Tragis! Sopir Lalamove Tewas Disiksa Saat Antar Pesanan di Bekasi Hingga Diikat di Tiang Listrik
- pexel @Jay Ybarra
Viva, Banyumas - Nasib tragis menimpa seorang sopir jasa ekspedisi Lalamove berinisial AR (42), yang tewas setelah dikeroyok secara brutal oleh empat orang pria di kawasan Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat. Peristiwa keji ini terjadi saat AR tengah menjalankan tugasnya mengantar pesanan sangkar burung pada Senin, 23 Juni 2025.
Kejadian bermula saat AR sopir Lalamove menerima pesanan pengiriman seperti biasa melalui aplikasi. Namun ketika tiba di lokasi tujuan, penerima tidak memberikan respons apa pun. Beberapa saat kemudian, sebuah nomor tak dikenal meneleponnya sambil melontarkan makian kasar.
AR yang merasa tersinggung kemudian membalas makian tersebut. Merasa situasi mulai tidak aman, AR sempat memutuskan untuk meninggalkan lokasi. Namun, pelaku kembali menghubunginya dan berpura-pura ingin memberi tambahan uang agar pengiriman tetap dilanjutkan.
Tanpa curiga, AR kembali ke lokasi pengantaran untuk menjemput "tambahan ongkos kirim" tersebut. Dikutip dari tvonenews, Tanpa disangka, AR malah disambut oleh empat pria tak dikenal yang langsung menganiaya secara brutal. Korban diikat ke sebuah tiang listrik, dipukuli, ditendang, hingga disundut rokok di beberapa bagian tubuhnya.
“Korban mengalami luka memar di wajah, dada, dan tangan kiri serta luka bakar akibat sundutan rokok,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Binsar Hatorangan Sianturi.
Usai kejadian mengerikan itu, AR masih sempat pulang ke rumah dalam keadaan luka parah dan lemas. Keesokan harinya, ia membuat laporan polisi atas insiden yang dialaminya.
Namun, kondisi kesehatannya semakin memburuk dan harus dua kali masuk ruang IGD untuk menjalani perawatan intensif. Sayangnya, pada Selasa, 8 Juli 2025, AR mengembuskan napas terakhir setelah berjuang melawan luka-luka yang dideritanya selama lebih dari dua minggu.
Kepergian AR menambah daftar panjang korban kekerasan terhadap pengemudi ojek dan jasa pengiriman online di Indonesia. Polisi saat ini tengah mendalami kasus tersebut dan memburu keempat pelaku pengeroyokan yang identitasnya telah dikantongi.
Kapolres Metro Bekasi Kota menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas dan mengusut tuntas kejahatan tersebut. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya keamanan bagi pekerja sektor logistik dan ekspedisi, khususnya yang bekerja secara mandiri.
Diperlukan sistem pengamanan digital dan fisik yang lebih ketat agar kejadian serupa tidak kembali terulang
Viva, Banyumas - Nasib tragis menimpa seorang sopir jasa ekspedisi Lalamove berinisial AR (42), yang tewas setelah dikeroyok secara brutal oleh empat orang pria di kawasan Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat. Peristiwa keji ini terjadi saat AR tengah menjalankan tugasnya mengantar pesanan sangkar burung pada Senin, 23 Juni 2025.
Kejadian bermula saat AR sopir Lalamove menerima pesanan pengiriman seperti biasa melalui aplikasi. Namun ketika tiba di lokasi tujuan, penerima tidak memberikan respons apa pun. Beberapa saat kemudian, sebuah nomor tak dikenal meneleponnya sambil melontarkan makian kasar.
AR yang merasa tersinggung kemudian membalas makian tersebut. Merasa situasi mulai tidak aman, AR sempat memutuskan untuk meninggalkan lokasi. Namun, pelaku kembali menghubunginya dan berpura-pura ingin memberi tambahan uang agar pengiriman tetap dilanjutkan.
Tanpa curiga, AR kembali ke lokasi pengantaran untuk menjemput "tambahan ongkos kirim" tersebut. Dikutip dari tvonenews, Tanpa disangka, AR malah disambut oleh empat pria tak dikenal yang langsung menganiaya secara brutal. Korban diikat ke sebuah tiang listrik, dipukuli, ditendang, hingga disundut rokok di beberapa bagian tubuhnya.
“Korban mengalami luka memar di wajah, dada, dan tangan kiri serta luka bakar akibat sundutan rokok,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Binsar Hatorangan Sianturi.
Usai kejadian mengerikan itu, AR masih sempat pulang ke rumah dalam keadaan luka parah dan lemas. Keesokan harinya, ia membuat laporan polisi atas insiden yang dialaminya.
Namun, kondisi kesehatannya semakin memburuk dan harus dua kali masuk ruang IGD untuk menjalani perawatan intensif. Sayangnya, pada Selasa, 8 Juli 2025, AR mengembuskan napas terakhir setelah berjuang melawan luka-luka yang dideritanya selama lebih dari dua minggu.
Kepergian AR menambah daftar panjang korban kekerasan terhadap pengemudi ojek dan jasa pengiriman online di Indonesia. Polisi saat ini tengah mendalami kasus tersebut dan memburu keempat pelaku pengeroyokan yang identitasnya telah dikantongi.
Kapolres Metro Bekasi Kota menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas dan mengusut tuntas kejahatan tersebut. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya keamanan bagi pekerja sektor logistik dan ekspedisi, khususnya yang bekerja secara mandiri.
Diperlukan sistem pengamanan digital dan fisik yang lebih ketat agar kejadian serupa tidak kembali terulang