Setelah Dinonaktifkan dari Dapodik, Novi Vokalis Sukatani Dapat Tawaran Mengajar dari Bupati Purbalingga

Vokalis Sukatani Ditawari Mengajar oleh Bupati Purbalingga
Sumber :
  • Tangkapan Layar Instagram/fahmihnf, sukatani.band

VIVA, Banyumas – Novi vokalis band Sukatani yang juga seorang guru, kembali menjadi sorotan publik setelah statusnya sebagai tenaga pendidik dinonaktifkan di Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

Kejadian ini menimbulkan perbincangan luas, terutama di kalangan netizen dan pemerhati dunia pendidikan.

Berdasarkan penelusuran di situs resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi gtk.belajar.kemdikbud.go.id, Novi, yang mengajar di salah satu SD di Banjarnegara, mengalami penonaktifan status secara resmi pada Kamis (13/2/2025) pukul 10.19 WIB oleh admin sekolahnya.

Di tengah polemik ini, langkah mengejutkan datang dari Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif.

Melalui akun Instagram pribadinya @fahmihnf, ia mengajak Novi, yang juga dikenal dengan nama panggung "Twister Angel," untuk mengajar di sekolah-sekolah Kabupaten Purbalingga.

"Berkaitan isu yang beredar keluarnya Mbak Novi dari salah satu guru di sekolah dasar, Saya Fahmi Muhammad Hanif Bupati Kabupaten Purbalingga dengan tangan terbuka siap menerima Mbak Novi jika Mbak Novi berkenan untuk mengabdi di sekolah di Kabupaten Purbalingga," ujar Fahmi dalam unggahannya pada Sabtu (22/2/2025) saat mengikuti kegiatan retret kepala daerah di Magelang.

Pernyataan Bupati Purbalingga ini menuai banyak tanggapan dari masyarakat.

Sebagian besar menyambut baik langkah tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap tenaga pendidik yang mengalami kesulitan administratif.

Namun, ada juga yang mempertanyakan alasan penonaktifan Novi dari Dapodik dan mengaitkannya dengan kontroversi yang sempat melibatkan band Sukatani.

Sebelumnya, band Sukatani sempat mengalami kontroversi akibat salah satu lagunya berjudul "Bayar, Bayar, Bayar," yang diduga mengkritik institusi kepolisian.

Lagu tersebut menjadi viral di media sosial sebelum akhirnya ditarik oleh band dan diikuti dengan video permintaan maaf.

Tindakan ini memicu spekulasi bahwa ada tekanan atau intimidasi terhadap para personel band.

Menanggapi isu tersebut, Divisi Propam Mabes Polri melakukan pemeriksaan terhadap anggota Ditres Siber Polda Jawa Tengah guna mengklarifikasi dugaan tekanan atau pelanggaran prosedur.

Di tengah berbagai dinamika ini, band Sukatani tetap melanjutkan aktivitas musik mereka.

Pada Minggu (23/2/2025), mereka dijadwalkan tampil dalam konser di Tegal.

Menyusul kontroversi yang berkembang, Polri melalui akun resminya di platform X menegaskan bahwa mereka akan menjamin keamanan dan keselamatan dua personel band Sukatani selama konser berlangsung.