Inilah Ramalan Mengerikan Jayabhaya yang Masih Relevan di Zaman Modern

Ilustrasi Ramalan Jayabhaya yang tetap relevan hingga kini
Sumber :
  • pexel @clivekim

Beberapa ramalan Jayabhaya menyoroti keretakan hubungan keluarga. Misalnya, “anak mangan bapak” yang menggambarkan anak durhaka, atau “sedulur mangan sedulur” yang berarti saudara tak lagi rukun.

Ia juga menyinggung maraknya hubungan tanpa ikatan pernikahan, yang digambarkan dengan “akeh jabang bayi goleki bapake” atau bayi mencari ayahnya. Fenomena ini terasa relevan ketika perceraian, konflik keluarga, dan masalah sosial semakin meningkat.

Perubahan pola hidup dan pergaulan bebas menjadi faktor yang mempercepat terjadinya krisis moral ini.

Ekonomi dan Ketidakadilan

Ramalan lain menyebutkan “pedagang akeh sing kapelarang” atau banyak pedagang gulung tikar, hingga “wong nggolek pangan koyo gabah diinteri” yang berarti mencari rezeki semakin sulit. Kondisi ini menggambarkan persaingan ekonomi yang ketat, krisis lapangan kerja, dan ketimpangan sosial yang semakin nyata.

Jayabhaya juga menyinggung fenomena ekonomi tidak sehat, di mana barang haram beredar luas, penipuan merajalela, serta moral dagang yang menurun. Semua ini menjadi peringatan agar masyarakat tetap berpegang pada etika dalam bermuamalah.

Harapan Zaman Keemasan