Konvoi Motor Bendera Besar Jam 2 Dini Hari Gegerkan Solo, Ada Ciu dan Kaos Kelompok
- instagram @polrestasurakarta
Viva Banyumas - Ketenangan warga mendadak terganggu ketika konvoi motor melintas di sejumlah ruas jalan Kota Bengawan pada Rabu dini hari. Puluhan pemuda tampak beriringan, memacu kendaraan sambil mengibarkan bendera besar yang mencolok.
Aksi tersebut sontak gegerkan Solo, karena selain bising, mereka juga menguasai badan jalan dan menimbulkan keresahan pengguna jalan lainnya. Tak butuh waktu lama, laporan warga membuat Tim Sparta Polresta Surakarta turun tangan. Petugas menemukan bahwa para pelaku konvoi motor ini sempat berkumpul atau “kopdar” di sekitar warung wedangan dekat kampus UMS.
Di lokasi tersebut, ditemukan ciu dalam botol bekas air mineral dan beberapa kaos kelompok yang digunakan para peserta sebagai identitas mereka saat aksi berlangsung.
Sebagian pemuda berhasil diamankan bersama barang bukti yang mencolok: sepeda motor, bendera besar, serta kaos kelompok yang menggambarkan afiliasi mereka.
Selain itu, polisi juga menyita botol berisi ciu, yang memperkuat dugaan bahwa aksi konvoi motor yang sempat gegerkan Solo ini tak lepas dari unsur konsumsi minuman keras dan hasrat menunjukkan eksistensi kelompok tertentu di jalanan. Keresahan warga langsung direspons cepat oleh Tim Sparta Satuan Samapta Polresta Surakarta.
Berdasarkan laporan yang masuk ke call center, iring-iringan motor itu terlihat melintas dari arah lampu merah Patung Wisnu menuju Jalan Ahmad Yani, dengan suara knalpot bising dan aksi ugal-ugalan di jalanan.
Dilansir dari laman Instagram @kotasolo_fp, Menurut Kasat Samapta Kompol Edi Sukamto, selain memenuhi badan jalan, para peserta konvoi juga membawa atribut mencolok berupa bendera berukuran besar yang dikibarkan sepanjang perjalanan.
Tindakan itu dinilai telah mengganggu ketertiban umum dan mengarah pada potensi pelanggaran hukum.
Tim Sparta segera bergerak cepat. Sebagian peserta konvoi berhasil dicegat di kawasan timur RS Panti Waluyo, sedangkan sisanya melarikan diri, bahkan meninggalkan sepeda motor mereka.
Dari hasil pemeriksaan, petugas menemukan titik kumpul utama mereka berada di warung wedangan dekat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), tempat mereka diduga melakukan “kopdar” sambil konsumsi minuman keras jenis ciu.
Dalam operasi tersebut, polisi mengamankan 10 pemuda berusia 16–22 tahun, serta menyita 8 unit sepeda motor, 3 kaos kelompok, 1 botol ciu ukuran 1,5 liter, dan 5 unit handphone.
Mereka saat ini tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk menelusuri motif aksi serta kemungkinan keterlibatan kelompok tertentu.
Pihak kepolisian mengimbau para orang tua dan masyarakat agar lebih aktif mengawasi pergaulan remaja, terutama di malam hingga dini hari. Aksi seperti ini tidak hanya membahayakan pelaku, tapi juga mengganggu kenyamanan dan keselamatan publik
Viva Banyumas - Ketenangan warga mendadak terganggu ketika konvoi motor melintas di sejumlah ruas jalan Kota Bengawan pada Rabu dini hari. Puluhan pemuda tampak beriringan, memacu kendaraan sambil mengibarkan bendera besar yang mencolok.
Aksi tersebut sontak gegerkan Solo, karena selain bising, mereka juga menguasai badan jalan dan menimbulkan keresahan pengguna jalan lainnya. Tak butuh waktu lama, laporan warga membuat Tim Sparta Polresta Surakarta turun tangan. Petugas menemukan bahwa para pelaku konvoi motor ini sempat berkumpul atau “kopdar” di sekitar warung wedangan dekat kampus UMS.
Di lokasi tersebut, ditemukan ciu dalam botol bekas air mineral dan beberapa kaos kelompok yang digunakan para peserta sebagai identitas mereka saat aksi berlangsung.
Sebagian pemuda berhasil diamankan bersama barang bukti yang mencolok: sepeda motor, bendera besar, serta kaos kelompok yang menggambarkan afiliasi mereka.
Selain itu, polisi juga menyita botol berisi ciu, yang memperkuat dugaan bahwa aksi konvoi motor yang sempat gegerkan Solo ini tak lepas dari unsur konsumsi minuman keras dan hasrat menunjukkan eksistensi kelompok tertentu di jalanan. Keresahan warga langsung direspons cepat oleh Tim Sparta Satuan Samapta Polresta Surakarta.
Berdasarkan laporan yang masuk ke call center, iring-iringan motor itu terlihat melintas dari arah lampu merah Patung Wisnu menuju Jalan Ahmad Yani, dengan suara knalpot bising dan aksi ugal-ugalan di jalanan.
Dilansir dari laman Instagram @kotasolo_fp, Menurut Kasat Samapta Kompol Edi Sukamto, selain memenuhi badan jalan, para peserta konvoi juga membawa atribut mencolok berupa bendera berukuran besar yang dikibarkan sepanjang perjalanan.
Tindakan itu dinilai telah mengganggu ketertiban umum dan mengarah pada potensi pelanggaran hukum.
Tim Sparta segera bergerak cepat. Sebagian peserta konvoi berhasil dicegat di kawasan timur RS Panti Waluyo, sedangkan sisanya melarikan diri, bahkan meninggalkan sepeda motor mereka.
Dari hasil pemeriksaan, petugas menemukan titik kumpul utama mereka berada di warung wedangan dekat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), tempat mereka diduga melakukan “kopdar” sambil konsumsi minuman keras jenis ciu.
Dalam operasi tersebut, polisi mengamankan 10 pemuda berusia 16–22 tahun, serta menyita 8 unit sepeda motor, 3 kaos kelompok, 1 botol ciu ukuran 1,5 liter, dan 5 unit handphone.
Mereka saat ini tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk menelusuri motif aksi serta kemungkinan keterlibatan kelompok tertentu.
Pihak kepolisian mengimbau para orang tua dan masyarakat agar lebih aktif mengawasi pergaulan remaja, terutama di malam hingga dini hari. Aksi seperti ini tidak hanya membahayakan pelaku, tapi juga mengganggu kenyamanan dan keselamatan publik