3 Kali Olah TKP, Polisi Belum Ungkap Fakta Baru Soal Kematian Diplomat Arya Daru
- Tiktok @abizard.a.m
Viva, Banyumas - Polda Metro Jaya kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengusut kematian Arya Daru Pangayunan (ADP), seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI yang ditemukan tewas secara misterius di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat sebanyak 3 kali.
Olah TKP ini merupakan dilakukan ke 3 kalinya sejak peristiwa penemuan jenazah diplomat Arya Daru yang tewas mengenaskan pada Selasa, 8 Juli 2025. Dalam proses kali ini, polisi menggandeng tim dari berbagai instansi untuk memperkuat analisis, termasuk tim forensik RSCM, Inafis Bareskrim Polri, serta Puslabfor Mabes Polri.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengatakan bahwa proses penyelidikan masih berlangsung dan dilakukan dengan sangat hati-hati.
“Ini mohon waktu, karena kami menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian dan kecermatan. Kasus ini akan kami tangani secara profesional dan kami pastikan tuntas,” ujar Ade Ary kepada wartawan dikutip dari tvonenews.
Meskipun sudah dilakukan tiga kali olah TKP, polisi belum mengungkap temuan baru dari lokasi kejadian.
Namun sejumlah kejanggalan telah menjadi sorotan publik, termasuk fakta bahwa kepala korban dilakban, namun tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya. Kondisi kamar pun terkunci dari dalam, dan tidak ditemukan kerusakan pada pintu maupun jendela.
Barang-barang pribadi Arya juga diketahui tidak ada yang hilang, termasuk dokumen dan barang berharga lain. Hal ini disampaikan oleh Wakil Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Sigit Karyono, sehari sebelumnya.
“Tidak ada (barang milik korban yang hilang),” ujar Sigit, yang mempertegas bahwa motif pencurian bisa dikesampingkan dari daftar penyebab.
Kematian Arya Daru Pangayunan, seorang diplomat muda yang dikenal berprestasi dan berdedikasi, telah mengguncang publik dan menimbulkan banyak spekulasi. Penemuan jenazahnya dalam kondisi tak wajar, tanpa saksi, dan dengan minimnya jejak fisik membuat kasus ini tergolong sulit dan kompleks.
Pihak kepolisian menegaskan bahwa mereka akan terus mendalami semua kemungkinan, termasuk melalui pemeriksaan hasil autopsi, rekaman CCTV, serta komunikasi terakhir korban.
Kasus kematian ini telah menjadi perhatian nasional, dan publik berharap penyelidikan dilakukan secara transparan, akurat, dan menyeluruh demi mengungkap fakta sebenarnya di balik kematian tragis Arya Daru Pangayuna
Viva, Banyumas - Polda Metro Jaya kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengusut kematian Arya Daru Pangayunan (ADP), seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI yang ditemukan tewas secara misterius di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat sebanyak 3 kali.
Olah TKP ini merupakan dilakukan ke 3 kalinya sejak peristiwa penemuan jenazah diplomat Arya Daru yang tewas mengenaskan pada Selasa, 8 Juli 2025. Dalam proses kali ini, polisi menggandeng tim dari berbagai instansi untuk memperkuat analisis, termasuk tim forensik RSCM, Inafis Bareskrim Polri, serta Puslabfor Mabes Polri.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengatakan bahwa proses penyelidikan masih berlangsung dan dilakukan dengan sangat hati-hati.
“Ini mohon waktu, karena kami menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian dan kecermatan. Kasus ini akan kami tangani secara profesional dan kami pastikan tuntas,” ujar Ade Ary kepada wartawan dikutip dari tvonenews.
Meskipun sudah dilakukan tiga kali olah TKP, polisi belum mengungkap temuan baru dari lokasi kejadian.
Namun sejumlah kejanggalan telah menjadi sorotan publik, termasuk fakta bahwa kepala korban dilakban, namun tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya. Kondisi kamar pun terkunci dari dalam, dan tidak ditemukan kerusakan pada pintu maupun jendela.
Barang-barang pribadi Arya juga diketahui tidak ada yang hilang, termasuk dokumen dan barang berharga lain. Hal ini disampaikan oleh Wakil Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Sigit Karyono, sehari sebelumnya.
“Tidak ada (barang milik korban yang hilang),” ujar Sigit, yang mempertegas bahwa motif pencurian bisa dikesampingkan dari daftar penyebab.
Kematian Arya Daru Pangayunan, seorang diplomat muda yang dikenal berprestasi dan berdedikasi, telah mengguncang publik dan menimbulkan banyak spekulasi. Penemuan jenazahnya dalam kondisi tak wajar, tanpa saksi, dan dengan minimnya jejak fisik membuat kasus ini tergolong sulit dan kompleks.
Pihak kepolisian menegaskan bahwa mereka akan terus mendalami semua kemungkinan, termasuk melalui pemeriksaan hasil autopsi, rekaman CCTV, serta komunikasi terakhir korban.
Kasus kematian ini telah menjadi perhatian nasional, dan publik berharap penyelidikan dilakukan secara transparan, akurat, dan menyeluruh demi mengungkap fakta sebenarnya di balik kematian tragis Arya Daru Pangayuna