Asrama Ponpes Zaid Bin Tsabit Terbakar di Temanggung, Konsleting Listrik Diduga Jadi Pemicu
- Damkar Temanggung
Kebakaran melanda asrama Ponpes Zaid bin Tsabit Temanggung. Diduga akibat konsleting listrik, bangunan kayu hangus terbakar, beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka
Viva, Banyumas - Sebuah kebakaran melanda Pondok Pesantren (Ponpes) Zaid bin Tsabit di Lingkungan Karangsari, Kelurahan Manding, Kecamatan/Kabupaten Temanggung, Selasa (30/9/2025) sore. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 15.30 WIB ini menghanguskan satu bangunan asrama berukuran 5 x 7 meter.
Kapolsek Temanggung, AKP Sigit, menjelaskan bahwa asrama yang terbakar terbuat dari papan kayu dengan atap metal pasir dan lantai keramik. Material bangunan yang mudah terbakar membuat api dengan cepat melahap seluruh ruangan.
“Penyebab kebakaran sementara diduga karena konsleting listrik. Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini,” ujar AKP Sigit yang dikutip dari Media Center Pemkab Temanggung.
Menurut saksi mata, api pertama kali terlihat dari salah satu sudut bangunan sebelum menjalar ke bagian atap. Kepanikan sempat terjadi di lingkungan pesantren, namun para santri berhasil dievakuasi tepat waktu sehingga tidak ada korban jiwa.
Warga sekitar bersama petugas pemadam kebakaran segera berusaha memadamkan api. Upaya tersebut membuahkan hasil meski seluruh bangunan asrama hangus terbakar. Berkat kesigapan warga, api tidak sempat merembet ke bangunan lain di kompleks pesantren.
Tri Hermawanto (44), pengasuh sekaligus pemilik Ponpes Zaid bin Tsabit, menyampaikan rasa syukur bahwa para santri selamat dari musibah ini. Namun, ia tak menampik bahwa kebakaran membawa kerugian besar bagi pesantren.
“Ini ujian berat bagi kami. Alhamdulillah para santri selamat, tapi kami kehilangan satu bangunan asrama yang sehari-hari digunakan,” ujarnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap instalasi listrik di pesantren maupun fasilitas umum lain. Konsleting listrik kerap menjadi penyebab utama kebakaran, terutama pada bangunan dengan material kayu.
Pihak kepolisian bersama perangkat desa berencana melakukan pengecekan ulang terhadap instalasi listrik di lingkungan pesantren untuk mencegah insiden serupa terulang. Sementara itu, pihak pesantren berharap ada bantuan untuk membangun kembali asrama yang terbakar
Kebakaran melanda asrama Ponpes Zaid bin Tsabit Temanggung. Diduga akibat konsleting listrik, bangunan kayu hangus terbakar, beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka
Viva, Banyumas - Sebuah kebakaran melanda Pondok Pesantren (Ponpes) Zaid bin Tsabit di Lingkungan Karangsari, Kelurahan Manding, Kecamatan/Kabupaten Temanggung, Selasa (30/9/2025) sore. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 15.30 WIB ini menghanguskan satu bangunan asrama berukuran 5 x 7 meter.
Kapolsek Temanggung, AKP Sigit, menjelaskan bahwa asrama yang terbakar terbuat dari papan kayu dengan atap metal pasir dan lantai keramik. Material bangunan yang mudah terbakar membuat api dengan cepat melahap seluruh ruangan.
“Penyebab kebakaran sementara diduga karena konsleting listrik. Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini,” ujar AKP Sigit yang dikutip dari Media Center Pemkab Temanggung.
Menurut saksi mata, api pertama kali terlihat dari salah satu sudut bangunan sebelum menjalar ke bagian atap. Kepanikan sempat terjadi di lingkungan pesantren, namun para santri berhasil dievakuasi tepat waktu sehingga tidak ada korban jiwa.
Warga sekitar bersama petugas pemadam kebakaran segera berusaha memadamkan api. Upaya tersebut membuahkan hasil meski seluruh bangunan asrama hangus terbakar. Berkat kesigapan warga, api tidak sempat merembet ke bangunan lain di kompleks pesantren.
Tri Hermawanto (44), pengasuh sekaligus pemilik Ponpes Zaid bin Tsabit, menyampaikan rasa syukur bahwa para santri selamat dari musibah ini. Namun, ia tak menampik bahwa kebakaran membawa kerugian besar bagi pesantren.
“Ini ujian berat bagi kami. Alhamdulillah para santri selamat, tapi kami kehilangan satu bangunan asrama yang sehari-hari digunakan,” ujarnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap instalasi listrik di pesantren maupun fasilitas umum lain. Konsleting listrik kerap menjadi penyebab utama kebakaran, terutama pada bangunan dengan material kayu.
Pihak kepolisian bersama perangkat desa berencana melakukan pengecekan ulang terhadap instalasi listrik di lingkungan pesantren untuk mencegah insiden serupa terulang. Sementara itu, pihak pesantren berharap ada bantuan untuk membangun kembali asrama yang terbakar