Viral di Brebes! Pengantin Wanita Digendong Menyebrangi Sungai Pemali, Ternyata Ini Alasannya

Viva, Banyumas - Sebuah video memperlihatkan momen unik dalam pernikahan di Brebes, Jawa Tengah, viral di media sosial. Video tersebut menampilkan seorang pengantin wanita digendong saat melewati Jembatan Sungai Pemali oleh dua pria yang diduga kerabat dekat.

Momen ini langsung memicu perhatian warganet dan menjadi bahan perbincangan hangat. Video yang diunggah oleh akun Facebook @arun.sanjaya.33 pada Kamis, 7 Agustus 2025, menunjukkan suasana khidmat bercampur tawa saat pengantin wanita, lengkap dengan busana dan payung, digendong menyebrangi sungai menuju mempelai pria di seberang jembatan.

Netizen pun ramai memberikan komentar. Banyak yang merasa heran sekaligus tertarik dengan prosesi tersebut. Salah satu komentar menuliskan, "Baru tahu pengantin digendong saat menyeberang sungai, unik banget!"

Namun siapa sangka, di balik momen tersebut terdapat tradisi turun-temurun yang sarat makna dan mitos mistis.

Mitos Sungai Pemali

Menurut penuturan warga setempat, tradisi menggendong pengantin wanita saat menyeberangi Sungai Pemali bukanlah hal baru.

Warga percaya bahwa sungai tersebut memiliki kekuatan gaib. Bila dilewati sembarangan, apalagi oleh pengantin yang baru menikah, dapat mengundang petaka dalam rumah tangga.

Tradisi ini masih dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan menjaga keselamatan pasangan baru dan agar rumah tangga pasangan mejadi langgeng, skaina mawadah warahmah.

Meski dianggap tak lazim oleh orang luar, namun di Brebes, hal ini justru menjadi bagian dari identitas budaya lokal yang dilestarikan. Fenomena ini tak hanya mengundang rasa penasaran, tetapi juga membuka peluang untuk memperkenalkan kearifan lokal Brebes sebagai daya tarik wisata budaya.

Banyak netizen yang menyarankan agar tradisi unik ini dikemas menjadi atraksi budaya resmi yang bisa menarik wisatawan.

Tradisi menggendong pengantin di Sungai Pemali menjadi salah satu potret kekayaan budaya Jawa Tengah yang masih terjaga hingga kini. Meski zaman terus berubah, warisan budaya seperti ini tetap hidup dalam masyarakat

Viva, Banyumas - Sebuah video memperlihatkan momen unik dalam pernikahan di Brebes, Jawa Tengah, viral di media sosial. Video tersebut menampilkan seorang pengantin wanita digendong saat melewati Jembatan Sungai Pemali oleh dua pria yang diduga kerabat dekat.

Momen ini langsung memicu perhatian warganet dan menjadi bahan perbincangan hangat. Video yang diunggah oleh akun Facebook @arun.sanjaya.33 pada Kamis, 7 Agustus 2025, menunjukkan suasana khidmat bercampur tawa saat pengantin wanita, lengkap dengan busana dan payung, digendong menyebrangi sungai menuju mempelai pria di seberang jembatan.

Netizen pun ramai memberikan komentar. Banyak yang merasa heran sekaligus tertarik dengan prosesi tersebut. Salah satu komentar menuliskan, "Baru tahu pengantin digendong saat menyeberang sungai, unik banget!"

Namun siapa sangka, di balik momen tersebut terdapat tradisi turun-temurun yang sarat makna dan mitos mistis.

Mitos Sungai Pemali

Menurut penuturan warga setempat, tradisi menggendong pengantin wanita saat menyeberangi Sungai Pemali bukanlah hal baru.

Warga percaya bahwa sungai tersebut memiliki kekuatan gaib. Bila dilewati sembarangan, apalagi oleh pengantin yang baru menikah, dapat mengundang petaka dalam rumah tangga.

Tradisi ini masih dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan menjaga keselamatan pasangan baru dan agar rumah tangga pasangan mejadi langgeng, skaina mawadah warahmah.

Meski dianggap tak lazim oleh orang luar, namun di Brebes, hal ini justru menjadi bagian dari identitas budaya lokal yang dilestarikan. Fenomena ini tak hanya mengundang rasa penasaran, tetapi juga membuka peluang untuk memperkenalkan kearifan lokal Brebes sebagai daya tarik wisata budaya.

Banyak netizen yang menyarankan agar tradisi unik ini dikemas menjadi atraksi budaya resmi yang bisa menarik wisatawan.

Tradisi menggendong pengantin di Sungai Pemali menjadi salah satu potret kekayaan budaya Jawa Tengah yang masih terjaga hingga kini. Meski zaman terus berubah, warisan budaya seperti ini tetap hidup dalam masyarakat