Trans Semarang Siap Uji Coba Bus Listrik, Langkah Kurangi Polusi Cumi cumi Darat

Bus listrik Trans Semarang diuji coba
Sumber :
  • instagram @transsemarang

Trans Semarang uji coba bus listrik untuk kurangi polusi asap. Dishub kaji biaya operasi, medan rute, dan tunggu dukungan pusat untuk infrastruktur

Viva, Banyumas - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang tengah mengkaji penggunaan bus listrik untuk Trans Semarang sebagai langkah strategis mengurangi polusi udara akibat asap kendaraan yang kerap disebut “cumi-cumi darat”.

Inisiatif ini sejalan dengan upaya pemerintah kota dalam meningkatkan kualitas lingkungan sekaligus modernisasi transportasi publik.

Saat ini, total armada Trans Semarang mencapai 285 unit, mulai dari feeder hingga bus besar.

Dari jumlah tersebut, 65 unit yang sebelumnya menggunakan mesin Euro 2 telah diganti menjadi mesin Euro 4, yang lebih ramah lingkungan.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang untuk menurunkan emisi kendaraan di wilayah Kota Semarang.

Dishub memiliki dua unit bus listrik yang sedang diuji coba, namun penggunaan saat ini masih terbatas untuk kegiatan internal Pemkot Semarang dan belum untuk moda transportasi umum reguler.

Uji coba ini bertujuan untuk menilai performa, efisiensi, dan kesiapan teknologi bus listrik di rute Trans Semarang yang memiliki karakteristik geografis beragam, termasuk area datar, tanjakan, dan turunan di wilayah Ngaliyan, Gunungpati, dan Banyumanik.

Dikutip dari akun Instagram @semaragskyproject, Kepala Dishub Semarang mengatakan Dishub Semarang sedang menyusun kajian Biaya Operasi Kendaraan (BOK) untuk memastikan penggunaan bus listrik layak secara teknis dan ekonomis.

Faktor medan jalan sangat penting, terutama untuk rute dengan tanjakan.

Selain itu, pemerintah kota juga menunggu pembangunan jalur khusus (dedicated line) untuk koridor I rute Mangkang–Penggaron.

Jalur khusus ini diharapkan mendukung kelancaran operasional bus listrik sehingga perjalanan lebih aman, cepat, dan nyaman bagi penumpang.

Infrastruktur pendukung lain seperti stasiun pengisian daya (charging station) juga menjadi fokus perencanaan.

Dishub Semarang berharap adanya dukungan dari pemerintah pusat dalam pengadaan bus listrik serta pembangunan infrastruktur pendukung.

Dukungan ini diharapkan dapat mempercepat transformasi Trans Semarang menjadi transportasi publik ramah lingkungan. Dengan langkah ini, Kota Semarang berpotensi menjadi pionir dalam penggunaan bus listrik di Jawa Tengah.

Ke depan, jika uji coba berjalan lancar, Trans Semarang dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik sekaligus menurunkan polusi udara, yang selama ini menjadi tantangan di wilayah perkotaan.

Inisiatif ini tidak hanya menjadi solusi transportasi, tetapi juga bagian dari upaya pemerintah kota menjaga kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Langkah menuju transportasi publik listrik menunjukkan komitmen Kota Semarang dalam pembangunan berkelanjutan dan inovasi ramah lingkungan

Trans Semarang uji coba bus listrik untuk kurangi polusi asap. Dishub kaji biaya operasi, medan rute, dan tunggu dukungan pusat untuk infrastruktur

Viva, Banyumas - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang tengah mengkaji penggunaan bus listrik untuk Trans Semarang sebagai langkah strategis mengurangi polusi udara akibat asap kendaraan yang kerap disebut “cumi-cumi darat”.

Inisiatif ini sejalan dengan upaya pemerintah kota dalam meningkatkan kualitas lingkungan sekaligus modernisasi transportasi publik.

Saat ini, total armada Trans Semarang mencapai 285 unit, mulai dari feeder hingga bus besar.

Dari jumlah tersebut, 65 unit yang sebelumnya menggunakan mesin Euro 2 telah diganti menjadi mesin Euro 4, yang lebih ramah lingkungan.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang untuk menurunkan emisi kendaraan di wilayah Kota Semarang.

Dishub memiliki dua unit bus listrik yang sedang diuji coba, namun penggunaan saat ini masih terbatas untuk kegiatan internal Pemkot Semarang dan belum untuk moda transportasi umum reguler.

Uji coba ini bertujuan untuk menilai performa, efisiensi, dan kesiapan teknologi bus listrik di rute Trans Semarang yang memiliki karakteristik geografis beragam, termasuk area datar, tanjakan, dan turunan di wilayah Ngaliyan, Gunungpati, dan Banyumanik.

Dikutip dari akun Instagram @semaragskyproject, Kepala Dishub Semarang mengatakan Dishub Semarang sedang menyusun kajian Biaya Operasi Kendaraan (BOK) untuk memastikan penggunaan bus listrik layak secara teknis dan ekonomis.

Faktor medan jalan sangat penting, terutama untuk rute dengan tanjakan.

Selain itu, pemerintah kota juga menunggu pembangunan jalur khusus (dedicated line) untuk koridor I rute Mangkang–Penggaron.

Jalur khusus ini diharapkan mendukung kelancaran operasional bus listrik sehingga perjalanan lebih aman, cepat, dan nyaman bagi penumpang.

Infrastruktur pendukung lain seperti stasiun pengisian daya (charging station) juga menjadi fokus perencanaan.

Dishub Semarang berharap adanya dukungan dari pemerintah pusat dalam pengadaan bus listrik serta pembangunan infrastruktur pendukung.

Dukungan ini diharapkan dapat mempercepat transformasi Trans Semarang menjadi transportasi publik ramah lingkungan. Dengan langkah ini, Kota Semarang berpotensi menjadi pionir dalam penggunaan bus listrik di Jawa Tengah.

Ke depan, jika uji coba berjalan lancar, Trans Semarang dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik sekaligus menurunkan polusi udara, yang selama ini menjadi tantangan di wilayah perkotaan.

Inisiatif ini tidak hanya menjadi solusi transportasi, tetapi juga bagian dari upaya pemerintah kota menjaga kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Langkah menuju transportasi publik listrik menunjukkan komitmen Kota Semarang dalam pembangunan berkelanjutan dan inovasi ramah lingkungan