Kelebihan Jet Tempur KAAN yang Dibeli Indonesia Seharga Rp160 Triliun dari Turki

Ilustrasi Jet Tempur KAAN Dibeli 160 Triliun dari Turki
Sumber :
  • pexel @guyseela

Viva, Banyumas - Langkah mengejutkan datang dari sektor pertahanan Indonesia. Kementerian Pertahanan (Kemhan) resmi menandatangani kontrak pembelian 48 unit jet tempur generasi kelima KAAN dari Turkish Aerospace Industries (TAI), dengan nilai fantastis mencapai Rp160 triliun (sekitar USD 10 miliar).

Kontrak ini menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di dunia yang membeli jet tempur siluman KAAN, bahkan sebelum pesawat tersebut diproduksi massal. Kontrak pembelian ditandatangani pada 26 Juli 2025 dalam ajang pameran pertahanan IDEF 2025 di Istanbul, Turki.

Langkah ini memperkuat hubungan kerja sama strategis antara Indonesia dan Turki, sekaligus mencerminkan tekad RI untuk memperkuat kekuatan udara nasional dengan teknologi mutakhir.

Apa Kelebihan Jet Tempur KAAN?

Jet tempur KAAN adalah proyek ambisius Turki untuk menciptakan pesawat tempur siluman generasi kelima yang setara dengan F-35. KAAN sebelumnya dikenal sebagai TF-X, dan kini menjadi andalan Turki untuk memperkuat armada udaranya.

Beberapa kelebihan utama jet tempur KAAN yang membuat Indonesia berani mengucurkan dana jumbo antara lain yang dilansir dari Viva:

1.Teknologi Siluman (Stealth)

KAAN dirancang dengan bentuk aerodinamis, saluran udara S-duct, dan bahan penyerap radar, yang membuatnya sulit dideteksi oleh radar musuh.

2.Kecepatan Supersonik

KAAN mampu terbang hingga Mach 1,8 dan beroperasi di ketinggian hingga 55.000 kaki dengan jarak tempur sekitar 1.100 kilometer.

3.Avionik Canggih Berbasis AI

KAAN dilengkapi radar AESA MURAD, sistem pencarian inframerah (IRST), dan sensor DAS seperti F-35. Semua sistem ini terintegrasi dengan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu pilot mengambil keputusan cepat di medan tempur.

4. Internal Weapon Bay

KAAN membawa senjata di dalam badan pesawat untuk menjaga kemampuan silumannya, sekaligus mengurangi hambatan udara saat bermanuver.

5.Komitmen Alih Teknologi

Indonesia tak hanya membeli, tetapi juga akan terlibat dalam produksi komponen KAAN melalui PT Dirgantara Indonesia dan mitra industri lainnya. Ini membuka jalan bagi transformasi industri pertahanan dalam negeri.

Investasi Strategis Jangka Panjang Meski KAAN masih dalam tahap pengujian, Indonesia mengambil “early mover advantage” untuk memastikan akses ke teknologi tempur masa depan.

Turki sendiri menargetkan produksi massal dimulai pada 2028, dengan enam prototipe kini dalam tahap pengujian.

Pembelian ini bukan sekadar penguatan militer, tapi juga lompatan besar menuju kemandirian teknologi pertahanan Indonesia, dan sekaligus sinyal bahwa RI siap masuk ke dalam peta kekuatan udara regional yang lebih modern

Viva, Banyumas - Langkah mengejutkan datang dari sektor pertahanan Indonesia. Kementerian Pertahanan (Kemhan) resmi menandatangani kontrak pembelian 48 unit jet tempur generasi kelima KAAN dari Turkish Aerospace Industries (TAI), dengan nilai fantastis mencapai Rp160 triliun (sekitar USD 10 miliar).

Kontrak ini menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di dunia yang membeli jet tempur siluman KAAN, bahkan sebelum pesawat tersebut diproduksi massal. Kontrak pembelian ditandatangani pada 26 Juli 2025 dalam ajang pameran pertahanan IDEF 2025 di Istanbul, Turki.

Langkah ini memperkuat hubungan kerja sama strategis antara Indonesia dan Turki, sekaligus mencerminkan tekad RI untuk memperkuat kekuatan udara nasional dengan teknologi mutakhir.

Apa Kelebihan Jet Tempur KAAN?

Jet tempur KAAN adalah proyek ambisius Turki untuk menciptakan pesawat tempur siluman generasi kelima yang setara dengan F-35. KAAN sebelumnya dikenal sebagai TF-X, dan kini menjadi andalan Turki untuk memperkuat armada udaranya.

Beberapa kelebihan utama jet tempur KAAN yang membuat Indonesia berani mengucurkan dana jumbo antara lain yang dilansir dari Viva:

1.Teknologi Siluman (Stealth)

KAAN dirancang dengan bentuk aerodinamis, saluran udara S-duct, dan bahan penyerap radar, yang membuatnya sulit dideteksi oleh radar musuh.

2.Kecepatan Supersonik

KAAN mampu terbang hingga Mach 1,8 dan beroperasi di ketinggian hingga 55.000 kaki dengan jarak tempur sekitar 1.100 kilometer.

3.Avionik Canggih Berbasis AI

KAAN dilengkapi radar AESA MURAD, sistem pencarian inframerah (IRST), dan sensor DAS seperti F-35. Semua sistem ini terintegrasi dengan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu pilot mengambil keputusan cepat di medan tempur.

4. Internal Weapon Bay

KAAN membawa senjata di dalam badan pesawat untuk menjaga kemampuan silumannya, sekaligus mengurangi hambatan udara saat bermanuver.

5.Komitmen Alih Teknologi

Indonesia tak hanya membeli, tetapi juga akan terlibat dalam produksi komponen KAAN melalui PT Dirgantara Indonesia dan mitra industri lainnya. Ini membuka jalan bagi transformasi industri pertahanan dalam negeri.

Investasi Strategis Jangka Panjang Meski KAAN masih dalam tahap pengujian, Indonesia mengambil “early mover advantage” untuk memastikan akses ke teknologi tempur masa depan.

Turki sendiri menargetkan produksi massal dimulai pada 2028, dengan enam prototipe kini dalam tahap pengujian.

Pembelian ini bukan sekadar penguatan militer, tapi juga lompatan besar menuju kemandirian teknologi pertahanan Indonesia, dan sekaligus sinyal bahwa RI siap masuk ke dalam peta kekuatan udara regional yang lebih modern