Lebih Meriah dari Tahun Lalu, Ini Fakta Menarik Ngreksa Bumi 2025 di Conto Wonogiri

Ngreksa Bumi 2025 di Conto dipadati warga dan pejabat
Sumber :
  • Tiktok @linanurastuti_

Viva, Banyumas - Tradisi tahunan Ngreksa Bumi 2025 di Desa Conto, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri kembali digelar dengan penuh semarak, Minggu (20/7/2025). Tahun ini, acara budaya tersebut diklaim jauh lebih meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dengan kehadiran pejabat penting dan antusiasme warga yang luar biasa.

Kepala Desa Conto, Rudi Cahyono, mengungkapkan bahwa rangkaian kegiatan Ngreksa Bumi sudah dimulai sejak Sabtu malam (19/7/2025) dengan istighosah dan doa bersama warga.

Dikutip dari akun Instagram @wonogirikita, Rudi mengatakan Sabtu malam ada istighosah, doa bersama. Alhamdulillah ramai. Acara puncak berlangsung pada Minggu pagi dengan kehadiran langsung Bupati Wonogiri Setyo Sukarno, yang bahkan menginap di Desa Conto untuk ikut merasakan nuansa tradisi masyarakat setempat.

Rudi mengungkapkan Pak Bupati juga menginap di Conto. Tadi Pak Bupati juga memotong pita arak-arakan sedekah seperti tumpeng, panggang, dan lain. Tradisi Ngreksa Bumi, yang berarti ‘merawat bumi’, merupakan wujud rasa syukur masyarakat terhadap alam sekaligus upaya menjaga kelestariannya.

Salah satu bagian penting dari acara ini adalah kenduri agung dan prosesi penghormatan kepada Mbah Sadiman, tokoh lokal yang dikenal karena dedikasinya terhadap pelestarian lingkungan, terutama kawasan perbukitan yang dulunya gersang.

Rudi mengatakan Warga berkumpul di Bukit Sadiman, Bukit Gendol. Warga dari wilayah lain juga banyak yang datang.

Tak hanya masyarakat lokal, acara ini juga dihadiri oleh para pejabat Kabupaten Wonogiri, seperti Kepala Disporapar Haryanto dan Kepala Dinas PMD Djoko Purwidyatmo.

Kehadiran mereka menambah nilai penting dan pengakuan atas warisan budaya dan kepedulian lingkungan yang dijunjung masyarakat Desa Conto. Rudi menambahkan Tahun ini lebih meriah dibandingkan tahun lalu, banyak warga luar daerah yang datang dan pejabat pemkab juga hadir.

Semaraknya acara Ngreksa Bumi 2025 menunjukkan bahwa nilai-nilai tradisi, kearifan lokal, dan pelestarian lingkungan dapat bersatu dalam harmoni.

Acara ini tidak hanya menjadi tontonan budaya, tetapi juga sarana mempererat hubungan sosial antarwarga dan membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga bumi.

Dengan dukungan pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat, Ngreksa Bumi diharapkan terus berkembang menjadi destinasi budaya tahunan yang menarik minat wisatawan serta menjadi contoh pelestarian adat dan alam secara berkelanjutan

Viva, Banyumas - Tradisi tahunan Ngreksa Bumi 2025 di Desa Conto, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri kembali digelar dengan penuh semarak, Minggu (20/7/2025). Tahun ini, acara budaya tersebut diklaim jauh lebih meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dengan kehadiran pejabat penting dan antusiasme warga yang luar biasa.

Kepala Desa Conto, Rudi Cahyono, mengungkapkan bahwa rangkaian kegiatan Ngreksa Bumi sudah dimulai sejak Sabtu malam (19/7/2025) dengan istighosah dan doa bersama warga.

Dikutip dari akun Instagram @wonogirikita, Rudi mengatakan Sabtu malam ada istighosah, doa bersama. Alhamdulillah ramai. Acara puncak berlangsung pada Minggu pagi dengan kehadiran langsung Bupati Wonogiri Setyo Sukarno, yang bahkan menginap di Desa Conto untuk ikut merasakan nuansa tradisi masyarakat setempat.

Rudi mengungkapkan Pak Bupati juga menginap di Conto. Tadi Pak Bupati juga memotong pita arak-arakan sedekah seperti tumpeng, panggang, dan lain. Tradisi Ngreksa Bumi, yang berarti ‘merawat bumi’, merupakan wujud rasa syukur masyarakat terhadap alam sekaligus upaya menjaga kelestariannya.

Salah satu bagian penting dari acara ini adalah kenduri agung dan prosesi penghormatan kepada Mbah Sadiman, tokoh lokal yang dikenal karena dedikasinya terhadap pelestarian lingkungan, terutama kawasan perbukitan yang dulunya gersang.

Rudi mengatakan Warga berkumpul di Bukit Sadiman, Bukit Gendol. Warga dari wilayah lain juga banyak yang datang.

Tak hanya masyarakat lokal, acara ini juga dihadiri oleh para pejabat Kabupaten Wonogiri, seperti Kepala Disporapar Haryanto dan Kepala Dinas PMD Djoko Purwidyatmo.

Kehadiran mereka menambah nilai penting dan pengakuan atas warisan budaya dan kepedulian lingkungan yang dijunjung masyarakat Desa Conto. Rudi menambahkan Tahun ini lebih meriah dibandingkan tahun lalu, banyak warga luar daerah yang datang dan pejabat pemkab juga hadir.

Semaraknya acara Ngreksa Bumi 2025 menunjukkan bahwa nilai-nilai tradisi, kearifan lokal, dan pelestarian lingkungan dapat bersatu dalam harmoni.

Acara ini tidak hanya menjadi tontonan budaya, tetapi juga sarana mempererat hubungan sosial antarwarga dan membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga bumi.

Dengan dukungan pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat, Ngreksa Bumi diharapkan terus berkembang menjadi destinasi budaya tahunan yang menarik minat wisatawan serta menjadi contoh pelestarian adat dan alam secara berkelanjutan