Pejabat Sibuk Vlog Saat Kunjungan, Gubernur Jateng Geram dan Beri Sindiran Menohok!

Ahmad Luthfi sindir pejabat suka bikin vlog di desa
Sumber :
  • Pemprov Jateng

Viva, Banyumas - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyampaikan sindiran keras terhadap pejabat yang gemar membuat konten atau vlog saat melakukan kunjungan kerja ke desa-desa. Hal ini disampaikannya dalam acara Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan yang digelar oleh Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi Jawa Tengah pada Rabu, 23 Juli 2025.

Dalam arahannya yang penuh penekanan, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengkritik gaya pejabat yang lebih fokus pada pencitraan daripada penyelesaian masalah di lapangan.

Menurutnya, kebiasaan membawa kamera, media, dan perangkat dokumentasi lain saat menemui masyarakat hanya menjadi aksi seremonial yang tidak berdampak langsung terhadap upaya pengentasan kemiskinan.

"Banyak pejabat kalau turun ke desa sibuk bikin konten. Ketemu warga malah mikirin angle kamera, bukan solusi. Ini bukan tempat pencitraan," ujarnya tegas.

Dikutip dari video yang beredar di sosial media salah satunya diunggah akun Tiktok @penggunaiphone13, Ahmad Luthfi bahkan menirukan gaya pejabat yang sok akrab di depan kamera tapi tidak memahami kebutuhan riil masyarakat.

Aksi sindiran ini sontak membuat suasana rapat sempat riuh, namun penuh makna. Ia menegaskan bahwa pejabat harusnya hadir ke tengah masyarakat tanpa seremonial berlebihan, bahkan kalau perlu tanpa media, agar bisa fokus mendengar dan merasakan langsung persoalan yang dihadapi warga.

“Kalau saya turun, tidak perlu di-publish. Saya blusukan langsung. Tidak perlu liputan. Yang penting ada aksi, bukan eksistensi,” ujar Luthfi.

Pendekatan ini, menurutnya, lebih efektif dalam membangun kepercayaan dan memahami kondisi riil masyarakat.

Ia mengajak seluruh pejabat di lingkungan Provinsi Jawa Tengah untuk tidak lagi mementingkan pencitraan, melainkan berfokus pada kerja nyata yang dapat dirasakan dampaknya oleh rakyat. Pernyataan Gubernur Luthfi ini mendapat banyak respons positif dari berbagai kalangan.

Di media sosial, warganet menyambut baik sikap tegas tersebut dan berharap lebih banyak pejabat yang mencontoh gaya kepemimpinan yang merakyat.

Fenomena pejabat yang terlalu sibuk mendokumentasikan setiap langkah kunjungannya memang tengah jadi sorotan publik.

Banyak warga menilai kehadiran mereka di lapangan lebih terlihat sebagai upaya personal branding ketimbang membantu menyelesaikan masalah nyata seperti kemiskinan, infrastruktur, atau akses pendidikan.

Dengan sindiran tajam ini, Gubernur Jawa Tengah mengingatkan kembali bahwa jabatan adalah amanah untuk melayani rakyat, bukan panggung untuk tampil gaya

Viva, Banyumas - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyampaikan sindiran keras terhadap pejabat yang gemar membuat konten atau vlog saat melakukan kunjungan kerja ke desa-desa. Hal ini disampaikannya dalam acara Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan yang digelar oleh Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi Jawa Tengah pada Rabu, 23 Juli 2025.

Dalam arahannya yang penuh penekanan, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengkritik gaya pejabat yang lebih fokus pada pencitraan daripada penyelesaian masalah di lapangan.

Menurutnya, kebiasaan membawa kamera, media, dan perangkat dokumentasi lain saat menemui masyarakat hanya menjadi aksi seremonial yang tidak berdampak langsung terhadap upaya pengentasan kemiskinan.

"Banyak pejabat kalau turun ke desa sibuk bikin konten. Ketemu warga malah mikirin angle kamera, bukan solusi. Ini bukan tempat pencitraan," ujarnya tegas.

Dikutip dari video yang beredar di sosial media salah satunya diunggah akun Tiktok @penggunaiphone13, Ahmad Luthfi bahkan menirukan gaya pejabat yang sok akrab di depan kamera tapi tidak memahami kebutuhan riil masyarakat.

Aksi sindiran ini sontak membuat suasana rapat sempat riuh, namun penuh makna. Ia menegaskan bahwa pejabat harusnya hadir ke tengah masyarakat tanpa seremonial berlebihan, bahkan kalau perlu tanpa media, agar bisa fokus mendengar dan merasakan langsung persoalan yang dihadapi warga.

“Kalau saya turun, tidak perlu di-publish. Saya blusukan langsung. Tidak perlu liputan. Yang penting ada aksi, bukan eksistensi,” ujar Luthfi.

Pendekatan ini, menurutnya, lebih efektif dalam membangun kepercayaan dan memahami kondisi riil masyarakat.

Ia mengajak seluruh pejabat di lingkungan Provinsi Jawa Tengah untuk tidak lagi mementingkan pencitraan, melainkan berfokus pada kerja nyata yang dapat dirasakan dampaknya oleh rakyat. Pernyataan Gubernur Luthfi ini mendapat banyak respons positif dari berbagai kalangan.

Di media sosial, warganet menyambut baik sikap tegas tersebut dan berharap lebih banyak pejabat yang mencontoh gaya kepemimpinan yang merakyat.

Fenomena pejabat yang terlalu sibuk mendokumentasikan setiap langkah kunjungannya memang tengah jadi sorotan publik.

Banyak warga menilai kehadiran mereka di lapangan lebih terlihat sebagai upaya personal branding ketimbang membantu menyelesaikan masalah nyata seperti kemiskinan, infrastruktur, atau akses pendidikan.

Dengan sindiran tajam ini, Gubernur Jawa Tengah mengingatkan kembali bahwa jabatan adalah amanah untuk melayani rakyat, bukan panggung untuk tampil gaya