Melambaikan Tangan Minta Tolong, Lansia di Purbalingga Hanyut di Sungai Klawing

Tim SAR sisir Sungai Klawing cari Lansia yang hanyut
Sumber :
  • instagram @bpbdpurbalingga

Viva, Banyumas - Suasana duka menyelimuti warga Desa Galuh, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga, setelah seorang lansia bernama Munarjo alias Lihun (85) dilaporkan hilang akibat hanyut di Sungai Klawing, Rabu siang, 2 Juli 2025. Peristiwa memilukan itu terjadi saat korban pulang dari mencari kelapa.

Setibanya di rumah, ia diketahui menuju sungai yang tidak jauh dari permukiman, diduga untuk mandi dan membersihkan diri. Namun nahas, kakek tersebut terpeleset dan jatuh ke aliran Sungai Klawing yang tengah deras.

Dikutip dari laman Instagram @infopurbalingga.id , Menurut kesaksian warga sekitar, momen tragis itu terjadi begitu cepat.

Korban sempat terlihat melambaikan tangan dan meminta pertolongan sebelum akhirnya hilang dari pandangan, terbawa arus sungai yang cukup kuat.

Teriakan warga yang menyaksikan kejadian itu memecah keheningan siang, dan beberapa di antaranya langsung melapor ke aparat desa serta petugas penanggulangan bencana.

Begitu laporan diterima, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga segera menerjunkan tim untuk melakukan pencarian. Upaya pencarian berlangsung hingga malam hari, dengan fokus pada titik awal lokasi korban hanyut serta sepanjang aliran sungai di sekitar Desa Galuh.

Pencarian dilakukan secara intensif oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari personel BPBD, TNI, Polri, relawan, serta masyarakat setempat. Dukungan dari warga menjadi kekuatan tambahan dalam memperluas area pencarian.

Beberapa titik aliran sungai yang dianggap rawan segera disisir dengan peralatan penyelamatan standar. Kondisi Sungai Klawing yang cukup dalam dan arus yang deras menjadi tantangan tersendiri bagi tim pencari.

Meski begitu, pencarian tetap dilanjutkan dengan harapan korban dapat ditemukan dalam waktu secepatnya.

Cuaca yang cukup bersahabat memberikan peluang positif dalam proses evakuasi. Warga Desa Galuh tampak memadati tepi sungai, berharap mendapatkan kabar baik terkait keberadaan korban.

Beberapa di antaranya turut serta membantu dengan menyisir area sungai menggunakan alat seadanya. Hingga artikel ini diterbitkan, proses pencarian masih terus dilakukan dan pihak berwenang belum menemukan korban.

Tragedi ini menyisakan kesedihan mendalam, terutama karena korban dikenal sebagai sosok yang rajin dan masih aktif membantu keluarga meski telah lanjut usia

Viva, Banyumas - Suasana duka menyelimuti warga Desa Galuh, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga, setelah seorang lansia bernama Munarjo alias Lihun (85) dilaporkan hilang akibat hanyut di Sungai Klawing, Rabu siang, 2 Juli 2025. Peristiwa memilukan itu terjadi saat korban pulang dari mencari kelapa.

Setibanya di rumah, ia diketahui menuju sungai yang tidak jauh dari permukiman, diduga untuk mandi dan membersihkan diri. Namun nahas, kakek tersebut terpeleset dan jatuh ke aliran Sungai Klawing yang tengah deras.

Dikutip dari laman Instagram @infopurbalingga.id , Menurut kesaksian warga sekitar, momen tragis itu terjadi begitu cepat.

Korban sempat terlihat melambaikan tangan dan meminta pertolongan sebelum akhirnya hilang dari pandangan, terbawa arus sungai yang cukup kuat.

Teriakan warga yang menyaksikan kejadian itu memecah keheningan siang, dan beberapa di antaranya langsung melapor ke aparat desa serta petugas penanggulangan bencana.

Begitu laporan diterima, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga segera menerjunkan tim untuk melakukan pencarian. Upaya pencarian berlangsung hingga malam hari, dengan fokus pada titik awal lokasi korban hanyut serta sepanjang aliran sungai di sekitar Desa Galuh.

Pencarian dilakukan secara intensif oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari personel BPBD, TNI, Polri, relawan, serta masyarakat setempat. Dukungan dari warga menjadi kekuatan tambahan dalam memperluas area pencarian.

Beberapa titik aliran sungai yang dianggap rawan segera disisir dengan peralatan penyelamatan standar. Kondisi Sungai Klawing yang cukup dalam dan arus yang deras menjadi tantangan tersendiri bagi tim pencari.

Meski begitu, pencarian tetap dilanjutkan dengan harapan korban dapat ditemukan dalam waktu secepatnya.

Cuaca yang cukup bersahabat memberikan peluang positif dalam proses evakuasi. Warga Desa Galuh tampak memadati tepi sungai, berharap mendapatkan kabar baik terkait keberadaan korban.

Beberapa di antaranya turut serta membantu dengan menyisir area sungai menggunakan alat seadanya. Hingga artikel ini diterbitkan, proses pencarian masih terus dilakukan dan pihak berwenang belum menemukan korban.

Tragedi ini menyisakan kesedihan mendalam, terutama karena korban dikenal sebagai sosok yang rajin dan masih aktif membantu keluarga meski telah lanjut usia