Sekolah Rakyat 2025: Siswa Dapat iPad Gratis untuk Pendidikan Berbasis Teknologi
- Pexel @onvixion
Viva, Banyumas - Pemerintah Indonesia akan meluncurkan Sekolah Rakyat pada tahun 2025 sebagai program inovatif dalam dunia pendidikan. Sekolah Rakyat ini akan menyediakan iPad gratis bagi setiap siswa sebagai pengganti buku cetak dan kapur tulis, menandai transformasi penting menuju pendidikan berbasis teknologi yang modern dan merata.
Pada 2025, Sekolah Rakyat dirancang agar siswa mendapatkan akses penuh terhadap teknologi dalam proses pembelajaran. Dengan menyediakan iPad secara gratis, pemerintah berharap siswa dapat mengikuti sistem pendidikan yang lebih interaktif dan efektif, khususnya bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu yang selama ini sulit menjangkau fasilitas pendidikan berkualitas.
Dikutip dari informasi yang diunggah akun Instagram @voktis.id, Konsep Sekolah Rakyat 2025 ini menegaskan komitmen pemerintah untuk memajukan pendidikan berbasis teknologi. Dengan memberikan iPad gratis kepada siswa, Sekolah Rakyat berupaya menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dan inklusif, sehingga setiap anak dapat menikmati pendidikan yang setara dan berdaya saing di era digital.
Sekolah Rakyat dibangun di atas lahan minimal delapan hektar dengan fasilitas lengkap seperti laboratorium, fasilitas olahraga, dan asrama.
Semua fasilitas tersebut disediakan tanpa biaya, termasuk seragam dan alat belajar. Konsep sekolah ini dirancang agar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, terutama yang masuk dalam desil 1 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), dapat mengakses pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa harus terbebani biaya.
Wamensos Agus Jabo Priyono menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat akan tersedia di jenjang SD, SMP, dan SMA dengan kapasitas sekitar 1.000 siswa per sekolah.
Pada tahap awal, pemerintah menargetkan pembukaan Sekolah Rakyat di 65 titik di seluruh Indonesia, terutama di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten.
Wilayah-wilayah ini dipilih karena memiliki jumlah penduduk miskin yang cukup tinggi.
Presiden juga menginstruksikan agar pada tahun ini Sekolah Rakyat dapat dibuka di 100 titik, sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam mengentaskan kesenjangan pendidikan dan sosial. Antusiasme masyarakat terhadap program ini sangat tinggi.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau Gus Ipul, menyebutkan bahwa hingga awal Mei 2025 sudah lebih dari 8.000 calon siswa yang mendaftar di Sekolah Rakyat.
Seiring dengan peningkatan jumlah pendaftar, lokasi penyelenggaraan sekolah pun bertambah dari 53 titik menjadi 65 titik.
Program ini diharapkan mampu memberikan harapan baru bagi anak-anak kurang mampu agar mendapatkan akses pendidikan modern yang setara dengan siswa lainnya
Viva, Banyumas - Pemerintah Indonesia akan meluncurkan Sekolah Rakyat pada tahun 2025 sebagai program inovatif dalam dunia pendidikan. Sekolah Rakyat ini akan menyediakan iPad gratis bagi setiap siswa sebagai pengganti buku cetak dan kapur tulis, menandai transformasi penting menuju pendidikan berbasis teknologi yang modern dan merata.
Pada 2025, Sekolah Rakyat dirancang agar siswa mendapatkan akses penuh terhadap teknologi dalam proses pembelajaran. Dengan menyediakan iPad secara gratis, pemerintah berharap siswa dapat mengikuti sistem pendidikan yang lebih interaktif dan efektif, khususnya bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu yang selama ini sulit menjangkau fasilitas pendidikan berkualitas.
Dikutip dari informasi yang diunggah akun Instagram @voktis.id, Konsep Sekolah Rakyat 2025 ini menegaskan komitmen pemerintah untuk memajukan pendidikan berbasis teknologi. Dengan memberikan iPad gratis kepada siswa, Sekolah Rakyat berupaya menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dan inklusif, sehingga setiap anak dapat menikmati pendidikan yang setara dan berdaya saing di era digital.
Sekolah Rakyat dibangun di atas lahan minimal delapan hektar dengan fasilitas lengkap seperti laboratorium, fasilitas olahraga, dan asrama.
Semua fasilitas tersebut disediakan tanpa biaya, termasuk seragam dan alat belajar. Konsep sekolah ini dirancang agar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, terutama yang masuk dalam desil 1 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), dapat mengakses pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa harus terbebani biaya.
Wamensos Agus Jabo Priyono menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat akan tersedia di jenjang SD, SMP, dan SMA dengan kapasitas sekitar 1.000 siswa per sekolah.
Pada tahap awal, pemerintah menargetkan pembukaan Sekolah Rakyat di 65 titik di seluruh Indonesia, terutama di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten.
Wilayah-wilayah ini dipilih karena memiliki jumlah penduduk miskin yang cukup tinggi.
Presiden juga menginstruksikan agar pada tahun ini Sekolah Rakyat dapat dibuka di 100 titik, sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam mengentaskan kesenjangan pendidikan dan sosial. Antusiasme masyarakat terhadap program ini sangat tinggi.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau Gus Ipul, menyebutkan bahwa hingga awal Mei 2025 sudah lebih dari 8.000 calon siswa yang mendaftar di Sekolah Rakyat.
Seiring dengan peningkatan jumlah pendaftar, lokasi penyelenggaraan sekolah pun bertambah dari 53 titik menjadi 65 titik.
Program ini diharapkan mampu memberikan harapan baru bagi anak-anak kurang mampu agar mendapatkan akses pendidikan modern yang setara dengan siswa lainnya