Robot Polisi Muncul di Monas, Benarkah Tanpa Anggaran? Ini Kata Kapolri Sigit
- Youtube Sekretariat Presiden
Viva, Banyumas - Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, menjadi sorotan luas publik. Salah satu penyebabnya adalah kehadiran sejumlah robot canggih yang diperkenalkan Polri dalam rangka uji coba teknologi terbaru.
Kehadiran robot-robot ini memunculkan pertanyaan besar dari masyarakat tentang biaya pengadaan dan urgensi penggunaannya di tubuh kepolisian. Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menjelaskan bahwa robot polisi yang tampil pada acara tersebut sejatinya belum menggunakan anggaran resmi negara.
Menurut Kapolri Sigit, pengadaan robot hanya sebatas uji coba dan belum masuk tahap pengadaan secara permanen.
“Ya anggarannya nggak pakai anggaran, orang uji coba,” ujar Sigit saat ditanya awak media pada Minggu, 6 Juli 2025 dilansir dari laman Viva.
Pernyataan tersebut sekaligus menjawab rasa penasaran banyak pihak yang menduga dana besar telah dikeluarkan untuk mendatangkan robot-robot modern itu. Kapolri juga menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari adaptasi Polri terhadap perkembangan teknologi global.
Negara-negara seperti Singapura, Thailand, dan China telah lebih dulu memanfaatkan robot untuk mendukung tugas kepolisian.
“Robot kan kemarin kita sedang melaksanakan uji coba. Tapi ke depan pasti karena di negara-negara modern juga, Polri dibantu robot,” kata Sigit menambahkan.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Polisi Sandi Nugroho, turut memberikan penjelasan terkait kemunculan robot polisi yang ramai diperbincangkan warganet.
Ia menegaskan bahwa penggunaan teknologi robotik telah tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Polri 2025–2045. Menurut Sandi, Polri memang tengah mempersiapkan diri memasuki era digital dan teknologi tinggi.
Rencana tersebut mencakup pengadaan robodog, robot pendeteksi bahan berbahaya yang dinilai lebih efektif dibandingkan anjing pelacak konvensional. Robodog diklaim memiliki banyak keunggulan seperti tidak perlu diberi makan, tidak memerlukan pawang khusus, serta mampu bertahan di berbagai kondisi cuaca ekstrem.
“Tahun 2026 sudah dianggarkan untuk robodog, kegunaan sama dengan K9,” ujar Sandi dalam keterangannya.
Meski begitu, masyarakat tetap menaruh perhatian besar pada transparansi anggaran dan urgensi penggunaan robot dalam institusi kepolisian. Sejumlah kalangan menilai pentingnya sosialisasi lebih lanjut agar publik memahami fungsi, manfaat, serta pengaruh teknologi ini terhadap efektivitas tugas Polri ke depan.
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi keamanan di dunia, penggunaan robot untuk mendukung tugas kepolisian bukan lagi hal yang mustahil.
Polri kini ditantang untuk memastikan proses modernisasi berjalan transparan, efisien, dan tepat sasaran demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
Viva, Banyumas - Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, menjadi sorotan luas publik. Salah satu penyebabnya adalah kehadiran sejumlah robot canggih yang diperkenalkan Polri dalam rangka uji coba teknologi terbaru.
Kehadiran robot-robot ini memunculkan pertanyaan besar dari masyarakat tentang biaya pengadaan dan urgensi penggunaannya di tubuh kepolisian. Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menjelaskan bahwa robot polisi yang tampil pada acara tersebut sejatinya belum menggunakan anggaran resmi negara.
Menurut Kapolri Sigit, pengadaan robot hanya sebatas uji coba dan belum masuk tahap pengadaan secara permanen.
“Ya anggarannya nggak pakai anggaran, orang uji coba,” ujar Sigit saat ditanya awak media pada Minggu, 6 Juli 2025 dilansir dari laman Viva.
Pernyataan tersebut sekaligus menjawab rasa penasaran banyak pihak yang menduga dana besar telah dikeluarkan untuk mendatangkan robot-robot modern itu. Kapolri juga menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari adaptasi Polri terhadap perkembangan teknologi global.
Negara-negara seperti Singapura, Thailand, dan China telah lebih dulu memanfaatkan robot untuk mendukung tugas kepolisian.
“Robot kan kemarin kita sedang melaksanakan uji coba. Tapi ke depan pasti karena di negara-negara modern juga, Polri dibantu robot,” kata Sigit menambahkan.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Polisi Sandi Nugroho, turut memberikan penjelasan terkait kemunculan robot polisi yang ramai diperbincangkan warganet.
Ia menegaskan bahwa penggunaan teknologi robotik telah tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Polri 2025–2045. Menurut Sandi, Polri memang tengah mempersiapkan diri memasuki era digital dan teknologi tinggi.
Rencana tersebut mencakup pengadaan robodog, robot pendeteksi bahan berbahaya yang dinilai lebih efektif dibandingkan anjing pelacak konvensional. Robodog diklaim memiliki banyak keunggulan seperti tidak perlu diberi makan, tidak memerlukan pawang khusus, serta mampu bertahan di berbagai kondisi cuaca ekstrem.
“Tahun 2026 sudah dianggarkan untuk robodog, kegunaan sama dengan K9,” ujar Sandi dalam keterangannya.
Meski begitu, masyarakat tetap menaruh perhatian besar pada transparansi anggaran dan urgensi penggunaan robot dalam institusi kepolisian. Sejumlah kalangan menilai pentingnya sosialisasi lebih lanjut agar publik memahami fungsi, manfaat, serta pengaruh teknologi ini terhadap efektivitas tugas Polri ke depan.
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi keamanan di dunia, penggunaan robot untuk mendukung tugas kepolisian bukan lagi hal yang mustahil.
Polri kini ditantang untuk memastikan proses modernisasi berjalan transparan, efisien, dan tepat sasaran demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat