Rezeki Sabtu Pon Meledak! Ini Ramalan Keberuntungan dari Usia 18–70 Tahun

Ilustrasi Keberuntungan Weton Sabtu Pon
Sumber :
  • Youtube Tria Tenov

VIVA, Banyumas – Dalam kitab Primbon Jawa, weton Sabtu Pon dikenal sebagai salah satu weton istimewa.

Dengan jumlah neptu 16, hasil penjumlahan dari hari Sabtu 9 dan pasaran Pon 7.

Orang yang lahir di hari ini diyakini punya nasib mujur.

Terutama dalam hal rezeki dan karir.

Meski begitu, kehidupan tetap berputar.

Orang Sabtu Pon harus tetap berusaha dan berhati-hati dalam mengambil langkah.

Berikut ulasan rezeki berdasarkan usia:

Usia 18–24 Tahun

Pada tahap awal dewasa, mereka akan menghadapi tantangan dalam pekerjaan.

Usaha dan doa harus ditingkatkan.

Berbisnis belum disarankan, karena masih banyak kendala yang mungkin terjadi.

Usia 24–30 Tahun

Rezeki mulai meningkat perlahan.

Keuangan mulai stabil, namun pengelolaan finansial harus dilakukan.

Tentunya dengan bijak agar tidak boros atau tergoda hal konsumtif.

Usia 30–36 Tahun

Puncak awal keberuntungan mulai terasa.

Cocok untuk memulai usaha baru atau memperluas jaringan pekerjaan.

Rezeki lebih mudah datang.

Usia 36–43 Tahun

Ini adalah masa kemajuan luar biasa dalam karir dan bisnis.

Banyak peluang besar datang.

Bahkan bisa membuat hidup berubah drastis menuju kemakmuran.

Usia 43–48 Tahun

Fase puncak kesuksesan. Semua usaha sebelumnya mulai membuahkan hasil besar.

Posisi, bisnis, dan reputasi meningkat drastis.

Usia 48–54 Tahun

Meski masih mendapat rezeki.

Harus waspada akan cobaan hidup.

Seperti masalah kesehatan atau hubungan sosial.

Tetap jaga keseimbangan hidup.

Usia 54–60 Tahun

Keberuntungan membaik, tapi belum banyak perubahan drastis.

Namun kondisi ekonomi cenderung stabil dan cukup aman.

Usia 60 Tahun ke Atas

Rezeki kembali meningkat dan bisa berlanjut hingga usia 78 tahun.

Hidup akan makmur dan berkecukupan di masa tua.

Rahasia dari rezeki besar weton ini terletak pada kecerdasan mereka.

Terutama dalam membaca peluang dan mengelola keuangan.

Orang Sabtu Pon dikenal cermat, pintar mengambil keputusan, dan lihai dalam berbisnis.

Hal itu berdasarkan ilmu titen dari para leluhur Jawa

VIVA, Banyumas – Dalam kitab Primbon Jawa, weton Sabtu Pon dikenal sebagai salah satu weton istimewa.

Dengan jumlah neptu 16, hasil penjumlahan dari hari Sabtu 9 dan pasaran Pon 7.

Orang yang lahir di hari ini diyakini punya nasib mujur.

Terutama dalam hal rezeki dan karir.

Meski begitu, kehidupan tetap berputar.

Orang Sabtu Pon harus tetap berusaha dan berhati-hati dalam mengambil langkah.

Berikut ulasan rezeki berdasarkan usia:

Usia 18–24 Tahun

Pada tahap awal dewasa, mereka akan menghadapi tantangan dalam pekerjaan.

Usaha dan doa harus ditingkatkan.

Berbisnis belum disarankan, karena masih banyak kendala yang mungkin terjadi.

Usia 24–30 Tahun

Rezeki mulai meningkat perlahan.

Keuangan mulai stabil, namun pengelolaan finansial harus dilakukan.

Tentunya dengan bijak agar tidak boros atau tergoda hal konsumtif.

Usia 30–36 Tahun

Puncak awal keberuntungan mulai terasa.

Cocok untuk memulai usaha baru atau memperluas jaringan pekerjaan.

Rezeki lebih mudah datang.

Usia 36–43 Tahun

Ini adalah masa kemajuan luar biasa dalam karir dan bisnis.

Banyak peluang besar datang.

Bahkan bisa membuat hidup berubah drastis menuju kemakmuran.

Usia 43–48 Tahun

Fase puncak kesuksesan. Semua usaha sebelumnya mulai membuahkan hasil besar.

Posisi, bisnis, dan reputasi meningkat drastis.

Usia 48–54 Tahun

Meski masih mendapat rezeki.

Harus waspada akan cobaan hidup.

Seperti masalah kesehatan atau hubungan sosial.

Tetap jaga keseimbangan hidup.

Usia 54–60 Tahun

Keberuntungan membaik, tapi belum banyak perubahan drastis.

Namun kondisi ekonomi cenderung stabil dan cukup aman.

Usia 60 Tahun ke Atas

Rezeki kembali meningkat dan bisa berlanjut hingga usia 78 tahun.

Hidup akan makmur dan berkecukupan di masa tua.

Rahasia dari rezeki besar weton ini terletak pada kecerdasan mereka.

Terutama dalam membaca peluang dan mengelola keuangan.

Orang Sabtu Pon dikenal cermat, pintar mengambil keputusan, dan lihai dalam berbisnis.

Hal itu berdasarkan ilmu titen dari para leluhur Jawa