Penutupan PT Nina Venus Purbalingga: Begini Nasib Ratusan Pekerja Usai Perusahaan Wig Hentikan Operasional
- pexel @pixabay
PT Nina Venus cabang Purbalingga resmi tutup dan 141 karyawan terdampak. Sebagian besar pekerja akan langsung direkrut PT Boyang dan PT Victoria agar tetap bertahan di industri wig
Viva, Banyumas - Dunia industri di Kabupaten Purbalingga kembali mendapat sorotan setelah salah satu perusahaan wig terbesar, PT Nina Venus cabang Purbalingga, resmi menghentikan operasional pada Rabu (30/9/2025).
Keputusan tersebut berdampak langsung pada 141 karyawan yang terpaksa harus berpisah dengan perusahaan. Penutupan PT Nina Venus dilakukan secara resmi dengan memperhatikan hak-hak pekerja. Seluruh proses penyelesaian pesangon dan kompensasi disepakati melalui mekanisme perjanjian bersama antara perusahaan dan pekerja.
Hal ini membuat transisi berjalan tanpa gejolak, sehingga para karyawan bisa menerima keputusan dengan tenang meski dalam suasana haru. Video perpisahan karyawan yang viral di media sosial salah satunya di akun Tiktok Ilechawidia menunjukkan betapa erat hubungan yang terjalin di antara pekerja.
Mereka saling berpamitan, berfoto bersama, hingga mengekspresikan rasa kehilangan setelah bertahun-tahun bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang produksi rambut palsu tersebut. Meski kehilangan pekerjaan di Nina Venus, mayoritas pekerja tidak perlu menunggu lama untuk kembali memperoleh mata pencaharian.
Pemerintah daerah bersama pihak perusahaan telah menyiapkan solusi agar para karyawan tetap bisa bekerja di industri serupa. Sebagian besar dari 141 karyawan tersebut akan ditampung oleh dua perusahaan wig lain di Purbalingga, yaitu PT Boyang dan PT Victoria. Kedua perusahaan tersebut siap merekrut para mantan pekerja Nina Venus melalui mekanisme lamaran yang disederhanakan, sehingga memudahkan proses penempatan tenaga kerja.
Langkah ini dinilai positif karena tidak hanya mengurangi dampak sosial akibat PHK massal, tetapi juga menjaga keberlangsungan tenaga kerja terampil di sektor industri wig yang selama ini menjadi salah satu andalan Purbalingga.
Purbalingga dikenal sebagai salah satu sentra industri rambut palsu terbesar di Indonesia. Meski satu perusahaan besar menutup operasionalnya, sektor ini tetap menunjukkan daya tahan dengan adanya perusahaan lain yang siap menampung tenaga kerja.
Pemerintah daerah menilai keberadaan PT Boyang dan PT Victoria menjadi penyelamat bagi karyawan terdampak, sekaligus bukti bahwa sektor wig masih berpotensi memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian lokal.
Dengan adanya alih penempatan ke perusahaan wig lain, para pekerja diharapkan bisa segera bangkit dan melanjutkan aktivitas produksi tanpa kehilangan banyak waktu. Dukungan dari pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat menjadi kunci agar transisi ini berjalan lancar.
Penutupan PT Nina Venus memang menyisakan duka, tetapi langkah cepat untuk mengamankan masa depan pekerja menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga stabilitas ekonomi Purbalingga
PT Nina Venus cabang Purbalingga resmi tutup dan 141 karyawan terdampak. Sebagian besar pekerja akan langsung direkrut PT Boyang dan PT Victoria agar tetap bertahan di industri wig
Viva, Banyumas - Dunia industri di Kabupaten Purbalingga kembali mendapat sorotan setelah salah satu perusahaan wig terbesar, PT Nina Venus cabang Purbalingga, resmi menghentikan operasional pada Rabu (30/9/2025).
Keputusan tersebut berdampak langsung pada 141 karyawan yang terpaksa harus berpisah dengan perusahaan. Penutupan PT Nina Venus dilakukan secara resmi dengan memperhatikan hak-hak pekerja. Seluruh proses penyelesaian pesangon dan kompensasi disepakati melalui mekanisme perjanjian bersama antara perusahaan dan pekerja.
Hal ini membuat transisi berjalan tanpa gejolak, sehingga para karyawan bisa menerima keputusan dengan tenang meski dalam suasana haru. Video perpisahan karyawan yang viral di media sosial salah satunya di akun Tiktok Ilechawidia menunjukkan betapa erat hubungan yang terjalin di antara pekerja.
Mereka saling berpamitan, berfoto bersama, hingga mengekspresikan rasa kehilangan setelah bertahun-tahun bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang produksi rambut palsu tersebut. Meski kehilangan pekerjaan di Nina Venus, mayoritas pekerja tidak perlu menunggu lama untuk kembali memperoleh mata pencaharian.
Pemerintah daerah bersama pihak perusahaan telah menyiapkan solusi agar para karyawan tetap bisa bekerja di industri serupa. Sebagian besar dari 141 karyawan tersebut akan ditampung oleh dua perusahaan wig lain di Purbalingga, yaitu PT Boyang dan PT Victoria. Kedua perusahaan tersebut siap merekrut para mantan pekerja Nina Venus melalui mekanisme lamaran yang disederhanakan, sehingga memudahkan proses penempatan tenaga kerja.
Langkah ini dinilai positif karena tidak hanya mengurangi dampak sosial akibat PHK massal, tetapi juga menjaga keberlangsungan tenaga kerja terampil di sektor industri wig yang selama ini menjadi salah satu andalan Purbalingga.
Purbalingga dikenal sebagai salah satu sentra industri rambut palsu terbesar di Indonesia. Meski satu perusahaan besar menutup operasionalnya, sektor ini tetap menunjukkan daya tahan dengan adanya perusahaan lain yang siap menampung tenaga kerja.
Pemerintah daerah menilai keberadaan PT Boyang dan PT Victoria menjadi penyelamat bagi karyawan terdampak, sekaligus bukti bahwa sektor wig masih berpotensi memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian lokal.
Dengan adanya alih penempatan ke perusahaan wig lain, para pekerja diharapkan bisa segera bangkit dan melanjutkan aktivitas produksi tanpa kehilangan banyak waktu. Dukungan dari pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat menjadi kunci agar transisi ini berjalan lancar.
Penutupan PT Nina Venus memang menyisakan duka, tetapi langkah cepat untuk mengamankan masa depan pekerja menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga stabilitas ekonomi Purbalingga