Korban Disekap dan Dilakban! Fakta Mengerikan Pembunuhan Ibu Arisan di Cilegon
- instagram @polres_cilegon
Viva, Banyumas - Warga Kampung Simpang Tiga, Kota Cilegon, dikejutkan oleh fakta mengerikan yang terungkap dalam kasus pembunuhan keji terhadap seorang perempuan bernama SM. Korban diketahui merupakan anggota ibu arisan yang sama dengan dua tersangka, NI dan SK, yang kini telah diamankan aparat Polres Cilegon.
Dalam kasus ini, korban disekap sebelum akhirnya tewas secara tragis. Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa korban disekap di sebuah rumah lalu dilakban oleh kedua pelaku yang dikenal sebagai ibu arisan biasa di lingkungan sekitar.
Fakta ini menjadi semakin mengejutkan karena latar belakang pembunuhan tersebut dilatarbelakangi persoalan pribadi, yang kemudian berkembang menjadi pembunuhan sadis di tengah masyarakat Cilegon.
Kematian SM mengungkap fakta mengerikan tentang bagaimana kedekatan sosial justru bisa berujung petaka.
Dalam kasus ini, ibu arisan yang seharusnya menjadi sahabat justru menjadi pelaku utama.
Korban disekap, dilakban, dan dianiaya sebelum dibuang, menjadikan kasus ini sebagai salah satu pembunuhan paling memilukan di wilayah Cilegon tahun ini.
Dikutip dari akun Instagram Polres Cilegon, Kasus ini menjadi sorotan publik setelah korban disekap dan dilakban dalam keadaan mengenaskan. Berdasarkan keterangan polisi, motif pembunuhan dipicu oleh dendam lama dan masalah utang piutang antara korban dan pelaku.
Kedua pelaku diduga menyimpan rasa kesal yang mendalam terhadap SM karena perselisihan di kelompok arisan. Kejadian tragis ini terungkap saat jenazah korban diantar ke rumah sakit menggunakan taksi online.
Pelaku awalnya mengaku bahwa SM sedang dalam kondisi sakit dan membutuhkan penanganan medis. Namun, kecurigaan tim medis segera muncul ketika melihat tubuh korban penuh luka bekas penganiayaan brutal.
AKP Hardi Meidikson Samula selaku Kasat Reskrim Polres Cilegon menyampaikan bahwa hasil penyelidikan menunjukkan korban diikat di kursi, disekap di sebuah rumah, dan mulutnya dilakban oleh pelaku.
Luka-luka yang ditemukan di tubuh korban menunjukkan bahwa ia sempat mengalami kekerasan fisik sebelum akhirnya meninggal dunia.
Kini, fakta pembunuhan di Cilegon ini tengah didalami lebih lanjut oleh pihak berwajib. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian untuk mendalami kronologi dan peran masing-masing pelaku.
Kasus ini membuka mata masyarakat bahwa kekerasan bisa terjadi bahkan di lingkaran sosial terdekat, seperti dalam kelompok arisan. Warga sekitar mengaku tidak menyangka dua pelaku yang dikenal sebagai ibu rumah tangga biasa bisa melakukan tindakan keji tersebut.
Penyelidikan terus dilakukan untuk memastikan apakah ada pihak lain yang terlibat dalam pembunuhan ini.
Dengan kasus ini, polisi mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan bila terjadi perselisihan berat dalam lingkungan sosial agar tidak berkembang menjadi tindakan kriminal yang berujung fatal
Viva, Banyumas - Warga Kampung Simpang Tiga, Kota Cilegon, dikejutkan oleh fakta mengerikan yang terungkap dalam kasus pembunuhan keji terhadap seorang perempuan bernama SM. Korban diketahui merupakan anggota ibu arisan yang sama dengan dua tersangka, NI dan SK, yang kini telah diamankan aparat Polres Cilegon.
Dalam kasus ini, korban disekap sebelum akhirnya tewas secara tragis. Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa korban disekap di sebuah rumah lalu dilakban oleh kedua pelaku yang dikenal sebagai ibu arisan biasa di lingkungan sekitar.
Fakta ini menjadi semakin mengejutkan karena latar belakang pembunuhan tersebut dilatarbelakangi persoalan pribadi, yang kemudian berkembang menjadi pembunuhan sadis di tengah masyarakat Cilegon.
Kematian SM mengungkap fakta mengerikan tentang bagaimana kedekatan sosial justru bisa berujung petaka.
Dalam kasus ini, ibu arisan yang seharusnya menjadi sahabat justru menjadi pelaku utama.
Korban disekap, dilakban, dan dianiaya sebelum dibuang, menjadikan kasus ini sebagai salah satu pembunuhan paling memilukan di wilayah Cilegon tahun ini.
Dikutip dari akun Instagram Polres Cilegon, Kasus ini menjadi sorotan publik setelah korban disekap dan dilakban dalam keadaan mengenaskan. Berdasarkan keterangan polisi, motif pembunuhan dipicu oleh dendam lama dan masalah utang piutang antara korban dan pelaku.
Kedua pelaku diduga menyimpan rasa kesal yang mendalam terhadap SM karena perselisihan di kelompok arisan. Kejadian tragis ini terungkap saat jenazah korban diantar ke rumah sakit menggunakan taksi online.
Pelaku awalnya mengaku bahwa SM sedang dalam kondisi sakit dan membutuhkan penanganan medis. Namun, kecurigaan tim medis segera muncul ketika melihat tubuh korban penuh luka bekas penganiayaan brutal.
AKP Hardi Meidikson Samula selaku Kasat Reskrim Polres Cilegon menyampaikan bahwa hasil penyelidikan menunjukkan korban diikat di kursi, disekap di sebuah rumah, dan mulutnya dilakban oleh pelaku.
Luka-luka yang ditemukan di tubuh korban menunjukkan bahwa ia sempat mengalami kekerasan fisik sebelum akhirnya meninggal dunia.
Kini, fakta pembunuhan di Cilegon ini tengah didalami lebih lanjut oleh pihak berwajib. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian untuk mendalami kronologi dan peran masing-masing pelaku.
Kasus ini membuka mata masyarakat bahwa kekerasan bisa terjadi bahkan di lingkaran sosial terdekat, seperti dalam kelompok arisan. Warga sekitar mengaku tidak menyangka dua pelaku yang dikenal sebagai ibu rumah tangga biasa bisa melakukan tindakan keji tersebut.
Penyelidikan terus dilakukan untuk memastikan apakah ada pihak lain yang terlibat dalam pembunuhan ini.
Dengan kasus ini, polisi mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan bila terjadi perselisihan berat dalam lingkungan sosial agar tidak berkembang menjadi tindakan kriminal yang berujung fatal