Kakek Sumadi di Purbalingga Tempati Gubuk Reyot Seorang Diri, Belum Ada Bantuan Pemerintah Setempat

Prihatin Kakek Sumadi di Purbalingga Tempati Gubuk Reyot
Sumber :
  • Tangkapan layar/Instagram @infopurbalingga.id

Banyumas – Keadaan rumah yang memprihatinkan menimpa seorang warga di Ciwaru RT 03/RW 06 Desa Slinga, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga.

Seorang warga bernama Sumadi (Dirun) 70 tahun tinggal di dalam gubuk reyot seorang diri dengan hanya penerangan listrik 10 watt hasil bantuan dari tetangga.

Gubuk memiliki ukuran 2,5×3 meter dengan tinggi 2,5 meter, lantai tanah berada di tengah-tengah pepohonan durian dan duku, kondisi sangat memperihatinkan.

Pada bagian dinding terbuat dari bambu dan papan nampak sudah banyak yang rapuh serta patah termakan rayap.

Sementara bagian lantai juga tidak layak disebut lantai. 

Kakek Sumadi mengatakan dirinya asli warga Desa Kembaran Wetan, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga. 

Awalnya sempat merantau ke Batam bersama keluarga kurang lebih 10 tahun.

Namun, pada tahun 1990 Sumadi kembali ke Purbalingga tinggal bersama orang tuanya di Desa Kembaran Wetan.

Setelah orang tuanya meninggal, Sumadi menempati tanahnya yang berada di Ciwaru Desa Slinga, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga dengan dibantu warga sekitar RT 04 RW 04 Desa Kembaran Wetan.

Lebih dari 10 tahun, selama itu dia tidak menerima bantuan apapun dari pemerintah pusat, pemerintah kabupaten, maupun pemerintah Desa Slinga. 

Jangankan Bantuan Sosial, identitas diripun sampai saat ini Sumardi belum memiliki, baik KTP maupun KK.

Diusia yang sudah senja bisa dikatakan waktu bagi seseorang untuk menikmati masa tuanya.

Harapannya, semoga pemerintah setempat bisa segera membantu menindaklanjuti kejadian ini

Banyumas – Keadaan rumah yang memprihatinkan menimpa seorang warga di Ciwaru RT 03/RW 06 Desa Slinga, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga.

Seorang warga bernama Sumadi (Dirun) 70 tahun tinggal di dalam gubuk reyot seorang diri dengan hanya penerangan listrik 10 watt hasil bantuan dari tetangga.

Gubuk memiliki ukuran 2,5×3 meter dengan tinggi 2,5 meter, lantai tanah berada di tengah-tengah pepohonan durian dan duku, kondisi sangat memperihatinkan.

Pada bagian dinding terbuat dari bambu dan papan nampak sudah banyak yang rapuh serta patah termakan rayap.

Sementara bagian lantai juga tidak layak disebut lantai. 

Kakek Sumadi mengatakan dirinya asli warga Desa Kembaran Wetan, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga. 

Awalnya sempat merantau ke Batam bersama keluarga kurang lebih 10 tahun.

Namun, pada tahun 1990 Sumadi kembali ke Purbalingga tinggal bersama orang tuanya di Desa Kembaran Wetan.

Setelah orang tuanya meninggal, Sumadi menempati tanahnya yang berada di Ciwaru Desa Slinga, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga dengan dibantu warga sekitar RT 04 RW 04 Desa Kembaran Wetan.

Lebih dari 10 tahun, selama itu dia tidak menerima bantuan apapun dari pemerintah pusat, pemerintah kabupaten, maupun pemerintah Desa Slinga. 

Jangankan Bantuan Sosial, identitas diripun sampai saat ini Sumardi belum memiliki, baik KTP maupun KK.

Diusia yang sudah senja bisa dikatakan waktu bagi seseorang untuk menikmati masa tuanya.

Harapannya, semoga pemerintah setempat bisa segera membantu menindaklanjuti kejadian ini