10 Angkatan Udara Terbesar dan Pemilik Jet Tempur Terbanyak di Dunia, Indonesia Tidak Masuk?

Amerika Serikat Salah Satu Negara dengan Angkatan Udara Terbesar
Sumber :
  • aviationa2z.com

VIVA, Banyumas – Angkatan Udara merupakan salah satu pilar utama kekuatan militer modern.

Di era yang serba cepat ini, kemampuan menguasai udara menjadi faktor penentu dalam pertahanan dan strategi perang.

Kecepatan, mobilitas, dan kekuatan serangan udara sering kali menjadi pembeda antara kemenangan dan kekalahan dalam konflik.

Tak heran, banyak negara berlomba-lomba membangun armada udara yang besar, canggih, dan siap tempur demi menjaga kedaulatan serta pengaruhnya di panggung global.

Seiring perkembangan teknologi militer, Angkatan Udara tak lagi hanya mengandalkan jumlah pesawat semata.

Kualitas armada, kecanggihan sistem persenjataan, serta kemampuan operasional lintas benua menjadi tolok ukur baru.

Tahun 2025 mencatat daftar negara dengan kekuatan udara terbesar di dunia, berdasarkan jumlah total pesawat militer yang aktif beroperasi menurut data World Population Review. Menariknya, dari sepuluh besar ini, tidak ada nama Indonesia yang masuk dalam daftar.

1. Amerika Serikat – 14.486 Pesawat

Amerika Serikat masih memegang posisi puncak dengan kekuatan udara yang sangat dominan.

Dari jet tempur siluman F-35 Lightning II dan F-22 Raptor, hingga pengebom strategis B-2 Spirit dan B-52 Stratofortress, AS memiliki teknologi tercanggih di setiap lini.

Keunggulan ini diperkuat dengan jaringan pangkalan militer di berbagai belahan dunia, memungkinkan mereka merespons cepat di titik mana pun.

2. Rusia – 4.292 Pesawat

Rusia mempertahankan posisi sebagai kekuatan udara terbesar kedua, dengan kombinasi jet tempur andalan seperti Su-35 dan Su-57, serta pengebom supersonik Tu-160.

Pesawat-pesawat ini dirancang tangguh untuk berbagai medan, memperlihatkan kekuatan industri kedirgantaraan Rusia.

3. Tiongkok – 3.304 Pesawat

Dalam satu dekade terakhir, Tiongkok mengalami lompatan besar di sektor udara. J-20 siluman buatan lokal dan J-16 multiperan menjadi tulang punggung armadanya.

Modernisasi militer menjadi agenda utama demi memperkuat pengaruh di kawasan Asia-Pasifik.

4. India – 2.296 Pesawat

India menempati posisi keempat, mengoperasikan kombinasi pesawat tempur buatan Rusia, Prancis, dan lokal seperti Tejas.

Program “Make in India” mendorong kemandirian pertahanan dan pengembangan industri kedirgantaraan nasional.

5. Jepang – 1.459 Pesawat

Jepang memadukan F-35 Lightning II dengan F-15J yang ditingkatkan kemampuannya.

Posisi strategis di Asia Timur membuat angkatan udara Jepang sangat fokus pada pertahanan regional dan kolaborasi dengan sekutu, khususnya Amerika Serikat.

6. Pakistan – 1.434 Pesawat

Pakistan mengandalkan campuran F-16, JF-17 Thunder, dan Mirage untuk mempertahankan wilayahnya. Kerja sama erat dengan Tiongkok terus memperkuat modernisasi armada mereka.

7. Korea Selatan – 1.171 Pesawat

Selain mengoperasikan F-35A dan KF-16, Korea Selatan mengembangkan jet tempur generasi baru KF-21 Boramae, menunjukkan ambisi menuju kemandirian teknologi militer.

8. Mesir – 1.093 Pesawat

Mesir memiliki kekuatan udara beragam dengan F-16, Rafale, dan jet Rusia. Letaknya yang strategis di persimpangan tiga benua membuat perannya vital dalam stabilitas regional.

9. Turki – 1.069 Pesawat

Turki menonjol dalam pengembangan drone tempur seperti Bayraktar. Sebagai anggota NATO, mereka menggabungkan pesawat berawak dengan teknologi tak berawak yang mumpuni.

10. Prancis – 972 Pesawat

Prancis melengkapi daftar ini dengan armada Rafale multiperan, pesawat angkut, dan pengintai.

Perannya di NATO dan misi global menjadikan angkatan udara Prancis sebagai salah satu yang paling serbaguna di dunia.

Dengan tidak adanya nama Indonesia dalam daftar ini, menjadi refleksi penting bahwa kekuatan udara bukan hanya soal jumlah, tetapi juga soal kesiapan, teknologi, dan strategi.

Peningkatan kualitas Angkatan Udara Indonesia di masa depan akan sangat menentukan posisi kita di peta kekuatan militer dunia.