Aspirasi Disabilitas Saat Musrenbangwil di Wilayah Eks Karesidenan Banyumas

Musrenbang Wilayah se-Eks Karesidenan Banyumas
Sumber :
  • Tangkapan layar/Instagram @humas.jateng

Banyumas – Dalam Musrenbangwil di wilayah Eks Karesidenan Banyumas yang diselenggarakan tanggal 2 Mei 2025, Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St., M.K beri penegasan bagi kelompok tertentu.

Adapun Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan perencanaan pembangunan harus melibatkan semua elemen masyarakat termasuk kelompok rentan, difabel, perempuan, dan generasi muda.

Dapat menyampaikan aspirasi dan kebutuhan khusus mereka terkait aksesibilitas, infrastruktur, dan pelayanan publik, sehingga pembangunan dapat mengakomodasi seluruh kelompok masyarakat, termasuk disabilitas

Inklusivitas bukan sekadar slogan, tapi komitmen nyata dalam membangun Jawa Tengah yang adil dan merata untuk semua.

Saat beri arahan, ada salah satu Perwakilan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia Kabupaten Banyumas beri pernyataan.

"Saya ingin menekankan kembali akses bagi penyandang kaum disabilitas untuk kesataraan baik hak bekerja dan terutama hak pelayanan umum," ujar David Kurniawan dari Perwakilan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia Kabupaten Banyumas.

Dengan tegas, Gubernur Ahmad Luthfi langsung beri respon sigap. 

"Saya minta tolong 7 rumah sakit yang milik provinsi termasuk para rumah sakit di Kabupaten atau Kota, khusus kelompok manula, pensiunan, disabilitas dia tia boleh disamakan dengan kelompok yang lain," ujarnya.

Harus membuat pelayanan paripurna tanpa antri.

Arahan Gubernur Jateng langsung meminta agar dibuatkan surat edaran untuk kelompok-kelompok tersebut diprioritaskan.

Disisi lain, kelompok penyandang disabilitas membutuhkan fasilitas laptop.

Tak butuh waktu lama, Gubernur Ahmad Luthfi beri laptop tersebut bahkan dapat bantuan dari Dinas lainnya

Banyumas – Dalam Musrenbangwil di wilayah Eks Karesidenan Banyumas yang diselenggarakan tanggal 2 Mei 2025, Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St., M.K beri penegasan bagi kelompok tertentu.

Adapun Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan perencanaan pembangunan harus melibatkan semua elemen masyarakat termasuk kelompok rentan, difabel, perempuan, dan generasi muda.

Dapat menyampaikan aspirasi dan kebutuhan khusus mereka terkait aksesibilitas, infrastruktur, dan pelayanan publik, sehingga pembangunan dapat mengakomodasi seluruh kelompok masyarakat, termasuk disabilitas

Inklusivitas bukan sekadar slogan, tapi komitmen nyata dalam membangun Jawa Tengah yang adil dan merata untuk semua.

Saat beri arahan, ada salah satu Perwakilan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia Kabupaten Banyumas beri pernyataan.

"Saya ingin menekankan kembali akses bagi penyandang kaum disabilitas untuk kesataraan baik hak bekerja dan terutama hak pelayanan umum," ujar David Kurniawan dari Perwakilan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia Kabupaten Banyumas.

Dengan tegas, Gubernur Ahmad Luthfi langsung beri respon sigap. 

"Saya minta tolong 7 rumah sakit yang milik provinsi termasuk para rumah sakit di Kabupaten atau Kota, khusus kelompok manula, pensiunan, disabilitas dia tia boleh disamakan dengan kelompok yang lain," ujarnya.

Harus membuat pelayanan paripurna tanpa antri.

Arahan Gubernur Jateng langsung meminta agar dibuatkan surat edaran untuk kelompok-kelompok tersebut diprioritaskan.

Disisi lain, kelompok penyandang disabilitas membutuhkan fasilitas laptop.

Tak butuh waktu lama, Gubernur Ahmad Luthfi beri laptop tersebut bahkan dapat bantuan dari Dinas lainnya