di Sungai Lolong, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan.
Kejadian menjadi duka pada Jumat (12/9/2025).
Seorang pelajar berusia 12 tahun berinsial MLHM dilaporkan meninggal dunia usai terseret arus saat mandi bersama teman-temannya.
Kejadian bermula setelah korban yang merupakan warga Rowokembu Wonopringgo, bersama beberapa rekannya selesai mengikuti latihan hadroh di Desa Lolong.
Mereka kemudian memutuskan mandi di sungai sekitar pukul 14.00 WIB.
Saat melompat ke tengah sungai, korban tidak mampu melawan derasnya arus hingga terseret.
Salah satu saksi yang juga teman korban sempat berusaha menolong, namun tidak berhasil.
Beberapa warga yang tengah memancing kemudian ikut membantu hingga akhirnya korban berhasil dievakuasi.
Korban sempat dibawa ke RSUD Kajen, namun nyawanya tidak tertolong.
Dari hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Pihak keluarga menerima peristiwa ini sebagai musibah dan memilih untuk tidak dilakukan autopsi, sehingga jenazah langsung dimakamkan