Greenpeace Dituding Salah Info Tambang Nikel, Gubernur Papua Barat: Laut Raja Ampat Masih Jernih!

Gubernur Elisa Kambu tegaskan laut Raja Ampat jernih
Sumber :
  • instagram @elisa.kambu_official

Viva,Banyumas - Video yang diunggah oleh Greenpeace Indonesia baru-baru ini viral dan mengklaim adanya kerusakan lingkungan di Raja Ampat. Namun, klaim tersebut dinilai sebagai salah info yang menyesatkan masyarakat tentang kondisi sebenarnya. Banyak pihak kemudian menyoroti keakuratan video tersebut dalam menggambarkan situasi di kawasan konservasi laut yang terkenal itu.

Menanggapi isu ini, Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, secara tegas membantah tudingan yang dibuat oleh Greenpeace. Ia menyatakan bahwa informasi yang beredar tersebut tidak sesuai dengan kondisi lapangan yang sebenarnya. Laut Raja Ampat di sekitar Pulau Gag menurutnya masih jernih dan belum mengalami kerusakan seperti yang disampaikan dalam video viral tersebut.

Gubernur juga menegaskan bahwa klaim Greenpeace merupakan bentuk salah info yang dapat merugikan masyarakat setempat. Ia mengajak semua pihak untuk melihat langsung keadaan laut Raja Ampat yang memang masih jernih dan lestari.

Pernyataan dari Gubernur Papua Barat ini menjadi bukti bahwa fakta di lapangan harus diutamakan sebelum mengambil kesimpulan atas isu lingkungan yang sensitif. Menurut Elisa Kambu, kegiatan penambangan yang dilakukan oleh PT GAG Nikel berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan seperti yang dituduhkan.

Ia menegaskan bahwa laut di sekitar Pulau Gag tetap jernih dan ekosistemnya terjaga dengan baik.

"Kami telah melakukan pemantauan langsung, dan hasilnya sangat berbeda dengan narasi yang disebarkan oleh video viral itu," ujar Gubernur Elisa dilansir dari laman Tvonenews pada 9 Juni 2025.

Sejalan dengan pernyataan Gubernur, Bupati Raja Ampat, Orideko Burdam, juga menguatkan bahwa operasional PT GAG Nikel bukan hanya aman untuk lingkungan, tetapi juga membawa manfaat ekonomi signifikan bagi masyarakat setempat.

Menurutnya, warga di Raja Ampat sangat bergantung pada keberadaan tambang tersebut karena memberikan lapangan pekerjaan dan mendukung kesejahteraan mereka.

“Mereka tidak ingin tambang ini ditutup karena sumber penghidupan mereka bergantung pada itu,” kata Bupati Orideko.

Meski pemerintah pusat telah mengambil keputusan untuk menghentikan sementara operasi tambang sebagai respons terhadap video tersebut, pemerintah daerah mengajak masyarakat dan publik luas untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum terverifikasi secara menyeluruh.

Kedua pejabat itu sepakat bahwa menjaga kelestarian alam Raja Ampat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat harus berjalan beriringan.

Ke depan, mereka berkomitmen untuk meningkatkan pelibatan masyarakat dalam pengawasan serta pengelolaan sumber daya alam, terutama dalam hal pendidikan dan kesehatan, seiring dengan investasi yang terus bertumbuh di daerah tersebut.

"Mari kita jaga Raja Ampat bersama dan promosikan kabar positif demi kemajuan daerah," tegas mereka yang dilansir dari laman Viva

Viva,Banyumas - Video yang diunggah oleh Greenpeace Indonesia baru-baru ini viral dan mengklaim adanya kerusakan lingkungan di Raja Ampat. Namun, klaim tersebut dinilai sebagai salah info yang menyesatkan masyarakat tentang kondisi sebenarnya. Banyak pihak kemudian menyoroti keakuratan video tersebut dalam menggambarkan situasi di kawasan konservasi laut yang terkenal itu.

Menanggapi isu ini, Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, secara tegas membantah tudingan yang dibuat oleh Greenpeace. Ia menyatakan bahwa informasi yang beredar tersebut tidak sesuai dengan kondisi lapangan yang sebenarnya. Laut Raja Ampat di sekitar Pulau Gag menurutnya masih jernih dan belum mengalami kerusakan seperti yang disampaikan dalam video viral tersebut.

Gubernur juga menegaskan bahwa klaim Greenpeace merupakan bentuk salah info yang dapat merugikan masyarakat setempat. Ia mengajak semua pihak untuk melihat langsung keadaan laut Raja Ampat yang memang masih jernih dan lestari.

Pernyataan dari Gubernur Papua Barat ini menjadi bukti bahwa fakta di lapangan harus diutamakan sebelum mengambil kesimpulan atas isu lingkungan yang sensitif. Menurut Elisa Kambu, kegiatan penambangan yang dilakukan oleh PT GAG Nikel berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan seperti yang dituduhkan.

Ia menegaskan bahwa laut di sekitar Pulau Gag tetap jernih dan ekosistemnya terjaga dengan baik.

"Kami telah melakukan pemantauan langsung, dan hasilnya sangat berbeda dengan narasi yang disebarkan oleh video viral itu," ujar Gubernur Elisa dilansir dari laman Tvonenews pada 9 Juni 2025.

Sejalan dengan pernyataan Gubernur, Bupati Raja Ampat, Orideko Burdam, juga menguatkan bahwa operasional PT GAG Nikel bukan hanya aman untuk lingkungan, tetapi juga membawa manfaat ekonomi signifikan bagi masyarakat setempat.

Menurutnya, warga di Raja Ampat sangat bergantung pada keberadaan tambang tersebut karena memberikan lapangan pekerjaan dan mendukung kesejahteraan mereka.

“Mereka tidak ingin tambang ini ditutup karena sumber penghidupan mereka bergantung pada itu,” kata Bupati Orideko.

Meski pemerintah pusat telah mengambil keputusan untuk menghentikan sementara operasi tambang sebagai respons terhadap video tersebut, pemerintah daerah mengajak masyarakat dan publik luas untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum terverifikasi secara menyeluruh.

Kedua pejabat itu sepakat bahwa menjaga kelestarian alam Raja Ampat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat harus berjalan beriringan.

Ke depan, mereka berkomitmen untuk meningkatkan pelibatan masyarakat dalam pengawasan serta pengelolaan sumber daya alam, terutama dalam hal pendidikan dan kesehatan, seiring dengan investasi yang terus bertumbuh di daerah tersebut.

"Mari kita jaga Raja Ampat bersama dan promosikan kabar positif demi kemajuan daerah," tegas mereka yang dilansir dari laman Viva