Eddie Nalapraya Wafat: Bapak Pencak Silat Dunia dan Pejuang Budaya Indonesia
- Tangkapan layar di Youtube
Banyumas – Dunia olahraga Indonesia kehilangan sosok besar. Mayjen TNI Purn. Dr. (HC) H. Eddie Marzuki Nalapraya, tokoh penting yang dikenal sebagai Bapak Pencak Silat Dunia, wafat pada usia 93 tahun.
Kepergiannya meninggalkan jejak perjuangan panjang dalam melestarikan warisan budaya bangsa hingga ke panggung dunia.
Dalam usia 93 tahun, Mayjen TNI Purn. Dr. (HC) H. Eddie Marzuki Nalapraya meninggal dunia pada Selasa pukul 09.50 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta.
Rencananya, almarhum akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, setelah disemayamkan di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah.
Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI Purn. Marciano Norman mengungkapkan rasa duka yang mendalam atas wafatnya karakter terkenal ini.
Menurutnya, jasa Eddie sangat besar bagi perkembangan olahraga nasional. Ia juga menerima penghargaan KONI Lifetime Achievement Award in Sports sebagai bentuk pengakuan atas kontribusinya.
Eddie Marzuki lahir pada 6 Juni 1931 di Tanjung Priok, Jakarta. Ia pernah ikut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam Agresi Militer Belanda tahun 1947.
Dari pengalaman itu, ia melihat secara langsung ketangguhan para pejuang yang mahir bela diri, yang kemudian menumbuhkan kecintaannya terhadap pencak silat.
Perjalanan panjangnya di dunia silat dimulai dari pergaulannya dengan para pesilat. Dari tahun 1981 hingga 2003, dia adalah Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI).
Di bawah kepemimpinannya, pencak silat berkembang secara nasional dan internasional.
Pada 1980, Eddie mendirikan Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) bersama negara-negara sahabat seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei.
Ia menjadi Presiden pertama Persilat dan berhasil membawa pencak silat tampil di SEA Games 1987. Ia dijuluki "Bapak Pencak Silat Eropa" di Swiss karena mengorganisir kejuaraan silat di Eropa pada 2008.
Puncak prestasinya terjadi pada 12 Desember 2019, saat pencak silat diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.
Eddie waktu itu sebagai pembina Tim Pencak Silat Road to UNESCO and Olympic (2014–2019).
Kepergian Eddie Marzuki adalah kehilangan besar bagi Indonesia, namun warisannya akan terus hidup.
Ia bukan hanya pejuang kemerdekaan, tapi juga pelestari budaya dan pembawa nama baik bangsa di panggung dunia.
Semangat dan dedikasinya menjadi inspirasi bagi generasi penerus untuk terus menjaga dan mengangkat warisan leluhur Indonesia.