Maroko Berbenah Besar! Jet Tempur F-35 Segera Perkuat Militer Udara Hadapi Tantangan Geopolitik Kawasan

Jet Tempur F-35
Sumber :
  • northafricapost.com

VIVA, Banyumas – Jet tempur merupakan tulang punggung kekuatan udara modern, dirancang untuk menguasai langit sekaligus melaksanakan berbagai misi strategis.

Dilengkapi teknologi mutakhir seperti siluman, avionik canggih, dan sistem senjata presisi, jet tempur generasi terbaru mampu memberikan keunggulan signifikan dalam pertahanan maupun operasi militer.

Salah satu pesawat Jet tempur yang menjadi simbol kemajuan ini adalah F-35 buatan Amerika Serikat, yang kini tengah menjadi incaran Maroko.

Maroko dikabarkan berada di ambang kesepakatan untuk mengakuisisi 32 jet tempur F-35 canggih buatan Lockheed Martin.

Jika terwujud, langkah ini akan menjadikan Maroko sebagai negara Arab dan Afrika pertama yang mengoperasikan pesawat tempur siluman generasi kelima. 

Dilansir dari northafricapost.com pada Jumat (15/8/2025) kesepakatan ini bernilai sekitar Rp261 triliun (setara USD 17 miliar) dengan durasi kontrak hingga 45 tahun.

Paket pembelian tersebut mencakup pemeliharaan, dukungan teknis, dan penyediaan suku cadang.

F-35 dikenal sebagai puncak rekayasa penerbangan modern dengan kombinasi teknologi siluman, fleksibilitas misi, serta avionik terkini yang memungkinkannya berperan dalam dominasi udara, serangan darat, maupun pengintaian.

Keseriusan Maroko terlihat dalam kehadiran perwakilan militernya pada Pameran Pertahanan Internasional di Abu Dhabi.

Dalam acara tersebut, pejabat Lockheed Martin memberikan presentasi detail mengenai kemampuan F-35, mulai dari sistem sensor yang terintegrasi, kemampuan perang elektronik, hingga efisiensi operasional yang mendukung strategi militer jangka panjang.

Amerika Serikat selama ini menjadi mitra utama persenjataan Maroko. Pada 2020, Rabat membeli 24 unit F-16C/D Block 72 Viper dan meningkatkan 23 unit F-16 yang sudah ada menjadi versi F-16V.

Peningkatan ini mencakup radar array terpindai elektronik aktif APG-83 serta radar penargetan Sniper AN/AAQ-33 untuk misi serangan presisi.

Selain itu, Maroko juga memperkuat kemampuan intelijen dan pengintaian melalui dua pesawat Gulfstream G550 yang dimodifikasi dengan sistem Elta oleh L3 Systems di Texas.

Tak hanya itu, negara ini juga menambah satelit mata-mata baru untuk memantau perbatasan dan potensi ancaman secara real-time.

Rencana akuisisi F-35 menunjukkan ambisi Maroko untuk memperkuat posisinya di kancah pertahanan global.

Dengan kombinasi armada F-35, F-16V, pesawat intai modern, dan satelit pengawasan, Maroko berpotensi menjadi salah satu kekuatan udara paling tangguh di kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah.

Jika kesepakatan ini resmi disepakati, langkah tersebut tidak hanya akan mengubah peta kekuatan udara regional, tetapi juga menandai era baru modernisasi militer Maroko.