Revitalisasi Besar Besaran! Gibran Cek 9 Stasiun Demi Tingkatkan Layanan KA Jateng
- instagram @gibran_rakabuming
Wapres Gibran Rakabuming cek 9 stasiun direvitalisasi di Jawa Tengah. Revitalisasi ditargetkan tingkatkan layanan kereta api dan aksesibilitas masyarakat
Viva, Banyumas - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, melakukan peninjauan pelayanan kereta api di Jawa Tengah pada Minggu (24/8/2025). Dalam kunjungannya, ia secara langsung melihat progres revitalisasi di sembilan stasiun, termasuk Stasiun Solo Balapan yang menjadi salah satu simpul transportasi utama di wilayah Solo Raya.
Gibran menempuh perjalanan menggunakan Kereta Api Bandara Internasional Adi Soemarmo (BIAS) dari Stasiun Palur menuju Stasiun Solo Balapan. Dalam perjalanan sekitar 20 menit tersebut, ia memilih berdiri untuk memantau aktivitas penumpang.
Tiba di Solo Balapan, Gibran melanjutkan peninjauan bersama jajaran PT KAI Daop 6 Yogyakarta, fokus pada fasilitas pelayanan penumpang. Menurut Gibran, progres revitalisasi sembilan stasiun tersebut berjalan cukup baik.
Ia berharap upaya ini dapat memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman bagi masyarakat. Revitalisasi juga diharapkan mampu meningkatkan layanan untuk kereta jarak jauh, yang menjadi moda transportasi favorit di Pulau Jawa. Revitalisasi stasiun merupakan bagian dari upaya integrasi antarmoda transportasi.
Dengan pengembangan fasilitas yang lebih modern, diharapkan terjadi peningkatan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat. Hal ini penting, mengingat stasiun berperan sebagai pintu gerbang ekonomi di berbagai daerah.
Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menjelaskan bahwa salah satu langkah penting adalah pengoperasian KA Bandara (BIAS) yang kini berhenti di Stasiun Palur. Peresmian itu bertepatan dengan HUT ke-80 Republik Indonesia, sepekan sebelumnya.
Menurutnya, kehadiran BIAS di Palur membuka akses lebih luas bagi masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Revitalisasi sembilan stasiun juga sejalan dengan misi pemerintah meningkatkan konektivitas dan kualitas transportasi publik.
Dengan fasilitas yang lebih baik, penumpang diharapkan mendapatkan layanan prima, mulai dari kenyamanan ruang tunggu, kemudahan akses, hingga integrasi dengan moda transportasi lain. Peninjauan yang dilakukan Wapres Gibran ini memperlihatkan keseriusan pemerintah dalam mendukung modernisasi perkeretaapian nasional.
Selain sebagai moda transportasi massal yang ramah lingkungan, kereta api juga menjadi urat nadi mobilitas masyarakat dan perekonomian daerah.
Ke depan, revitalisasi stasiun diharapkan tidak hanya sekadar memperbaiki fisik bangunan, tetapi juga menghadirkan pelayanan yang lebih cepat, aman, dan efisien. Dengan begitu, kereta api benar-benar dapat menjadi pilihan utama transportasi masyarakat Indonesia
Wapres Gibran Rakabuming cek 9 stasiun direvitalisasi di Jawa Tengah. Revitalisasi ditargetkan tingkatkan layanan kereta api dan aksesibilitas masyarakat
Viva, Banyumas - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, melakukan peninjauan pelayanan kereta api di Jawa Tengah pada Minggu (24/8/2025). Dalam kunjungannya, ia secara langsung melihat progres revitalisasi di sembilan stasiun, termasuk Stasiun Solo Balapan yang menjadi salah satu simpul transportasi utama di wilayah Solo Raya.
Gibran menempuh perjalanan menggunakan Kereta Api Bandara Internasional Adi Soemarmo (BIAS) dari Stasiun Palur menuju Stasiun Solo Balapan. Dalam perjalanan sekitar 20 menit tersebut, ia memilih berdiri untuk memantau aktivitas penumpang.
Tiba di Solo Balapan, Gibran melanjutkan peninjauan bersama jajaran PT KAI Daop 6 Yogyakarta, fokus pada fasilitas pelayanan penumpang. Menurut Gibran, progres revitalisasi sembilan stasiun tersebut berjalan cukup baik.
Ia berharap upaya ini dapat memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman bagi masyarakat. Revitalisasi juga diharapkan mampu meningkatkan layanan untuk kereta jarak jauh, yang menjadi moda transportasi favorit di Pulau Jawa. Revitalisasi stasiun merupakan bagian dari upaya integrasi antarmoda transportasi.
Dengan pengembangan fasilitas yang lebih modern, diharapkan terjadi peningkatan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat. Hal ini penting, mengingat stasiun berperan sebagai pintu gerbang ekonomi di berbagai daerah.
Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menjelaskan bahwa salah satu langkah penting adalah pengoperasian KA Bandara (BIAS) yang kini berhenti di Stasiun Palur. Peresmian itu bertepatan dengan HUT ke-80 Republik Indonesia, sepekan sebelumnya.
Menurutnya, kehadiran BIAS di Palur membuka akses lebih luas bagi masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Revitalisasi sembilan stasiun juga sejalan dengan misi pemerintah meningkatkan konektivitas dan kualitas transportasi publik.
Dengan fasilitas yang lebih baik, penumpang diharapkan mendapatkan layanan prima, mulai dari kenyamanan ruang tunggu, kemudahan akses, hingga integrasi dengan moda transportasi lain. Peninjauan yang dilakukan Wapres Gibran ini memperlihatkan keseriusan pemerintah dalam mendukung modernisasi perkeretaapian nasional.
Selain sebagai moda transportasi massal yang ramah lingkungan, kereta api juga menjadi urat nadi mobilitas masyarakat dan perekonomian daerah.
Ke depan, revitalisasi stasiun diharapkan tidak hanya sekadar memperbaiki fisik bangunan, tetapi juga menghadirkan pelayanan yang lebih cepat, aman, dan efisien. Dengan begitu, kereta api benar-benar dapat menjadi pilihan utama transportasi masyarakat Indonesia