Mengungkap Rahasia 2 Weton Paling Keramat: Ketika Sumpah 'Si Pahit Lidah' Berbuah Kenyataan

Weton Si Pahit Lidah
Sumber :
  • Tangkapan layar/pexels: Andrea Piacquadio

Banyumas –Dalam kepercayaan Primbon Jawa, ada fenomena unik yang dikenal dengan istilah "Si Pahit Lidah". 

Ini bukan merujuk pada rasa pahit di mulut, melainkan sebuah kekuatan spiritual langka di mana ucapan, sumpah, atau bahkan sekadar keinginan yang terucap dari seseorang bisa dengan mudah menjadi kenyataan. 

Kekuatan ini sering kali dikaitkan dengan laku prihatin, tirakat, atau karunia ilahi yang melekat sejak lahir.

Di antara sekian banyak weton (perhitungan hari lahir dalam kalender Jawa), ada beberapa weton yang secara khusus dianggap paling keramat dan lekat dengan julukan "Si Pahit Lidah" dirangkum dari kanal YouTube Muhsarazah ada dua diantaranya adalah Kamis Kliwon dan Kamis Legi

Mari kita selami lebih dalam rahasia di balik kekuatan mereka.

1. Kamis Kliwon 

Kamis Kliwon adalah weton berada dalam pengaruh khodam sabdodadi.

Orang yang lahir pada Kamis Kliwon dikenal sebagai pekerja keras, sabar dan pandai menjaga rahasia. 

Namun weton ini juga harus berhati-hati dengan perkataan mereka.

Terutama ketika sedang marah ucapan yang terbawa emosi bisa berubah menjadi kenyataan yang tidak diinginkan. 

2. Kamis Legi

Selain berada di bawah perlindungan khodam sabdodadi juga diyakini dilindungi oleh khodam Kunir Lintang.

Mereka yang lahir pada hari Kamis Legi memiliki etos kerja yang sangat tinggi namun perlu berhati-hati dalam berbicara.

Ketidak hati-hatian dalam berbicara bisa menyebabkan dampak yang besar baik itu dalam bentuk bencana atau kebahagiaan.

Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk mengendalikan emosi dan berbicara dengan hati-hati agar tidak mengucapkan sesuatu yang nantinya menyesal.

Primbon Jawa selalu menekankan pentingnya "eling lan waspodo" (ingat dan waspada) bagi pemilik weton ini. 

Mereka dianjurkan untuk selalu berpikir positif, menjaga lisan, dan menggunakan kekuatan ucapan mereka untuk hal-hal yang baik dan membawa manfaat. 

Dengan begitu, karunia ini akan menjadi berkah yang menuntun mereka pada kebaikan, bukan sebaliknya

Banyumas –Dalam kepercayaan Primbon Jawa, ada fenomena unik yang dikenal dengan istilah "Si Pahit Lidah". 

Ini bukan merujuk pada rasa pahit di mulut, melainkan sebuah kekuatan spiritual langka di mana ucapan, sumpah, atau bahkan sekadar keinginan yang terucap dari seseorang bisa dengan mudah menjadi kenyataan. 

Kekuatan ini sering kali dikaitkan dengan laku prihatin, tirakat, atau karunia ilahi yang melekat sejak lahir.

Di antara sekian banyak weton (perhitungan hari lahir dalam kalender Jawa), ada beberapa weton yang secara khusus dianggap paling keramat dan lekat dengan julukan "Si Pahit Lidah" dirangkum dari kanal YouTube Muhsarazah ada dua diantaranya adalah Kamis Kliwon dan Kamis Legi

Mari kita selami lebih dalam rahasia di balik kekuatan mereka.

1. Kamis Kliwon 

Kamis Kliwon adalah weton berada dalam pengaruh khodam sabdodadi.

Orang yang lahir pada Kamis Kliwon dikenal sebagai pekerja keras, sabar dan pandai menjaga rahasia. 

Namun weton ini juga harus berhati-hati dengan perkataan mereka.

Terutama ketika sedang marah ucapan yang terbawa emosi bisa berubah menjadi kenyataan yang tidak diinginkan. 

2. Kamis Legi

Selain berada di bawah perlindungan khodam sabdodadi juga diyakini dilindungi oleh khodam Kunir Lintang.

Mereka yang lahir pada hari Kamis Legi memiliki etos kerja yang sangat tinggi namun perlu berhati-hati dalam berbicara.

Ketidak hati-hatian dalam berbicara bisa menyebabkan dampak yang besar baik itu dalam bentuk bencana atau kebahagiaan.

Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk mengendalikan emosi dan berbicara dengan hati-hati agar tidak mengucapkan sesuatu yang nantinya menyesal.

Primbon Jawa selalu menekankan pentingnya "eling lan waspodo" (ingat dan waspada) bagi pemilik weton ini. 

Mereka dianjurkan untuk selalu berpikir positif, menjaga lisan, dan menggunakan kekuatan ucapan mereka untuk hal-hal yang baik dan membawa manfaat. 

Dengan begitu, karunia ini akan menjadi berkah yang menuntun mereka pada kebaikan, bukan sebaliknya