Kisah Pilu Arjuna Pegawai Suci Sotang, Pemuda Purbalingga yang Tewas Kecelakaan Jadi Tulang Punggung Keluarga
- instagram @kantorsar_cilacap
Arjuna berusia 21 tahun, pemuda Purbalingga pekerja keras, ditemukan meninggal di Sungai Anget. Ia dikenal baik dan menjadi tulang punggung keluarga sejak ayahnya wafat
Viva, Banyumas - Kabar duka menyelimuti keluarga Arjuna (21), pemuda asal Desa Palumbungan, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga. Ia ditemukan meninggal dunia di aliran Sungai Anget, kawasan Waduk Sempor, Kebumen, Jumat (12/9/2025).
Arjuna dikenal masyarakat sebagai pribadi yang baik, sopan, dan pekerja keras. Sehari-hari, ia bekerja di warung mendoan dan sotang di kawasan wisata Waduk Sempor. Kepergiannya meninggalkan luka mendalam, terutama bagi keluarga yang sangat bergantung padanya.
Menurut keterangan keluarga, Arjuna berpamitan pulang pada Rabu (10/9/2025) malam menuju rumahnya di Purbalingga. Namun hingga Jumat pagi, ia tak kunjung tiba. Pihak keluarga yang khawatir kemudian melakukan pencarian bersama warga sekitar.
Di lokasi pencarian, ditemukan sejumlah barang milik korban, seperti pecahan helm, sandal, serta kaca spion di tepi Sungai Anget. Temuan itu semakin menguatkan dugaan bahwa Arjuna mengalami musibah di perjalanan.
Kepala Kantor SAR Cilacap, M. Abdullah, membenarkan penemuan tersebut. “Korban akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Lokasi penemuan berada di rute pulang menuju rumahnya di Purbalingga,” jelasnya dikutip dari laman Instagram kantorsar Cilacap.
Menurut keterangan Azizah, kerabat korban, Arjuna merupakan sosok yang sangat bertanggung jawab. Sejak ayahnya meninggal dunia, ia menjadi tulang punggung keluarga. Dia bekerja di warung Waduk Sempor untuk membantu ibu dan adik-adiknya.
Arjuna anak yang baik, sopan, dan rajin. Peran Arjuna begitu besar bagi keluarganya. Meski masih muda, ia rela bekerja keras demi memastikan keluarganya tetap bisa bertahan hidup. Kehilangan dirinya tentu meninggalkan duka mendalam yang sulit tergantikan.
Setelah ditemukan, jenazah Arjuna segera dibawa pulang ke rumah duka. Tangis keluarga pecah saat peti jenazah tiba. Warga sekitar pun ikut hadir memberikan doa dan penghormatan terakhir. Rencananya, pemakaman dilakukan pada Jumat sore di pemakaman desa setempat.
Kisah pilu ini menjadi pengingat betapa berharganya peran seorang anak bagi keluarga. Arjuna mungkin telah tiada, tetapi dedikasinya sebagai tulang punggung keluarga akan selalu dikenang
Arjuna berusia 21 tahun, pemuda Purbalingga pekerja keras, ditemukan meninggal di Sungai Anget. Ia dikenal baik dan menjadi tulang punggung keluarga sejak ayahnya wafat
Viva, Banyumas - Kabar duka menyelimuti keluarga Arjuna (21), pemuda asal Desa Palumbungan, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga. Ia ditemukan meninggal dunia di aliran Sungai Anget, kawasan Waduk Sempor, Kebumen, Jumat (12/9/2025).
Arjuna dikenal masyarakat sebagai pribadi yang baik, sopan, dan pekerja keras. Sehari-hari, ia bekerja di warung mendoan dan sotang di kawasan wisata Waduk Sempor. Kepergiannya meninggalkan luka mendalam, terutama bagi keluarga yang sangat bergantung padanya.
Menurut keterangan keluarga, Arjuna berpamitan pulang pada Rabu (10/9/2025) malam menuju rumahnya di Purbalingga. Namun hingga Jumat pagi, ia tak kunjung tiba. Pihak keluarga yang khawatir kemudian melakukan pencarian bersama warga sekitar.
Di lokasi pencarian, ditemukan sejumlah barang milik korban, seperti pecahan helm, sandal, serta kaca spion di tepi Sungai Anget. Temuan itu semakin menguatkan dugaan bahwa Arjuna mengalami musibah di perjalanan.
Kepala Kantor SAR Cilacap, M. Abdullah, membenarkan penemuan tersebut. “Korban akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Lokasi penemuan berada di rute pulang menuju rumahnya di Purbalingga,” jelasnya dikutip dari laman Instagram kantorsar Cilacap.
Menurut keterangan Azizah, kerabat korban, Arjuna merupakan sosok yang sangat bertanggung jawab. Sejak ayahnya meninggal dunia, ia menjadi tulang punggung keluarga. Dia bekerja di warung Waduk Sempor untuk membantu ibu dan adik-adiknya.
Arjuna anak yang baik, sopan, dan rajin. Peran Arjuna begitu besar bagi keluarganya. Meski masih muda, ia rela bekerja keras demi memastikan keluarganya tetap bisa bertahan hidup. Kehilangan dirinya tentu meninggalkan duka mendalam yang sulit tergantikan.
Setelah ditemukan, jenazah Arjuna segera dibawa pulang ke rumah duka. Tangis keluarga pecah saat peti jenazah tiba. Warga sekitar pun ikut hadir memberikan doa dan penghormatan terakhir. Rencananya, pemakaman dilakukan pada Jumat sore di pemakaman desa setempat.
Kisah pilu ini menjadi pengingat betapa berharganya peran seorang anak bagi keluarga. Arjuna mungkin telah tiada, tetapi dedikasinya sebagai tulang punggung keluarga akan selalu dikenang