Evakuasi Dramatis: Perempuan Semarang Tersesat di Hutan Grobogan Usai Ikuti Google Maps
- instagram @bpbd_grobogan
Viva, Banyumas - Seorang perempuan Semarang bernama Suciatul Khoeroyaroh (49) mengalami kejadian menegangkan setelah tersesat di hutan Desa Panimbo, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan.
Perempuan Semarang ini mengikuti petunjuk dari aplikasi Google Maps saat melakukan perjalanan, namun malah terbawa masuk ke kawasan hutan yang terpencil. Tersesat di hutan tersebut terjadi karena perempuan Semarang itu benar-benar mengikuti arahan Google Maps tanpa menyadari kondisi medan yang sebenarnya.
Google Maps yang biasanya membantu justru membuatnya terjebak di area yang sulit dijangkau dan minim sinyal. Pengalaman perempuan Semarang ini mengingatkan pentingnya berhati-hati dalam menggunakan teknologi navigasi digital.
Meski mengikuti Google Maps, perempuan Semarang tersebut harus menghadapi risiko tersesat di hutan dan harus dibantu evakuasi oleh tim SAR dan petugas terkait.
Dilansir dari laman Instagram BPBD Grobogan, Kepala Pelaksana BPBD Grobogan, Wahyu Tri Darmawanto, menjelaskan kronologi evakuasi perempuan tersebut.
Laporan tentang Suciatul yang tersesat masuk ke Pusdalops BPBD Grobogan sekitar pukul 10.40 WIB melalui grup WhatsApp masyarakat.
Suciatul diketahui tengah dalam perjalanan menuju Dusun Kedungdal, Desa Padas, Kecamatan Kedungjati. Namun, akibat mengikuti arahan Google Maps, ia malah terbawa masuk ke hutan yang sulit dijangkau.
Setelah menerima laporan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Grobogan langsung diterjunkan untuk melakukan pencarian.
Proses pencarian melibatkan berbagai unsur, termasuk TNI, Polri, Perhutani KPH Semarang, Pemerintah Desa Panimbo, Bagana, dan warga setempat.
Berkat kerja sama yang cepat dan efektif, Suciatul berhasil ditemukan dalam kondisi selamat pada pukul 12.31 WIB.
Setelah ditemukan, ia langsung didampingi petugas agar dapat melanjutkan perjalanannya dengan aman.
Kejadian ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat agar berhati-hati dalam menggunakan aplikasi navigasi, terutama di wilayah yang kurang dikenal atau minim sinyal.
Wahyu mengimbau warga yang akan bepergian ke daerah baru untuk memastikan jalur aman dan mendapatkan informasi dari penduduk sekitar agar terhindar dari kejadian serupa.
Momen tersesat ini menunjukkan bahwa teknologi digital seperti Google Maps memang sangat membantu, tapi tetap perlu kehati-hatian dan pengetahuan lokal agar perjalanan tetap aman dan lancar
Viva, Banyumas - Seorang perempuan Semarang bernama Suciatul Khoeroyaroh (49) mengalami kejadian menegangkan setelah tersesat di hutan Desa Panimbo, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan.
Perempuan Semarang ini mengikuti petunjuk dari aplikasi Google Maps saat melakukan perjalanan, namun malah terbawa masuk ke kawasan hutan yang terpencil. Tersesat di hutan tersebut terjadi karena perempuan Semarang itu benar-benar mengikuti arahan Google Maps tanpa menyadari kondisi medan yang sebenarnya.
Google Maps yang biasanya membantu justru membuatnya terjebak di area yang sulit dijangkau dan minim sinyal. Pengalaman perempuan Semarang ini mengingatkan pentingnya berhati-hati dalam menggunakan teknologi navigasi digital.
Meski mengikuti Google Maps, perempuan Semarang tersebut harus menghadapi risiko tersesat di hutan dan harus dibantu evakuasi oleh tim SAR dan petugas terkait.
Dilansir dari laman Instagram BPBD Grobogan, Kepala Pelaksana BPBD Grobogan, Wahyu Tri Darmawanto, menjelaskan kronologi evakuasi perempuan tersebut.
Laporan tentang Suciatul yang tersesat masuk ke Pusdalops BPBD Grobogan sekitar pukul 10.40 WIB melalui grup WhatsApp masyarakat.
Suciatul diketahui tengah dalam perjalanan menuju Dusun Kedungdal, Desa Padas, Kecamatan Kedungjati. Namun, akibat mengikuti arahan Google Maps, ia malah terbawa masuk ke hutan yang sulit dijangkau.
Setelah menerima laporan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Grobogan langsung diterjunkan untuk melakukan pencarian.
Proses pencarian melibatkan berbagai unsur, termasuk TNI, Polri, Perhutani KPH Semarang, Pemerintah Desa Panimbo, Bagana, dan warga setempat.
Berkat kerja sama yang cepat dan efektif, Suciatul berhasil ditemukan dalam kondisi selamat pada pukul 12.31 WIB.
Setelah ditemukan, ia langsung didampingi petugas agar dapat melanjutkan perjalanannya dengan aman.
Kejadian ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat agar berhati-hati dalam menggunakan aplikasi navigasi, terutama di wilayah yang kurang dikenal atau minim sinyal.
Wahyu mengimbau warga yang akan bepergian ke daerah baru untuk memastikan jalur aman dan mendapatkan informasi dari penduduk sekitar agar terhindar dari kejadian serupa.
Momen tersesat ini menunjukkan bahwa teknologi digital seperti Google Maps memang sangat membantu, tapi tetap perlu kehati-hatian dan pengetahuan lokal agar perjalanan tetap aman dan lancar