Akibat Sebut Pertamina Malas, Menkeu Purbaya Dapat Peringatan dari Politisi PDIP
- Antara
Pernyataan Menkeu Purbaya soal Pertamina viral. PDIP balik menegur dengan menyinggung kompleksitas geopolitik dan kerugian triliunan Pertamina.
VIVA, Banyumas – Ucapan Menkeu Purbaya yang menyebut Pertamina malas membangun kilang minyak berbuntut panjang.
Pernyataan tersebut menuai kritik keras dari politisi PDI Perjuangan (PDIP), Ferdinand Hutahaean.
Ia menilai, komentar tersebut tidak mencerminkan pemahaman mendalam mengenai kompleksitas pembangunan kilang di Indonesia.
Dalam pernyataannya, Ferdinand menilai ucapan Menkeu Purbaya kurang tepat karena pembangunan kilang minyak tidak semata-mata bergantung pada ketersediaan dana. Ada faktor geopolitik internasional yang sangat memengaruhi.
"Pernyataan Saudara Purbaya di hadapan DPR terkait dengan Pertamina yang mengatakan Pertamina itu malas-malasan bangun kilang Pak Purbaya saya pikir nirinformasi tidak mengetahui tentang kilang dan bahwa bangunan kilang itu tidak semata bicara tentang uang," ujar Ferdinand melalui akun Instagram pribadinya, Kamis (2/10/2025).
Lebih jauh, Ferdinand menegaskan bahwa ucapan tersebut bisa menimbulkan kesalahpahaman publik karena tidak menyoroti tantangan nyata yang dihadapi Pertamina.
Ferdinand mencontohkan kasus pembangunan kilang minyak di Tuban, Jawa Timur. Proyek yang telah disepakati Pertamina bersama perusahaan migas asal Rusia, Rosneft, hingga kini belum terealisasi.
Menurutnya, kendala tersebut bukan karena kemalasan Pertamina, melainkan akibat dinamika global.
"Sampai hari ini tidak bisa dilakukan pembangunannya padahal Pertamina telah mengeluarkan uang triliunan rupiah membebaskan tanah di Tuban untuk pembangunan kilang tersebut."
Lebih lanjut, Ferdinand menjelaskan bahwa embargo Amerika Serikat terhadap Rusia imbas perang Ukraina membuat Rosneft tidak mampu melanjutkan investasi di Indonesia.
Kondisi tersebut membuat Pertamina harus menanggung kerugian besar meski sudah mengeluarkan biaya tinggi.
"Indonesia bisa apa dengan sanksi Amerika enggak bisa apa-apa jadi kalau Purbaya asal bicara," tambahnya.
Ferdinand juga mengingatkan agar Menkeu Purbaya tidak menyepelekan masalah besar yang sedang dihadapi bangsa.
Ia menilai, pernyataan yang meremehkan justru dapat menjadi bumerang.
"Sebaiknya kurang-kurangilah merasa paling jago dari semua orang, merasa paling rajin dari semua pejabat, merasa paling mampu dari semua pejabat dan merasa paling fatal menyepelekan persoalan bangsa yang ada."
Ia menegaskan, sikap meremehkan masalah hanya akan membuat seseorang terjerembab di kemudian hari.
"Biasanya orang yang gampang menyepelekan dan menggampangkan masalah akan terjerembab di tengah jalan dan jatuhnya akan menjadi menyakitkan," pungkasnya.
Diketahui, pernyataan Menkeu Purbaya yang menyebut Pertamina malas membangun kilang minyak disampaikan dalam rapat bersama DPR.
Ia menyoroti bahwa dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan migas pelat merah itu tidak pernah membangun kilang baru.
Komentar tersebut viral di media sosial dan menimbulkan reaksi beragam, termasuk kritik dari PDIP yang menilai Purbaya tidak bijak dalam memberikan penilaian.