Bukan Tinggal Tulang, Mayat di Kali Pesanggrahan Masih Utuh Saat Ditemukan

Ilustrasi penemuan mayat pria di bantaran kali
Sumber :
  • pexel @cottonbro

Viva, Banyumas - Misteri penemuan mayat membusuk di sebuah gubuk di bantaran Kali Pesanggrahan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Sabtu (19/7/2025), akhirnya mendapat titik terang. Polisi memastikan bahwa jenazah pria berinisial ET (50) tersebut masih dalam kondisi utuh saat ditemukan, bukan tinggal tulang belulang seperti kabar yang sempat beredar luas di media sosial.

Kapolsek Kebon Jeruk, Kompol Nur Aqsha Ferdianto, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan awal dan mengonfirmasi bahwa kondisi jasad masih lengkap.

“Tidak benar informasi yang menyebut korban tinggal tulang. Saat ditemukan, tubuh korban masih utuh,” tegasnya pada Sabtu dikutip dari tvonenews. Penemuan jasad ET menggemparkan warga sekitar.

Ia ditemukan dalam posisi duduk membusuk di sebuah gubuk kecil yang berada di tepi Kali Pesanggrahan. Bau menyengat dari dalam gubuk membuat warga curiga dan melaporkan ke pihak berwenang.

Setelah dilakukan pengecekan oleh aparat kepolisian dan petugas medis, dipastikan bahwa korban sudah meninggal dunia beberapa hari sebelumnya. Dari hasil penyelidikan awal, diketahui bahwa ET telah lama hidup seorang diri dan terputus hubungan dengan keluarga sejak sekitar sepuluh tahun lalu.

“Korban dengan keluarganya memang sudah memutuskan pisah sejak kurang lebih 10 tahun yang lalu,” ujar Kompol Aqsha.

Meski begitu, pihak kepolisian menyebut penyelidikan masih terus berlanjut untuk memastikan penyebab pasti kematian korban. Dugaan sementara, ET meninggal dunia karena sakit yang dideritanya.

Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban yang mengarah pada tindakan kriminal. Warga sekitar menyebut ET sering terlihat duduk menyendiri di gubuk tersebut, namun tidak banyak berinteraksi dengan orang lain .

“Beliau memang sudah lama tinggal di situ, hidupnya sederhana dan jarang bicara,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya. Penemuan ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya kepedulian sosial terhadap sesama, terutama mereka yang hidup sebatang kara.

Banyak pihak berharap agar kasus ini menjadi pelajaran penting dalam mempererat hubungan sosial dan keluarga.

Saat ini, jasad korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk keperluan autopsi lebih lanjut. Pihak kepolisian masih berkoordinasi dengan keluarga korban untuk proses pemakaman

Viva, Banyumas - Misteri penemuan mayat membusuk di sebuah gubuk di bantaran Kali Pesanggrahan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Sabtu (19/7/2025), akhirnya mendapat titik terang. Polisi memastikan bahwa jenazah pria berinisial ET (50) tersebut masih dalam kondisi utuh saat ditemukan, bukan tinggal tulang belulang seperti kabar yang sempat beredar luas di media sosial.

Kapolsek Kebon Jeruk, Kompol Nur Aqsha Ferdianto, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan awal dan mengonfirmasi bahwa kondisi jasad masih lengkap.

“Tidak benar informasi yang menyebut korban tinggal tulang. Saat ditemukan, tubuh korban masih utuh,” tegasnya pada Sabtu dikutip dari tvonenews. Penemuan jasad ET menggemparkan warga sekitar.

Ia ditemukan dalam posisi duduk membusuk di sebuah gubuk kecil yang berada di tepi Kali Pesanggrahan. Bau menyengat dari dalam gubuk membuat warga curiga dan melaporkan ke pihak berwenang.

Setelah dilakukan pengecekan oleh aparat kepolisian dan petugas medis, dipastikan bahwa korban sudah meninggal dunia beberapa hari sebelumnya. Dari hasil penyelidikan awal, diketahui bahwa ET telah lama hidup seorang diri dan terputus hubungan dengan keluarga sejak sekitar sepuluh tahun lalu.

“Korban dengan keluarganya memang sudah memutuskan pisah sejak kurang lebih 10 tahun yang lalu,” ujar Kompol Aqsha.

Meski begitu, pihak kepolisian menyebut penyelidikan masih terus berlanjut untuk memastikan penyebab pasti kematian korban. Dugaan sementara, ET meninggal dunia karena sakit yang dideritanya.

Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban yang mengarah pada tindakan kriminal. Warga sekitar menyebut ET sering terlihat duduk menyendiri di gubuk tersebut, namun tidak banyak berinteraksi dengan orang lain .

“Beliau memang sudah lama tinggal di situ, hidupnya sederhana dan jarang bicara,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya. Penemuan ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya kepedulian sosial terhadap sesama, terutama mereka yang hidup sebatang kara.

Banyak pihak berharap agar kasus ini menjadi pelajaran penting dalam mempererat hubungan sosial dan keluarga.

Saat ini, jasad korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk keperluan autopsi lebih lanjut. Pihak kepolisian masih berkoordinasi dengan keluarga korban untuk proses pemakaman