ASEAN Ingatkan Indonesia Bisa Bubar 2030 Jika Utang Tak Dikendalikan, Awas Seperti Sri Lanka
- instagram @asean
Namun, pasar dan investor global mulai mencermati lebih tajam arah kebijakan fiskal RI. Tahun 2030 dinilai akan menjadi momen penentu: apakah Indonesia bisa tampil sebagai negara berkembang yang matang secara pengelolaan anggaran, atau justru menjadi contoh kegagalan akibat manajemen utang yang buruk.
Dalam menghadapi tekanan fiskal global, Indonesia perlu segera melakukan reformasi pajak, efisiensi belanja negara, dan peningkatan transparansi fiskal.
Tanpa itu, potensi krisis fiskal bukan hanya sekadar prediksi—melainkan kenyataan yang mengancam keberlanjutan ekonomi nasional.
Terkait hal ini AMRO telah memberikan klarifikasi resmi terkait isu yang menyebut Indonesia berpotensi mengalami krisis ekonomi seperti Sri Lanka pada 2030. Dalam pernyataannya, AMRO menegaskan tidak pernah menyatakan bahwa Indonesia berisiko bubar atau kehilangan status sebagai kekuatan ekonomi utama di Asia Tenggara.
Sebaliknya, AMRO justru memuji kebijakan fiskal pemerintah Indonesia yang dinilai disiplin dan hati-hati di tengah tekanan global. Lembaga ini juga memperkirakan rasio utang pemerintah terhadap PDB akan meningkat secara bertahap hingga 42 persen pada 2029, namun tetap berada jauh di bawah batas aman 60 persen serta rata-rata kawasan ASEAN.
Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas 5 persen hingga 2029, serta keberlanjutan fiskal yang kuat, Indonesia dinilai memiliki fundamental ekonomi yang solid.
Klarifikasi resmi dari AMRO dapat dilihat pada tautan artikel berikut ini: Klarifikasi Resmi AMRO Bantah Indonesia Bubar 2030 puji fiskal dan prediksi ekonomi RI tumbuh stabil