Kuliner Singapura Kolaps? Ratusan Restoran Tutup Setiap Bulan di 2025!

Ilustrasi Restoran Singapura tutup biaya operasional tinggi
Sumber :
  • pexel @Life Of Pix

Alvin Goh, salah satu pendirinya, mengakui bahwa bisnis mereka telah merugi sejak Juni 2023 dan tak sanggup menanggung beban operasional meski telah menyisihkan dana untuk menggaji staf serta membayar pemasok dan sewa. Tak hanya usaha kecil, restoran dan klub mewah juga tak luput dari krisis ini.

Private club 1880 di Robertson Quay yang dikenal eksklusif pun mengumumkan penutupan permanen karena gagal mengamankan dana investasi baru.

Sebelumnya, cabangnya di Hong Kong juga sudah tutup lebih dahulu pada Mei lalu. Situasi ini menjadi tanda peringatan serius bahwa daya tahan bisnis kuliner di Singapura sedang diuji habis-habisan.

Meski pemerintah mendorong inovasi dan efisiensi, lonjakan biaya membuat banyak pemilik usaha memilih untuk menyerah.

Gelombang penutupan ini bisa berdampak jangka panjang terhadap ekosistem F&B, termasuk kehilangan lapangan kerja, penurunan daya tarik kuliner lokal, dan hilangnya keunikan rasa dari berbagai konsep restoran independen yang sebelumnya tumbuh subur di negeri singa.

Jika tren ini berlanjut, dunia mungkin akan menyaksikan pergeseran besar dalam lanskap kuliner Singapura—dari kota kuliner internasional menjadi kota dengan wajah baru yang lebih homogen dan terkonsentrasi di tangan pemodal besar.