Hati-Hati Saat Malam 1 Suro! 11 Weton Ini Disebut Punya Daya Gaib yang Bisa Mengundang ‘Tamu Tak Diundang’

Waspada pemilik Weton di bulan Suro
Sumber :
  • Ilustrasi - freepik

VIVA, Banyumas – Malam 1 Suro, sebuah momen yang selalu diselimuti aura mistis dan kepercayaan turun-temurun di tanah Jawa, kembali tiba.

Bagi sebagian masyarakat, malam ini adalah waktu untuk introspeksi, laku prihatin, atau bahkan ritual tertentu.

Namun, ada pula keyakinan yang menyebutkan bahwa malam 1 Suro memiliki energi khusus yang dapat memengaruhi individu-individu tertentu, terutama mereka yang terlahir dengan Weton tulang wangi.

Lantas, siapakah 11 Weton tulang wangi yang dimaksud dan mengapa mereka perlu ekstra waspada di malam penuh misteri ini?

Fenomena Weton tulang wangi merujuk pada individu yang dipercaya memiliki daya tarik spiritual kuat, seringkali di luar kesadaran mereka.

Keistimewaan ini bukan hanya tentang pesona fisik, melainkan juga aura yang mengundang perhatian dari berbagai entitas, baik yang terlihat maupun tak kasat mata.

Di malam 1 Suro, di mana energi alam semesta dipercaya berada pada puncaknya, "daya tarik" ini bisa menjadi pedang bermata dua.

Sebelas Weton yang sering disebut sebagai Weton tulang wangi antara lain: Senin Legi, Selasa Pon, Rabu Pahing, Kamis Kliwon, Jumat Wage, Sabtu Legi, Minggu Pon, Senin Pahing, Selasa Kliwon, Rabu Wage, dan Kamis Legi.

Penting untuk diingat bahwa identifikasi ini didasarkan pada perhitungan Primbon Jawa, sebuah sistem ramalan kuno yang menggabungkan hari lahir dengan pasaran Jawa.

Kewaspadaan yang disarankan bukanlah untuk menakut-nakuti, melainkan sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi dan kearifan lokal.

Bagi pemilik Weton tulang wangi, disarankan untuk menjaga pikiran tetap positif, menghindari konflik, dan memperbanyak ibadah atau laku spiritual sesuai kepercayaan masing-masing.

Beberapa orang memilih untuk melakukan puasa, meditasi, atau sekadar berdiam diri di rumah demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Pada dasarnya, esensi dari kewaspadaan ini adalah tentang menjaga harmoni antara diri dengan alam semesta.

Terlepas dari kepercayaan akan Weton tulang wangi, Malam 1 Suro adalah pengingat bagi kita semua untuk senantiasa berintrospeksi, bersyukur, dan menjalani hidup dengan penuh kesadaran.