Senjata Rahasia Iran Terungkap: Rudal Rastakhiz dengan Serangan Nuklir dan Gelombang EMP Mematikan
- specialeurasia.com
VIVA, Banyumas – Rudal adalah salah satu bentuk senjata strategis yang memiliki peran vital dalam pertahanan modern.
Lebih dari sekadar proyektil jarak jauh, rudal mampu membawa berbagai jenis hulu ledak, mulai dari konvensional, nuklir, hingga teknologi pulsa elektromagnetik (EMP) yang bisa melumpuhkan infrastruktur lawan.
Dalam konteks geopolitik global, pengembangan rudal sering kali menjadi indikator langsung dari kemampuan militer suatu negara dan komitmennya untuk mempertahankan kedaulatan.
Dilansir dari specialeurasia.com, Iran baru-baru ini mengungkap rudal terbaru bernama Rastakhiz, sebuah sistem senjata canggih yang menggabungkan kemampuan serangan nuklir taktis dengan efek EMP.
Dengan panjang 14 meter dan bobot 27 ton, Rastakhiz dilengkapi dua hulu ledak: satu untuk serangan nuklir dan satu lagi untuk menghasilkan gelombang elektromagnetik yang mampu melumpuhkan jaringan listrik, komunikasi, serta sistem pertahanan udara dalam radius 80 km².
Peluncuran ini menandai langkah signifikan dalam strategi pertahanan Iran, khususnya setelah konflik bersenjata dengan Israel pada Juni 2025 yang mengakibatkan kerugian besar namun tidak menghancurkan kapasitas misil negara tersebut.
Dalam perang tersebut, Israel melancarkan serangan mendadak yang menargetkan fasilitas militer dan nuklir Iran.
Serangan itu menewaskan sejumlah perwira tinggi dan ratusan warga sipil. Konflik berakhir dengan gencatan senjata pada 24 Juni 2025, setelah intervensi Amerika Serikat terhadap situs nuklir Iran.
Meski mengalami kerugian, cadangan rudal strategis Iran relatif utuh. Beberapa sistem persenjataan bahkan tidak dikerahkan sama sekali, memberikan keuntungan tersendiri bagi Teheran untuk membangun kembali kekuatan militernya pasca-konflik.
Pasca perang, Iran memodernisasi sistem pertahanan udara, memperkuat arsenal rudal, dan menegaskan kembali sikapnya terhadap kerja sama internasional, termasuk penghentian sementara kolaborasi dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) hingga ada revisi persyaratan.
Peluncuran Rastakhiz menjadi sinyal kuat bahwa Iran siap merespons ancaman di masa depan.
Peningkatan teknologi ini membuat kemungkinan serangan kejutan berskala besar dari pihak lawan menjadi lebih sulit, mengingat kebutuhan intelijen yang kompleks.
Kemunculan Rastakhiz menambah ketegangan di kawasan Timur Tengah, terutama dalam rivalitas Iran–Israel yang telah berlangsung lama.
Dengan kemampuan rudal berteknologi tinggi dan potensi nuklir yang semakin matang, risiko eskalasi militer tetap tinggi dan berpotensi menyeret negara-negara lain, termasuk sekutu-sekutu Amerika Serikat.
Bahkan, pada pertemuan 12 Agustus 2025 dengan Panglima Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan, Panglima Angkatan Bersenjata Iran menegaskan kesiapan memberikan respons lebih tegas terhadap setiap agresi baru.