Misteri Sumur 796 Bayi di Irlandia: Penggalian Dimulai di Balik Dinding Biara Bon Secours
- pexel @Nikita Olshin
Viva, Banyumas - Skandal memilukan kembali mengguncang Irlandia setelah pemerintah resmi memulai proses penggalian di situs bekas panti Bon Secours Mother and Baby Home di Tuam.
Lokasi ini diyakini menyimpan misteri kelam berupa sumur 796 bayi yang dikuburkan secara tidak layak di bawah area yang dulunya menjadi bagian dari dinding biara. Langkah ini merupakan bagian dari penyelidikan panjang terhadap praktik tak manusiawi di lembaga Katolik tersebut.
Menurut laporan sejarawan Catherine Corless pada 2014, dari total 798 anak yang meninggal antara 1925 hingga 1961, hanya dua yang tercatat dimakamkan secara layak.
Sisa sumur 796 bayi diyakini masih tersembunyi di bawah tanah bekas Bon Secours, tepatnya di balik reruntuhan dinding biara yang kini berada di antara kompleks apartemen modern di Tuam, Irlandia.
Temuan inilah yang menjadi dasar kuat bagi pemerintah untuk mengawali proses penggalian secara forensik. Dikutip dari The Newyork Post, Masyarakat lokal dan aktivis HAM mendesak agar keadilan ditegakkan bagi ratusan korban yang terkubur di lokasi tersebut.
Dengan dimulainya penggalian ini, Irlandia berharap dapat mengungkap kebenaran terkait keberadaan sumur 796 bayi yang selama puluhan tahun tertutup di balik dinding biara peninggalan Bon Secours.
Upaya ini juga menjadi bagian dari tanggung jawab sejarah untuk memberi penghormatan dan pemakaman layak bagi para korban. Bon Secours dikenal sebagai rumah bersalin untuk para ibu yang hamil di luar nikah dan dikelola oleh ordo biarawati Katolik.
Para perempuan muda yang dikucilkan oleh masyarakat dikirim ke sana untuk melahirkan dan dipekerjakan tanpa bayaran selama setahun.
Bayi-bayi mereka kemudian diambil untuk diadopsi, sering kali tanpa persetujuan atau informasi dari keluarga kandung mereka. Tragisnya, banyak dari bayi tersebut meninggal akibat kelaparan, infeksi, dan kelalaian—dan sebagian besar jenazahnya diduga dibuang ke dalam lubang septik, yang oleh warga sekitar disebut “The Home’s well”.
Temuan ini membuka kembali luka lama masyarakat Irlandia tentang bagaimana lembaga-lembaga Katolik memperlakukan perempuan dan anak-anak sepanjang abad ke-20.
Penggalian forensik yang kini dilakukan di situs tersebut bertujuan untuk menemukan sisa-sisa jenazah yang dikubur tanpa nisan, mengidentifikasi mereka, dan akhirnya memberikan pemakaman yang layak.
Pemerintah Irlandia menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan proses ini dengan transparansi dan penghormatan penuh kepada para korban serta keluarga mereka.
Menteri Anak dan Urusan Pemuda Irlandia menegaskan bahwa penggalian ini merupakan bagian penting dari rekonsiliasi nasional dan pencarian kebenaran sejarah.
Skandal Tuam bukan satu-satunya kasus serupa di Irlandia, namun menjadi simbol penderitaan sistemik terhadap perempuan dan anak-anak. Dengan dimulainya penggalian ini, publik berharap akan ada keadilan dan pengakuan atas tragedi yang selama ini terkubur dalam diam
Viva, Banyumas - Skandal memilukan kembali mengguncang Irlandia setelah pemerintah resmi memulai proses penggalian di situs bekas panti Bon Secours Mother and Baby Home di Tuam.
Lokasi ini diyakini menyimpan misteri kelam berupa sumur 796 bayi yang dikuburkan secara tidak layak di bawah area yang dulunya menjadi bagian dari dinding biara. Langkah ini merupakan bagian dari penyelidikan panjang terhadap praktik tak manusiawi di lembaga Katolik tersebut.
Menurut laporan sejarawan Catherine Corless pada 2014, dari total 798 anak yang meninggal antara 1925 hingga 1961, hanya dua yang tercatat dimakamkan secara layak.
Sisa sumur 796 bayi diyakini masih tersembunyi di bawah tanah bekas Bon Secours, tepatnya di balik reruntuhan dinding biara yang kini berada di antara kompleks apartemen modern di Tuam, Irlandia.
Temuan inilah yang menjadi dasar kuat bagi pemerintah untuk mengawali proses penggalian secara forensik. Dikutip dari The Newyork Post, Masyarakat lokal dan aktivis HAM mendesak agar keadilan ditegakkan bagi ratusan korban yang terkubur di lokasi tersebut.
Dengan dimulainya penggalian ini, Irlandia berharap dapat mengungkap kebenaran terkait keberadaan sumur 796 bayi yang selama puluhan tahun tertutup di balik dinding biara peninggalan Bon Secours.
Upaya ini juga menjadi bagian dari tanggung jawab sejarah untuk memberi penghormatan dan pemakaman layak bagi para korban. Bon Secours dikenal sebagai rumah bersalin untuk para ibu yang hamil di luar nikah dan dikelola oleh ordo biarawati Katolik.
Para perempuan muda yang dikucilkan oleh masyarakat dikirim ke sana untuk melahirkan dan dipekerjakan tanpa bayaran selama setahun.
Bayi-bayi mereka kemudian diambil untuk diadopsi, sering kali tanpa persetujuan atau informasi dari keluarga kandung mereka. Tragisnya, banyak dari bayi tersebut meninggal akibat kelaparan, infeksi, dan kelalaian—dan sebagian besar jenazahnya diduga dibuang ke dalam lubang septik, yang oleh warga sekitar disebut “The Home’s well”.
Temuan ini membuka kembali luka lama masyarakat Irlandia tentang bagaimana lembaga-lembaga Katolik memperlakukan perempuan dan anak-anak sepanjang abad ke-20.
Penggalian forensik yang kini dilakukan di situs tersebut bertujuan untuk menemukan sisa-sisa jenazah yang dikubur tanpa nisan, mengidentifikasi mereka, dan akhirnya memberikan pemakaman yang layak.
Pemerintah Irlandia menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan proses ini dengan transparansi dan penghormatan penuh kepada para korban serta keluarga mereka.
Menteri Anak dan Urusan Pemuda Irlandia menegaskan bahwa penggalian ini merupakan bagian penting dari rekonsiliasi nasional dan pencarian kebenaran sejarah.
Skandal Tuam bukan satu-satunya kasus serupa di Irlandia, namun menjadi simbol penderitaan sistemik terhadap perempuan dan anak-anak. Dengan dimulainya penggalian ini, publik berharap akan ada keadilan dan pengakuan atas tragedi yang selama ini terkubur dalam diam