Proyek Rp 5 Miliar di Stadion Satria Purwokerto, Apakah Cuma untuk Single Seat dan Rumput

Single seat warna merah-biru terpasang di Stadion Satria
Sumber :
  • instagram @sadewo.id

Viva, Banyumas - Pemerintah Kabupaten Banyumas tengah melakukan pembenahan besar-besaran terhadap Stadion Satria Purwokerto, stadion kebanggaan warga yang juga menjadi kandang klub sepak bola Persibas Banyumas.

Proyek renovasi ini mengundang perhatian publik karena nilai anggarannya yang mencapai Rp 5 miliar, dengan fokus utama pada pemasangan single seat dan penggantian rumput lapangan. Renovasi stadion ini dimulai sejak September 2024 dan dilakukan secara bertahap.

Dilansir dari laman Instagram Bupati Banyumas, Sadewo, Fokus awal adalah pemasangan kursi single seat berwarna merah dan biru yang kini sudah terlihat di area tribun VVIP, VIP, tribun barat, tribun timur, hingga sebagian tribun selatan. Kursi-kursi ini diharapkan dapat menambah kenyamanan penonton dan meningkatkan estetika stadion. Namun, tidak hanya kursi penonton yang diperbarui.

Dalam waktu dekat, proyek juga akan melibatkan penggantian rumput lapangan (FOP/Field of Play) agar sesuai standar nasional bahkan internasional, serta perbaikan lintasan atletik yang selama ini masih berupa tanah.

Hal ini dilakukan untuk memperluas fungsi stadion, tidak hanya untuk sepak bola tetapi juga untuk keperluan olahraga lainnya.

Pertanyaan muncul di masyarakat: apakah dana sebesar Rp 5 miliar itu cukup atau justru terlalu besar jika hanya untuk dua elemen utama, yakni single seat dan rumput? Menurut pihak pemerintah daerah, proyek ini tidak hanya menyentuh aspek estetika, tetapi juga menyasar peningkatan kualitas fasilitas sesuai standar event resmi.

Sebagai informasi, Stadion Satria dibangun pada era 1990-an untuk menggantikan Stadion Widodo di Jalan Overste Isdiman. Dengan kapasitas sekitar 15.000 penonton, stadion ini menjadi simbol olahraga di Banyumas.

Sayangnya, klub kebanggaan kota ini, Persibas Banyumas, saat ini tengah “hibernasi” dari kompetisi nasional. Harapannya, pembenahan fasilitas ini dapat memicu kebangkitan Persibas dan menghidupkan kembali gairah sepak bola di wilayah Banyumas.

Pemerintah dan masyarakat sama-sama berharap renovasi ini bisa menjadi titik balik. Tidak hanya membuat stadion lebih layak dan modern, tapi juga membawa dampak nyata terhadap prestasi olahraga Banyumas, baik di tingkat regional maupun nasional.

Dengan perencanaan matang dan pengawasan ketat, dana Rp 5 miliar yang dikucurkan diharapkan tidak hanya berhenti di infrastruktur, tetapi juga bisa menjadi investasi jangka panjang bagi perkembangan olahraga lokal

Viva, Banyumas - Pemerintah Kabupaten Banyumas tengah melakukan pembenahan besar-besaran terhadap Stadion Satria Purwokerto, stadion kebanggaan warga yang juga menjadi kandang klub sepak bola Persibas Banyumas.

Proyek renovasi ini mengundang perhatian publik karena nilai anggarannya yang mencapai Rp 5 miliar, dengan fokus utama pada pemasangan single seat dan penggantian rumput lapangan. Renovasi stadion ini dimulai sejak September 2024 dan dilakukan secara bertahap.

Dilansir dari laman Instagram Bupati Banyumas, Sadewo, Fokus awal adalah pemasangan kursi single seat berwarna merah dan biru yang kini sudah terlihat di area tribun VVIP, VIP, tribun barat, tribun timur, hingga sebagian tribun selatan. Kursi-kursi ini diharapkan dapat menambah kenyamanan penonton dan meningkatkan estetika stadion. Namun, tidak hanya kursi penonton yang diperbarui.

Dalam waktu dekat, proyek juga akan melibatkan penggantian rumput lapangan (FOP/Field of Play) agar sesuai standar nasional bahkan internasional, serta perbaikan lintasan atletik yang selama ini masih berupa tanah.

Hal ini dilakukan untuk memperluas fungsi stadion, tidak hanya untuk sepak bola tetapi juga untuk keperluan olahraga lainnya.

Pertanyaan muncul di masyarakat: apakah dana sebesar Rp 5 miliar itu cukup atau justru terlalu besar jika hanya untuk dua elemen utama, yakni single seat dan rumput? Menurut pihak pemerintah daerah, proyek ini tidak hanya menyentuh aspek estetika, tetapi juga menyasar peningkatan kualitas fasilitas sesuai standar event resmi.

Sebagai informasi, Stadion Satria dibangun pada era 1990-an untuk menggantikan Stadion Widodo di Jalan Overste Isdiman. Dengan kapasitas sekitar 15.000 penonton, stadion ini menjadi simbol olahraga di Banyumas.

Sayangnya, klub kebanggaan kota ini, Persibas Banyumas, saat ini tengah “hibernasi” dari kompetisi nasional. Harapannya, pembenahan fasilitas ini dapat memicu kebangkitan Persibas dan menghidupkan kembali gairah sepak bola di wilayah Banyumas.

Pemerintah dan masyarakat sama-sama berharap renovasi ini bisa menjadi titik balik. Tidak hanya membuat stadion lebih layak dan modern, tapi juga membawa dampak nyata terhadap prestasi olahraga Banyumas, baik di tingkat regional maupun nasional.

Dengan perencanaan matang dan pengawasan ketat, dana Rp 5 miliar yang dikucurkan diharapkan tidak hanya berhenti di infrastruktur, tetapi juga bisa menjadi investasi jangka panjang bagi perkembangan olahraga lokal