Menkeu Purbaya Buka-bukaan, Ungkap Alasan Berani Pangkas Dana Transfer Daerah Hingga Rp200 Triliun

Menkeu Purbaya
Sumber :
  • Instagram @menkeuri

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa blak-blakan ungkap alasan pemangkasan transfer. Ia sebut efisiensi anggaran penting agar dana lebih bersih dan tepat sasaran.

VIVA, Banyumas – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa angkat bicara soal keputusan pemerintah memangkas dana transfer ke daerah.

Dalam pernyataannya, Purbaya menegaskan bahwa pemangkasan tersebut bukan berarti daerah kekurangan anggaran, melainkan justru mendapatkan tambahan dana secara keseluruhan melalui program pemerintah pusat.

“Beberapa bupati dari beberapa tempat datang ke sini. Tadinya mau ketemu saya semua. Untung saya cuma ketemu perwakilan. Kalau enggak saya dipukulin tadi,” ujar Purbaya dikutip VIVA.co.id, Kamis (2/10/2025).

Purbaya menjelaskan, pemangkasan dana transfer dilakukan karena adanya ketidaksesuaian dalam penggunaan anggaran daerah.

Pemerintah pusat, menurutnya, ingin mengoptimalkan kinerja agar penggunaan anggaran lebih efektif, tepat sasaran, dan bersih.

Meski transfer ke daerah turun sekitar Rp200 triliun, alokasi program dari pemerintah pusat untuk daerah naik signifikan, dari Rp900 triliun menjadi Rp1.300 triliun.

“Jadi ekonomi di daerah sebetulnya uangnya tidak berkurang, malah ditambah secara netto,” tegas Menkeu Purbaya.

Lebih lanjut, Purbaya mengungkapkan bahwa pemerintah menyiapkan tambahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 sebesar Rp43 triliun.

Ia juga membuka peluang adanya penambahan transfer jika kondisi ekonomi membaik dan penerimaan pajak meningkat.

“Kalau daerah bisa menunjukkan penyerapan yang baik dan bersih, harusnya saya bisa meyakinkan pemimpin di atas untuk menambah dengan cepat,” jelasnya.

Purbaya menekankan pentingnya pemerintah daerah untuk tidak hanya fokus pada besar kecilnya transfer dana, melainkan juga meningkatkan kemampuan dalam menyerap dan mengelola anggaran secara profesional.

“Biasa kan daerah itu ingin jalankan sendiri, jadi mereka mesti belajar juga memperbaiki cara menyerap anggaran,” ujarnya.