Tunjangan Rp50 Juta per Bulan: Hitungan Aneh Adies Kadir 3 juta x 26 hari Kerja Bikin Netizen Geregetan
- instagram @adies.kadir
Viva, Banyumas - Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, menjadi sorotan publik setelah pernyataannya mengenai tunjangan perumahan anggota DPR sebesar Rp50 juta per bulan viral di media sosial. Pernyataan tersebut menuai kritik tajam karena dinilai tidak realistis dan menunjukkan kekeliruan logika dasar dalam perhitungan.
Adies menjelaskan tunjangan diberikan karena DPR tidak lagi menyediakan rumah dinas bagi anggotanya. Ia mencoba memberi ilustrasi dengan menghitung kos seharga Rp3 juta per bulan dikalikan 26 hari kerja menjadi Rp78 juta, yang menurutnya lebih besar dari tunjangan yang diterima anggota DPR.
Namun, perhitungan ini dianggap janggal dan membingungkan publik, sebab kos biasanya dihitung per bulan, bukan dikalikan jumlah hari kerja.
Dikutip dari Viva, Selain itu, Adies sempat menyarankan agar anggota DPR mencari kos-kosan murah dengan kamar mandi luar jika tunjangan Rp50 juta dianggap besar. Pernyataan ini memicu sindiran netizen yang menilai DPR jauh dari realitas hidup rakyat, banyak yang berjuang menghadapi biaya hidup tinggi tanpa tunjangan fantastis.
Reaksi publik terhadap pernyataan Adies Kadir langsung heboh di media sosial, dengan banyak netizen menyindir logika hitungannya dan mempertanyakan sensitifitas para wakil rakyat terhadap kondisi ekonomi masyarakat.
Kritik ini menambah sorotan terhadap besarnya tunjangan DPR, terutama di tengah kondisi ekonomi rakyat yang sulit. Selain itu, isu tunjangan anggota DPR juga memunculkan diskusi lebih luas mengenai keseimbangan antara hak anggota legislatif dan beban ekonomi rakyat.
Banyak masyarakat berharap adanya transparansi yang jelas mengenai mekanisme pemberian tunjangan, serta penyesuaian agar tetap relevan dengan kondisi sosial ekonomi nasional. Dengan viralnya pernyataan ini, DPR diharapkan lebih sensitif terhadap persepsi publik dan mengedepankan komunikasi yang akurat.