Polisi Pemalang Buka Suara soal Bentrokan Mencekam di Acara Habib Rizieq, Ini Katanya

Polisi Ungkap Kericuhan Ceramah Habib Rizieq
Sumber :
  • Tiktok @affiliate1694

Viva, Banyumas - Polisi akhirnya angkat bicara terkait bentrokan berdarah yang terjadi saat acara ceramah Habib Rizieq Shihab di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada Rabu malam, 22 Juli 2025. Insiden ini melibatkan dua organisasi massa Islam yakni Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) dan Front Persatuan Islam (FPI).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko, mengonfirmasi bahwa kasus ini tengah didalami oleh Polres Pemalang dengan dukungan penuh dari Polda Jawa Tengah.

“Tentu Polres Pemalang diback-up oleh Polda Jawa Tengah yang kemudian melakukan pendalaman,” ujar Trunoyudo kepada awak media dikutip dari Viva.

Namun, hingga saat ini pihak kepolisian belum membeberkan secara rinci kronologi kejadian maupun pemicu utama bentrokan. Trunoyudo hanya menyampaikan bahwa pendekatan dengan berbagai stakeholder telah dilakukan demi menjaga kondusivitas wilayah pasca insiden.

“Seluruh anggota Polri di Polres Pemalang sudah melakukan pendekatan-pendekatan melalui stakeholder, melalui preemtif, preventif, dan tentunya diharapkan tetap bisa menjaga kondusifitas wilayah,” jelasnya.

Bentrokan ini diketahui pecah setelah sekelompok massa dari PWI-LS mendatangi lokasi ceramah Habib Rizieq, dengan tujuan membubarkan acara. Mereka menolak kehadiran Habib Rizieq di wilayah tersebut. Aksi tersebut mendapat perlawanan dari FPI, yang bertugas menjaga keamanan selama acara berlangsung.

Kuasa hukum Habib Rizieq, Azis Yanuar, membenarkan adanya insiden tersebut dan menyebut ada dugaan keterlibatan kelompok yang disebutnya sebagai Neo PKI, yang menolak ulama berceramah di wilayah itu.

“Betul dan itu diduga diinisiasi dengan rencana oleh kelompok Neo PKI yang menolak ulama atau ustaz berceramah,” kata Azis.

Akibat bentrokan ini, sedikitnya lima orang dilaporkan mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan. Meski situasi telah dikendalikan, ketegangan masih terasa di sekitar lokasi kejadian. Masyarakat sekitar berharap agar aparat keamanan segera menuntaskan penyelidikan dan menindak tegas pihak yang memicu kericuhan.

Sementara itu, tokoh-tokoh agama setempat diminta ikut membantu meredam emosi massa demi menjaga persatuan dan ketenteraman di Pemalang.

Pihak kepolisian berjanji akan menyampaikan perkembangan terbaru dari penyelidikan dalam waktu dekat. Hingga kini, belum ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini

Viva, Banyumas - Polisi akhirnya angkat bicara terkait bentrokan berdarah yang terjadi saat acara ceramah Habib Rizieq Shihab di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada Rabu malam, 22 Juli 2025. Insiden ini melibatkan dua organisasi massa Islam yakni Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) dan Front Persatuan Islam (FPI).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko, mengonfirmasi bahwa kasus ini tengah didalami oleh Polres Pemalang dengan dukungan penuh dari Polda Jawa Tengah.

“Tentu Polres Pemalang diback-up oleh Polda Jawa Tengah yang kemudian melakukan pendalaman,” ujar Trunoyudo kepada awak media dikutip dari Viva.

Namun, hingga saat ini pihak kepolisian belum membeberkan secara rinci kronologi kejadian maupun pemicu utama bentrokan. Trunoyudo hanya menyampaikan bahwa pendekatan dengan berbagai stakeholder telah dilakukan demi menjaga kondusivitas wilayah pasca insiden.

“Seluruh anggota Polri di Polres Pemalang sudah melakukan pendekatan-pendekatan melalui stakeholder, melalui preemtif, preventif, dan tentunya diharapkan tetap bisa menjaga kondusifitas wilayah,” jelasnya.

Bentrokan ini diketahui pecah setelah sekelompok massa dari PWI-LS mendatangi lokasi ceramah Habib Rizieq, dengan tujuan membubarkan acara. Mereka menolak kehadiran Habib Rizieq di wilayah tersebut. Aksi tersebut mendapat perlawanan dari FPI, yang bertugas menjaga keamanan selama acara berlangsung.

Kuasa hukum Habib Rizieq, Azis Yanuar, membenarkan adanya insiden tersebut dan menyebut ada dugaan keterlibatan kelompok yang disebutnya sebagai Neo PKI, yang menolak ulama berceramah di wilayah itu.

“Betul dan itu diduga diinisiasi dengan rencana oleh kelompok Neo PKI yang menolak ulama atau ustaz berceramah,” kata Azis.

Akibat bentrokan ini, sedikitnya lima orang dilaporkan mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan. Meski situasi telah dikendalikan, ketegangan masih terasa di sekitar lokasi kejadian. Masyarakat sekitar berharap agar aparat keamanan segera menuntaskan penyelidikan dan menindak tegas pihak yang memicu kericuhan.

Sementara itu, tokoh-tokoh agama setempat diminta ikut membantu meredam emosi massa demi menjaga persatuan dan ketenteraman di Pemalang.

Pihak kepolisian berjanji akan menyampaikan perkembangan terbaru dari penyelidikan dalam waktu dekat. Hingga kini, belum ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini