Ekspor Gula Kelapa Kristal 18,5 Ton dari Cilongok Banyumas ke Hungaria
- Tangkapan layar/Instagram @sadewo.id
Banyumas – Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono mendampingi Menteri Desa, Menteri Perdagangan, dan Wakil Menteri Desa dalam pelepasan ekspor gula kelapa kristal dari BUMDes Kabul Ciptaku, Desa Langgongsari, Kecamatan Cilongok.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto bersama Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor gula semut atau gula kelapa kristal.
Kurang lebih ada sebanyak 18,5 ton gula kelapa kristal dari Desa Langgongsari, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ekpor ke Hungaria.
Lepas sebanyak 18,5 ton gula kelapa kristal ke Hungaria dengan nilai sebesar 35.000 dolar AS.
Kerja sama Kementerian Desa dan PDT dengan Kementerian Perdagangan mengenai upaya menciptakan desa-desa ekspor di Indonesia.
Bupati Sadewo Tri Lastiono menyatakan bahwa 90 persen kebutuhan gula kelapa kristal di dunia dipasok dari Indonesia.
Sementara 80 persen produksi gula kelapa kristal di Indonesia berasal dari Banyumas dan sekitarnya.
Sebelumnya, menurut Bupati Sadewo, di tahun 2024 Banyumas berhasil mengeskpor gula kristal sebesar 5342 ton dengan tujuan yang paling besar sebetulnya Eropa dan Amerika.
Untuk kedepan harapannya regenerasi penderes nira kelapa karena jika generasi muda tidak mau menjadi penderes, hal itu akan menghambat keberlangsungan industri gula kelapa kristal.
Oleh karena itu, perlu adanya semacam peningkatan sumber daya manusia dan budi daya kelapa genjah untuk menggantikan tanaman kelapa konvensional yang batang pohonnya terlalu tinggi, sehingga sangat berisiko bagi penderes ketika jatuh
Banyumas – Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono mendampingi Menteri Desa, Menteri Perdagangan, dan Wakil Menteri Desa dalam pelepasan ekspor gula kelapa kristal dari BUMDes Kabul Ciptaku, Desa Langgongsari, Kecamatan Cilongok.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto bersama Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor gula semut atau gula kelapa kristal.
Kurang lebih ada sebanyak 18,5 ton gula kelapa kristal dari Desa Langgongsari, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ekpor ke Hungaria.
Lepas sebanyak 18,5 ton gula kelapa kristal ke Hungaria dengan nilai sebesar 35.000 dolar AS.
Kerja sama Kementerian Desa dan PDT dengan Kementerian Perdagangan mengenai upaya menciptakan desa-desa ekspor di Indonesia.
Bupati Sadewo Tri Lastiono menyatakan bahwa 90 persen kebutuhan gula kelapa kristal di dunia dipasok dari Indonesia.
Sementara 80 persen produksi gula kelapa kristal di Indonesia berasal dari Banyumas dan sekitarnya.
Sebelumnya, menurut Bupati Sadewo, di tahun 2024 Banyumas berhasil mengeskpor gula kristal sebesar 5342 ton dengan tujuan yang paling besar sebetulnya Eropa dan Amerika.
Untuk kedepan harapannya regenerasi penderes nira kelapa karena jika generasi muda tidak mau menjadi penderes, hal itu akan menghambat keberlangsungan industri gula kelapa kristal.
Oleh karena itu, perlu adanya semacam peningkatan sumber daya manusia dan budi daya kelapa genjah untuk menggantikan tanaman kelapa konvensional yang batang pohonnya terlalu tinggi, sehingga sangat berisiko bagi penderes ketika jatuh