Tragis! Balita 2,5 Tahun Tewas Tercebur Sumur Beracun di Tegal
- instagram @bpbd.kabtegal
Viva, Banyumas - Tragedi memilukan terjadi di Tegal saat seorang balita berusia 2,5 tahun, Aqila Fida Khairani, tewas setelah tercebur ke dalam sumur beracun sedalam 14 meter di pekarangan rumahnya. Kejadian nahas ini berlangsung pada siang hari sekitar pukul 12.30 WIB, saat korban sedang bermain sendiri tanpa pengawasan orang tua.
Balita 2,5 tahun tersebut mengalami kematian tragis karena sumur yang dilapisi kayu dan seng lapuk itu mengandung gas beracun yang membuat evakuasi menjadi sangat berbahaya dan sulit dilakukan oleh tim penyelamat. Jasad Aqila ditemukan di dasar sumur, dan proses penyelamatan harus memakai alat khusus untuk menghindari risiko keracunan.
Tragedi ini menjadi pengingat serius bagi warga Tegal akan bahaya sumur beracun di lingkungan rumah yang belum tertutup aman. Balita 2,5 tahun yang tewas tercebur ke dalam sumur tersebut menuntut kewaspadaan lebih dari masyarakat agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Dikutip dari akun Instagram BPBD Kabupaten Tegal, Saat kejadian, ibu Aqila sedang tertidur dan ayahnya tengah bekerja di luar rumah.
Korban diketahui lepas dari pengawasan sehingga tercebur ke dalam sumur yang bibirnya hanya ditutupi kayu dan seng yang sudah lapuk.
Sumur tersebut memiliki lubang yang sempit dan rata dengan permukaan tanah, sehingga sangat berbahaya bagi anak-anak.
Warga sekitar, Saeful Anam (50), menjadi saksi pertama yang mengetahui kejadian ini. Ia bergegas ke lokasi dan melihat jasad balita tersebut sudah tidak bergerak di dasar sumur.
Saeful mencoba turun menggunakan tangga untuk mengevakuasi Aqila, namun ia terpaksa naik kembali karena merasakan sesak napas dan lemas akibat gas beracun yang ada di dalam sumur.
Karena kondisi sumur yang berbahaya dan mengandung gas beracun, proses evakuasi korban harus melibatkan tim SAR dengan peralatan khusus.
Sekretaris Kecamatan Jatinegara, Muhamad Sugeng, menjelaskan bahwa gas beracun di sumur bisa membahayakan petugas penyelamat sehingga prosedur ekstra ketat diperlukan agar tidak menimbulkan korban tambahan.
Proses pengangkatan jenazah berlangsung cukup sulit karena lubang sumur yang sempit dan beracun. Setelah berhasil diangkat, jasad Aqila langsung diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.
Pihak kecamatan mengimbau warga agar lebih waspada terhadap keberadaan sumur yang tidak aman dan segera menutupnya dengan bahan yang kuat untuk mencegah kejadian serupa.
Tragedi ini menjadi pengingat bagi masyarakat agar selalu menjaga anak-anak dengan baik, terutama di lingkungan rumah yang memiliki potensi bahaya seperti sumur terbuka.
Keselamatan anak harus menjadi prioritas utama agar insiden memilukan seperti ini tidak terulang kembali
Viva, Banyumas - Tragedi memilukan terjadi di Tegal saat seorang balita berusia 2,5 tahun, Aqila Fida Khairani, tewas setelah tercebur ke dalam sumur beracun sedalam 14 meter di pekarangan rumahnya. Kejadian nahas ini berlangsung pada siang hari sekitar pukul 12.30 WIB, saat korban sedang bermain sendiri tanpa pengawasan orang tua.
Balita 2,5 tahun tersebut mengalami kematian tragis karena sumur yang dilapisi kayu dan seng lapuk itu mengandung gas beracun yang membuat evakuasi menjadi sangat berbahaya dan sulit dilakukan oleh tim penyelamat. Jasad Aqila ditemukan di dasar sumur, dan proses penyelamatan harus memakai alat khusus untuk menghindari risiko keracunan.
Tragedi ini menjadi pengingat serius bagi warga Tegal akan bahaya sumur beracun di lingkungan rumah yang belum tertutup aman. Balita 2,5 tahun yang tewas tercebur ke dalam sumur tersebut menuntut kewaspadaan lebih dari masyarakat agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Dikutip dari akun Instagram BPBD Kabupaten Tegal, Saat kejadian, ibu Aqila sedang tertidur dan ayahnya tengah bekerja di luar rumah.
Korban diketahui lepas dari pengawasan sehingga tercebur ke dalam sumur yang bibirnya hanya ditutupi kayu dan seng yang sudah lapuk.
Sumur tersebut memiliki lubang yang sempit dan rata dengan permukaan tanah, sehingga sangat berbahaya bagi anak-anak.
Warga sekitar, Saeful Anam (50), menjadi saksi pertama yang mengetahui kejadian ini. Ia bergegas ke lokasi dan melihat jasad balita tersebut sudah tidak bergerak di dasar sumur.
Saeful mencoba turun menggunakan tangga untuk mengevakuasi Aqila, namun ia terpaksa naik kembali karena merasakan sesak napas dan lemas akibat gas beracun yang ada di dalam sumur.
Karena kondisi sumur yang berbahaya dan mengandung gas beracun, proses evakuasi korban harus melibatkan tim SAR dengan peralatan khusus.
Sekretaris Kecamatan Jatinegara, Muhamad Sugeng, menjelaskan bahwa gas beracun di sumur bisa membahayakan petugas penyelamat sehingga prosedur ekstra ketat diperlukan agar tidak menimbulkan korban tambahan.
Proses pengangkatan jenazah berlangsung cukup sulit karena lubang sumur yang sempit dan beracun. Setelah berhasil diangkat, jasad Aqila langsung diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.
Pihak kecamatan mengimbau warga agar lebih waspada terhadap keberadaan sumur yang tidak aman dan segera menutupnya dengan bahan yang kuat untuk mencegah kejadian serupa.
Tragedi ini menjadi pengingat bagi masyarakat agar selalu menjaga anak-anak dengan baik, terutama di lingkungan rumah yang memiliki potensi bahaya seperti sumur terbuka.
Keselamatan anak harus menjadi prioritas utama agar insiden memilukan seperti ini tidak terulang kembali