Tunda Retreat Atas Instruksi Megawati, Kepala Daerah PDIP Bertahan di Yogyakarta Sambil Menanti Arahan Baru
- Dok. Istimewa
Banyumas – Yogyakarta menjadi titik kumpul sementara bagi sejumlah kepala daerah dari PDI Perjuangan yang sebelumnya dijadwalkan mengikuti retreat di Akademi Militer (Akmi) Magelang.
Penundaan ini terjadi setelah Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengeluarkan instruksi untuk menunda keberangkatan ke retreat.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengonfirmasi bahwa setelah adanya instruksi dari Megawati, beberapa kepala daerah memilih untuk tetap berada di kantor DPD PDI Perjuangan DIY. Sementara itu, sebagian lainnya menunggu di Magelang.
"Kita diminta untuk stay. Yang sudah di Yogyakarta ya stay di DPD. Yang di Magelang bisa di DPC Magelang. Kalau ada instruksi setiap saat kita bisa bergerak bersama," ujar Hasto dilansir dari viva.co.id saat ditemui di kantor DPD PDIP DIY pada Jumat, 21 Februari 2025.
Keputusan ini membuat beberapa kepala daerah yang sudah tiba di Yogyakarta menunggu arahan lebih lanjut dari DPP PDI Perjuangan.
Mereka menetap di kantor DPD PDI Perjuangan DIY ataupun di hotel.
Hasto menuturkan bahwa dirinya tetap berkoordinasi dengan para kepala daerah yang sudah berada di lokasi.
Hasto juga menyebutkan bahwa beberapa kepala daerah yang telah tiba di Yogyakarta berasal dari berbagai daerah, termasuk Maluku Utara dan Bangka Belitung.
Beberapa di antaranya memilih untuk menginap di hotel, seperti Gubernur Bali yang sudah berada di Yogyakarta namun belum bergabung dengan yang lain di kantor DPD.
"Saya di sini menemui teman-teman. Ada yang dari Maluku Utara, dari Babel. Ada yang sudah di hotel seperti Pak Gubernur Bali. Saya sebagai tuan rumah di Yogyakarta ya nyambangi. Yang di sini ada empat yang di hotel baru mau saya cek," jelasnya.
Hasto menambahkan bahwa meskipun menunggu instruksi lanjutan dari DPP, para kepala daerah tetap memanfaatkan waktu ini untuk berdiskusi dan melakukan konsolidasi.
"Kita stay di Yogyakarta sambil nunggu berita lebih lanjut dari DPP. Tentu sekarang lebih banyak berdiskusi," pungkasnya.