Kasus DI di Banyumas: Polisi Sebut Gantung Diri, Keluarga Tak Percaya Ditemukan Banyak Luka Ditubuh DI

Keluarga DI menolak hasil polisi soal gantung diri
Sumber :
  • pexel @RDNE Stock project

Viva, Banyumas - Kematian seorang pria berinisial DI (41) di rumah kontrakan di Kelurahan Pasirmuncang, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, memicu kontroversi. Keluarga korban menduga DI meninggal bukan karena gantung diri, seperti yang dinyatakan polisi, melainkan akibat kematian tak wajar.

Ibu korban, Romsini (61), mengaku terkejut saat menerima kabar kematian anaknya pada Jumat (25/7/2025). Awalnya, ia mendapatkan pesan suara dari seorang teman yang mengatakan bahwa DI tewas gantung diri.

Tak lama, perangkat desa datang ke rumahnya mengonfirmasi kabar tersebut. Romsini dikutip dari akun Instagram @seputarpurwokerto mengatakan ia kaget, ada Pak Kadus dan Pak RW datang bilang anak nya meninggal dunia gantung diri.

Saat datang ke Mapolsek Purwokerto Barat, pihak kepolisian menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan menyebut kematian akibat gantung diri.

Tim Inafis juga menguatkan keterangan tersebut. Namun, saat melihat jasad anaknya di RSUD Margono Soekarjo, Romsini menemukan banyak kejanggalan. Mukanya berdarah, ada goresan di sekitar mata, dan dari kelamin ke atas bengkak.

Menurutnya, tanda-tanda itu tidak sesuai dengan korban bunuh diri, yang biasanya hanya menunjukkan lebam di leher. Romsini bahkan diam-diam memotret kondisi jenazah saat hendak dimandikan sebagai bukti.

Dugaan kejanggalan ini membuat keluarga memutuskan melapor resmi ke Satreskrim Polresta Banyumas. Penasihat hukum keluarga, Wuri Adidarma dari Pusat Bantuan Hukum (PBH) DPC Peradi Purwokerto, mengatakan bahwa pihaknya akan mengawal kasus ini.