Drama Penculikan Penjual Cireng Garut, Warga Terkecoh Pelaku Ngaku Polisi

Pelaku Penculikan Penjual Cireng Garut
Sumber :
  • Tiktok @dini.nurazizah1

Penjual cireng di Garut jadi korban penculikan dramatis. Pelaku menipu warga dengan mengaku polisi, menganiaya korban, hingga akhirnya ditangkap polisi

Viva, Banyumas - Kasus penculikan penjual cireng di Garut menjadi sorotan publik setelah rekaman CCTV beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut terlihat seorang pemuda bernama Irpan (20), penjual cireng di kawasan Sukadana, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, dipaksa masuk ke mobil oleh sekelompok orang.

Peristiwa yang terjadi pada Senin (8/9/2025) sore itu membuat warganet geram sekaligus penasaran dengan kronologi sebenarnya. Dikutip dari Viva, Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, aksi penculikan bermula saat salah satu pelaku berpura-pura membeli cireng dan meminta diantar ke mobil.

Saat Irpan mendekat, tiga orang lain langsung menariknya secara paksa. Korban sempat berteriak dan membuat keributan, namun warga sekitar terkecoh karena para pelaku mengaku sebagai anggota kepolisian dan menyebut masalah ini urusan keluarga.

Fakta baru kemudian terungkap setelah polisi bergerak cepat. Video CCTV yang viral membantu aparat melacak keberadaan para pelaku. Hanya dalam hitungan jam, empat orang berhasil diamankan, yakni AH (27), AM (30), UU (40), dan IA (25), yang seluruhnya warga Cimahi.

Penangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, yakni depan Pusdikpom Cimahi dan sebuah kontrakan di Kecamatan Cimahi Tengah. Tragisnya, Irpan tidak hanya menjadi korban penculikan, tetapi juga penganiayaan.

Selama perjalanan dari Garut hingga Bandung, ia dipukul hingga menderita luka serius. Polisi menemukan korban dalam kondisi tidak sadarkan diri, kemudian segera dilarikan ke RS AMC Cileunyi untuk mendapatkan perawatan intensif.

Dari hasil penyelidikan awal, motif penculikan dipicu rasa cemburu salah satu pelaku yang menuduh istrinya menjalin hubungan asmara dengan korban. Faktor emosional ini memicu tindakan nekat yang berujung pada tindak pidana berat.

Kasus ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap modus kriminal yang menggunakan tipu daya, termasuk mengaku sebagai aparat. Kapolres Garut menegaskan pihaknya akan memproses kasus ini sesuai hukum yang berlaku, mengingat perbuatan para pelaku telah meresahkan publik.

Peristiwa penculikan penjual cireng di Garut bukan hanya mengguncang warga setempat, tetapi juga mengingatkan akan pentingnya peran teknologi seperti CCTV dalam mengungkap tindak kejahatan. Ke depan, aparat dan masyarakat diharapkan dapat bersinergi lebih erat dalam menjaga keamanan lingkungan

Penjual cireng di Garut jadi korban penculikan dramatis. Pelaku menipu warga dengan mengaku polisi, menganiaya korban, hingga akhirnya ditangkap polisi

Viva, Banyumas - Kasus penculikan penjual cireng di Garut menjadi sorotan publik setelah rekaman CCTV beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut terlihat seorang pemuda bernama Irpan (20), penjual cireng di kawasan Sukadana, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, dipaksa masuk ke mobil oleh sekelompok orang.

Peristiwa yang terjadi pada Senin (8/9/2025) sore itu membuat warganet geram sekaligus penasaran dengan kronologi sebenarnya. Dikutip dari Viva, Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, aksi penculikan bermula saat salah satu pelaku berpura-pura membeli cireng dan meminta diantar ke mobil.

Saat Irpan mendekat, tiga orang lain langsung menariknya secara paksa. Korban sempat berteriak dan membuat keributan, namun warga sekitar terkecoh karena para pelaku mengaku sebagai anggota kepolisian dan menyebut masalah ini urusan keluarga.

Fakta baru kemudian terungkap setelah polisi bergerak cepat. Video CCTV yang viral membantu aparat melacak keberadaan para pelaku. Hanya dalam hitungan jam, empat orang berhasil diamankan, yakni AH (27), AM (30), UU (40), dan IA (25), yang seluruhnya warga Cimahi.

Penangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, yakni depan Pusdikpom Cimahi dan sebuah kontrakan di Kecamatan Cimahi Tengah. Tragisnya, Irpan tidak hanya menjadi korban penculikan, tetapi juga penganiayaan.

Selama perjalanan dari Garut hingga Bandung, ia dipukul hingga menderita luka serius. Polisi menemukan korban dalam kondisi tidak sadarkan diri, kemudian segera dilarikan ke RS AMC Cileunyi untuk mendapatkan perawatan intensif.

Dari hasil penyelidikan awal, motif penculikan dipicu rasa cemburu salah satu pelaku yang menuduh istrinya menjalin hubungan asmara dengan korban. Faktor emosional ini memicu tindakan nekat yang berujung pada tindak pidana berat.

Kasus ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap modus kriminal yang menggunakan tipu daya, termasuk mengaku sebagai aparat. Kapolres Garut menegaskan pihaknya akan memproses kasus ini sesuai hukum yang berlaku, mengingat perbuatan para pelaku telah meresahkan publik.

Peristiwa penculikan penjual cireng di Garut bukan hanya mengguncang warga setempat, tetapi juga mengingatkan akan pentingnya peran teknologi seperti CCTV dalam mengungkap tindak kejahatan. Ke depan, aparat dan masyarakat diharapkan dapat bersinergi lebih erat dalam menjaga keamanan lingkungan